"Suami memang bukan idola, tapi dia bisa mencintai istrinya lebih tulus dan lebih baik dari idola yang terlihat sempurna."
"Kusut amat!" canda Indra sambil menunjuk Gun.
"Nggak sempat nge-laundry, jadi cuci di rumah nggak pake setrika."
"Ada laundry muka nggak? Mukamu perlu disetrika juga. Kusutnya kebangetan!"
"Pusing, Ndra!"
Indra mengambil duduk di depan Gun yang terlihat frustrasi. Mengalirlah cerita Gun tentang istrinya yang kembali menggilai idolanya pasca keguguran.
"Awalnya, kupikir bisa memaklumi. Ya, saat itu aku merasa malah harus memaklumi karena dia pasti sangat kehilangan. Tapi, Ndra, makin ke sini makin parah. Aku sampai harus nge-laundry karena dia menghabiskan hampir seluruh harinya di ruang keramat itu."
Gun menyandarkan punggung dan menyugar rambutnya. Ia sebenarnya tidak tahu pasti apakah bercerita dengan Indra adalah hal tepat. Namun, mengingat saran Indra beberapa kali sukses membuat istrinya lebih baik, Gun ingin kembali mencoba peruntungannya dengan saran sahabatnya.
"Pelik sih, ya, apalagi saingan kamu itu pria tampan berpostur bagus lengkap dengan roti sobek-"
"Stop, Ndra, stop! Bagian itu tolong di-skip aja. Lihat nggak bulu tanganku sampai berdiri, bayangin Fia dari pagi sampai malam lihat TV untuk mandangin semua yang kamu bilang barusan. Gambaran kamu teramat sangat jelas, jadi tolong lewatin aja."
"Intinya, Gun, seberapa pun hebatnya pria itu, dia ada di dalam kotak kaca. Sementara kamu, jelas-jelas bisa diraih dan disentuh, bahkan memberikan perlakuan manis."
Gun mendengarkan dengan saksama beberapa saran dari Indra dan ingin segera mencobanya saat tiba di rumah. Yang menjadi pilihannya kali ini, menemani istrinya menonton. Bukan menonton film seperti yang biasa mereka lakukan, tetapi menemani istrinya menonton konser atau drama/film yang dibintangi idolanya. Baru membayangkan saja Gun sudah merinding, tetapi dia harus bisa menaklukkan hati Fia jika ingin rumah tangganya kembali harmonis.
Kali ini, Gun berinisiatif pulang dengan membawa kuecokelat. Dia juga membeli sebotol besar kola dan sekilo shoestring curahuntuk dinikmati bersama. Tekadnya bulat untuk mencuri kembali sebagian perhatiansang istri yang telah direbut si pria poster, tidak lupa dia menekankan kembalikata-kata Indra berdasarkan versinya, "Pria itu hanya berada di dalam kotak,sementara aku nyata, bisa memberikan perhatian untuk Fia."
Sesampainya di rumah, Gun langsung menuju dapur. ia menyingsingkan asal-asalan lengan bajunya, menggoreng shoestring, juga memotong kue. Setelah semua tersusun di nampan, pria itu meraih kantong berisi kola, tidak lupa membawa dua buah gelas.
Gun mengetuk pintu dan memanggil-manggil istrinya hingga pintu dibukakan. Fia yang tadinya ingin marah memiringkan kepala melihat suaminya membawa makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanwifing [TAMAT]
ChickLitSeorang istri boleh nggak sih, jadi fangirl? Girl kan, artinya gadis. Namun, Fia yang mengalami depresi pasca keguguran memilih kembali menyibukkan diri dengan mengagumi sang bias ketika merasa tidak mendapat dukungan dari orang sekitar, terutama s...