Kedua

8.2K 289 4
                                    

"terkadang hidup itu bukan hanya tentang pilihan, tapi juga paksaan. Paksaan untuk menjalani takdir yang tercipta dari Tuhan- Andra"

Happy reading . . . .

~~ 12 Tahun kemudian ....

"Selamat pagi ayah ku sayang "

"pagi sayangnya ayah, tumben banget loh tadi bilang mbok inah gak perlu kerja keras buat bangunin kamu"

"mbok inahhhhh, kok ngomongin aku kaya gitu loh"

mbok inah hanya tersenyum pada pasangan dua ayah dan anak itu. Iya hanya dua orang yang ada di meja makan itu. hanya mereka berdua setiap paginya.

jika kalian bertanya, siapa? Dia adalah gana dan randa. Andra?

-

-

Flashback on

upacara penutupan peti berlangsung dengan sangat menyedihkan, dengan pemandangan yang menyayat hati. Sinta dan rafi yang terus berjuang untuk menenangkan gana yang menagis histeris saat ia tak diperbbolehkan lagi memandang wajah bunda

"bundaaaa, gakkk . . . gak mauu. . .

jangan tutup bunda aku, jangn ditutup hikss nanti bunda gak bisa nafas . . . jangan ditutup ararrggggghhhh" teriakan itu mengantarkan gana pada dunia yang menggelap. Iya, gana pingsan setelah berteriak histeris

Randa hanya berdiri disamping peti mati istrinya dengan pandangan kosong.

"sayang, aku sayang dan cinta kamu selamanya. selamat jalan. datanglah ke mimpiku setiap hari" ia merapalkan kata-kata itu hanya didalam hatinya, bibirnya tidak mampu terbuka barang hanya untuk mengucapkan selamat tinggal.

Andra?

kalian pasti bertanya bagaimana keadaan andra? andra dikurung dikamar. ia tidak diperbolehkan melihat bundanya untuk yang terakhir kali.

"ini awal dari hukuman kamu, kamu tidak akan bisa melihat wajah bunda untuk yang terakhir kalinya"

itu ucapan randa yang selalu ia ingat sejak malam itu. andra hanya bisa terdiam dikamar, menangis? bahkan ia sudah hampir tak bisa bersuara karena menangis tanpa henti sejak kemarin.

"selamat jalan bunda, maafin andra. Andra akan menerima hukuman yang ayah beri. dan . . .

andra juga akan menghukum diri andra sendiri karena telah membuat kebahagiaan kak gana dan ayah pergi"

flashback off

-

-

-

-

Suasana pagi yang begitu menyenangkan , yang bahkan tidak pernah lagi andra rasakan

"pagi ayah, kak gana"

"............."

"Aku berangkat dulu yah, kak"

"........."

Suasana tadinya hangat kini terasa hening, ceria itu langsung berubah dingin , tidak ada tawa , tidak ada sendau gurau saat andra menampakan wajah dan memperdengarkan suaranya didepan gana dan randa , mereka tidak memperdulikan andra, mereka hanya mengabaikannya sejak saat itu .

-

-

-

disekolah

Deandra [SUDAH TERBIT/TERSEDIA DI SHOPEE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang