.
.
Annyeong yorobunnnnn
Andra datangggg.
Jangan lupa vote and komennya yaaa. Gretong loh gretonggg.Yang kemarin belum sesuai target tapi aku gak tahan mau update :(
Semoga chap inu sesuai target ya ^^
Yang gak vote semoga di azab rambutnya botak kena oborrrrrnya echannnn.
.
.
.
.Pertolongan gana kemarin benar-benar ampuh. Tidak ada murid yang membullynya. Disekolah seperti tidak terjadi apa-apa, begitu pula dirumah. Ayahnya tidak marah atau melakukan hal apapun.
Dia aman.
Dia sungguh berterimakasih kepada gana, tapi dia juga tidak boleh lengah. Bisa saja itu adalah bagian dari rencana kakak dan ayahnya. Apalagi sekarang ada nenek dirumah. Pasti akan lebih kejam jika mereka bersekutu membuat rencana baru.
Karena untuk sekarang ini orang ya g andra percaya hanyalah satya, abel, dan rafka.
Ngomong-ngomong tentang abel dan rafka, sekarang mereka bertiga sedang berada dikantin sekolah.
"sumpah gua bingung deh. Gimana ceritanya itu handphone si nana bisa ada di tas lo ndra? " ucap rafka
Andra menggeleng, jujur ia juga penasaran bagaimana itu bisa terjadi.
"oh iya. Lo kan ada dikelas juga ya bel kemaren? Liat ada yang mencurigakan gak? " pertanyaan rafka itu kini tertuju kepada abel.
Abel yang sedang asik memakan mie ayam pesanannya pun sedikit tersedak
" buset bang, gak sampe keselek juga kali" ucap andra sambil memberikan segelas air putih kepada abel.
"thanks ndra. Hmmm g gua kemaren dikelas sih emang -
"trus kenapa lo gak angkat tangan anjirrrr" belum sempat abel menyelesaikan kalimatnya namun sudah dipotong oleh rafka.
"gue cuma tidur anjir ka. Lagian ngapain gue ngelakuin itu ke andra? Coba lo pikir dah. "
Andrapun membenarkan. " iya ka, lo aneh banget deh. Kan gak mungkin bang abel ngefitnah gue. Motifnya apaan coba? " rafka juga mengangguk tanda setuju dengan andra dan abel.
Tapi jujur, ia jadi bingung dengan perasaannya yang seolah berontak.
Bima memandangi mereka dari seberang sana, ia menatap andra dengan tatapan yang seolah iba yang bercampur dengan amarah dan benci.
.
.
.
.
.
.Randa kini termenung di dalam ruang kerjanya. Ia terus memikirkan tentang apa yang terjadi pada malam saat ia mabuk beberapa hari yang lalu? Karena setelah hari itu, randa dapat merasakan perbedaan dalam diri andra.
Biasanya meskipun ia tidak di gubris sedikitpun, tapi anak itu akan tetap berusaha mendekati dirinya dan gana. Namun belakangan ini terasa berbeda.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu itu seketika membuyarkan lamunan randa.
"ayah"
Itu gana, putra sulungnya. Ada apa dengannya? Kenapa dirinya seolah mengharapkan jika itu adalah andra. Lucu sekali.
"iya kak, kenapa? "
Gana memasuki ruangan itu, duduk tepat dihadapan ayahnya.
"besok hari minggu ayah. Kita sepedahan yuk. Aku udah lama gak olahraga nih yah" ajak gana.
"hmmm kayaknya oke juga idenya kak. Ayah juga udah lama gak olahraga nih. Kita berdua aja? Kakek gak mau ikut? " ucap randa
Gana menggeleng, " gak. Kata kakek kalau dia ikut sepedahan bareng kita nanti yang pulang cuma sepedanya kakek doang. Kakeknya pulang ke rahmatullah. Haha"
KAMU SEDANG MEMBACA
Deandra [SUDAH TERBIT/TERSEDIA DI SHOPEE]
FanfictionPART SUDAH TIDAK LENGKAP. BUKU TERSEDIA DI SHOPEE 😇😎 "Nyawaku adalah maaf dari ayah" - Deandra Sad Best Rank #1 of 4.41K Lee Haechan #2 of 15.3K Sakit Story 😘😘 #8 of 60.8k Hurt Story 🎉 #21 of 33.8K Haechan story 🎉 #39 of 145k Sad Story 🎉 #1...