.
.
.Jangan lupa vote and komen yaaaaaaa
Biar andranya gk nangis nihhh
.
.
.
.Sudah satu bulan semenjak andra kembali masuk sekolah. Sudah sebulan juga abel dan rafka dibantu bima menjalankan aksi mereka untuk menjahili andra bahkan sampai beberapa kali mereka berani melakukan kekerasan pada andra.
Abel benar-benar menganggap apa yang ditunjukkan oleh andra kemarin hanya sebuah bualan. Ia sudah tertutupi oleh dendam yang terasa sangat salah.
Setiap pagi, pasti abel sudah menjahili andra. Entah itu memerintahkan andra untuk membelikan mereka sarapan dikantin, dengan sengaja ia memesan banyak bermaksud agar membuat andra terlambat. Atau mereka memanggil andra ke belakang sekolah hanya untuk "iseng" menjadikan andra samsak mereka.
Lain disekolah lain pula dengan keadaan dirumah. Sang kakek memang tidak banyak bertindak, namun berbeda dengan sang nenek. Terkahir kali sinta memfitnah andra mencuri perhiasannya, ia berakting didepan randa dan suaminya.
Berakhir dengan andra yang habis-habisan dipukuli oleh sang ayah.Tapi, apakah itu semua membuat andra menyerah? Jawabannya adalah tidak. Dengan gilanya andra tetap berangkat bekerja setelah randa selesai memukulinya. Ia tak peduli dengan keadaannya yang terlihat mengenaskan. Yang ia tau hanyalah menjalankan hidup sesuai dengan alur yang Tuhan berikan.
Andra berjalan menuruni tangga dengan tertatih, menapaki dua anak tangga terkahir andra berpapasan dengan sang nenek. Ia takut-takut menatap sinta.
Ia pikir sinta akan kembali menamparnya atau akan mendorongnya secara kasar. Tapi, beberapa detik tak ada hal yang dilakukan oleh sinta.
Andra perlahan mengangkat kepalanya, ia beranikan diri menatap sinta.
Dapat andra lihat, neneknya itu memandang dirinya dengan tatapan tak biasa. Itu bukan amarah. Bukan iba. Bukan juga tatapan sayang.
Entahlah. Andra tak dapat menafsirkannya.
"Nenek, masih ada yang kurang? " tanya andra
"Tadi nenek udah berhasil kok. Ini ayah udah pukul andra." ucap andra sambil mengangkat tangannya yang sudah terdapat banyak luka.
Melihat itu, sinta mengalihkan pandangannya.
"Tadi waktu ayah pukul, ada bunda nek. Bunda lihatin andra waktu dipukul ayah.
Andra senyum ke bunda. Bunda bilang bentar lagi bakal jemput andra. Tapi bunda kelihatan cantik banget nek. Sedangkan andra lusuh bernatakan kaya gini. Banyak merah-merahnya bekas darah andra. Makanya Nanti andra mau cari baju baru dulu deh, biar bisa ikut bareng bunda. " ucapannya diakhirnya dengan senyuman yang sangat manis dibibirnya yang sudah robek.
"Wanda? " ucap sinta pelan yang diangguki oleh andra.
"Iya nek, andra mau berangkat kerja dulu nek
Biar bisa beli baju baru buat pergi bareng bunda" setelahnya andra beranjak pergi meninggalkan sinta.
Sinta terdiam. Anak itu bercerita seolah akan diajak pergi oleh bundanya ketaman bermain. Andra berucap seolaj wanda masih hidup.
.
.
.
.
.
.Setelah selesai memukuli andra tadi, randa segera bernajak kekamarnya. Melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.
Sebenarnya sebentar lagi ia harus pergi bersama gana untuk menemui calon kolega mereka. Namun saat ini ia tidak menemukan keberadaan ponselnya. "apa dikamar anak itu? " batin randa
KAMU SEDANG MEMBACA
Deandra [SUDAH TERBIT/TERSEDIA DI SHOPEE]
FanficPART SUDAH TIDAK LENGKAP. BUKU TERSEDIA DI SHOPEE 😇😎 "Nyawaku adalah maaf dari ayah" - Deandra Sad Best Rank #1 of 4.41K Lee Haechan #2 of 15.3K Sakit Story 😘😘 #8 of 60.8k Hurt Story 🎉 #21 of 33.8K Haechan story 🎉 #39 of 145k Sad Story 🎉 #1...