Jisoo melambaikan tangannya sembari menatap mobil Ayah Jaejoong yang lama-kelamaan menjauh dan menghilang dari pandangannya, Jisoo jadi pergi ke apartemennya Jaehyun. INI DIA BELA-BELAIN BANGUN PAGI DEMI NILAI GA DI KURANGIN.
"ANJING!" Jisoo refleks mengumpat saat ia berbalik dan sudah menemukan Jaehyun tepat dibelakang tubuhnya.
Pria itu mengeryitkan dahinya melihat Jisoo, kemudian menyentil pelan bibir gadis itu. "Ga sopan." Katanya, mengabaikan Jisoo yang sudah meringis dengan tangan kanan yang sibuk mengusap-usap bibirnya. Sementara ia sendiri sibuk melirik jam tangan yang tertengker ditangan kirinya.
Ketika melihat penampilan Jaehyun, Jisoo jadi mikir, ini om-om mau jogging apa mau nge nyelawat sih? BAJUNYA WARNA ITEM SEMUA WOY! Kaos item, celana training item, sepatu doang warna putih. Bener-bener kaya orang mau nge nyelawat.
"Kamu telat lima menit." Ujarnya sembari berpindah berdiri disamping Jisoo.
"Ya maap Pak, jalanan macet." Jawab Jisoo, ini lebih ke ngeles sih karena sebenernya jalanan ga macet emang Jisoonya aja yang ngaret.
Jaehyun menatap Jisoo lagi dengan dahinya yang berkerut. "Masih pagi udah macet? Ngelawak kamu?" Jisoo hanya bisa tersenyum lebar sampai-sampai kedua matanya yang udah sipit nambah sipit.
"Udah sarapan?" Dan Jisoo mengeleng, dia ga biasa sarapan pagi soalnya nanti suka sakit perut.
"Yaudah nanti kita cari bubur ayam sekitaran sini." Kata Jaehyun sembari mulai berjalan, Jisoo mengekor dibelakangnya. Udah kaya anak ayam buntutin induknya.
"Engga usah Pak, saya ga biasa sarapan." Tolak Jisoo sembari mengelengkan kepalanya lagi.
"Ga biasa sarapan atau ga biasa sarapan sama saya?" Mendadak Jaehyun menoleh membuat Jisoo yang beberapa senti dibelakangnya termundur karena merasa terkejut, karena ketika Jaehyun menoleh, wajahnya dengan wajah Jisoo terlihat sangat dekat.
Jisoo gelagapan, matanya berkedip-kedip sebanyak dua kali. "S-saya emang ga biasa sarapan, kalo ga percaya tanya aja Bunda saya." Kuping Bunda Dara auto gatel ini mah.
Jaehyun berbalik menjadi menghadap Jisoo, menatap Jisoo sangsi. "Jisoo, saya nyuruh kamu kesini buat ikut saya jogging. Kalo kamu pingsan gimana?" Jisoo mengeleng lagi, mencoba buat menyakinkan Jaehyun bahwa ia tidak akan pingsan.
"Tenang aja Pak, saya ga bakal pingsan. Lagian saya udah terbiasa kok." Kini giliran Jaehyun yang mengeleng.
"Engga, kita bakal sarapan. Saya juga belum sarapan." Ucap Jaehyun yang kini mulai kembali berjalan meninggalkan Jisoo.
"Tapi Pak, saya—"
"Saya ga nerima penolakan dari siapapun, Jisoo." Dan Akhirnya Jisoo cuma bisa pasrah dan ikut kemauan Jaehyun.
"Tapi kalo tiba-tiba saya sakit perut Bapak tanggung jawab ya?" Kata Jisoo sembari berjalan disamping Jaehyun dengan mencoba mengimbangi langkah pria itu.
"Saya ga ngasih racun ke kamu, kenapa saya harus tanggung jawab?" Tanya Jaehyun dengan dahi yang sudah kembali berkerut.
"Astagfirullahalladzim, Bapak saya gemes banget sama Bapak. Asli." Jisoo tersenyum gemas kearah Jaehyun sembari mengepalkan kedua tangannya, sekuat tenaga Jisoo menahan diri agar tidak memukul Jaehyun sekarang juga.
"Iya saya tau saya ganteng." Balas Jaehyun yang malah ga nyambung.
"Bapak kepedean banget, heran." Jisoo mencebik, mukanya udah julid banget. Lo tau ga sih rasanya punya Guru udah tukang suruh, nyebelin, pede banget lagi? YA JISOO AKUIN DIA GANTENG, TAPIKAN—
Teacher And Me
Jisoo menatap bubur didepannya dengan ga napsu, dari tadi yang dia lakuin cuma ngaduk-ngaduk bubur tanpa ada niatan buat makan. Jisoo males banget kalo udah disuruh makan pagi, NANTI PERUTNYA BISA SAKIT TAPI JAEHYUN NGEYEL BANGET.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐞𝐚𝐜𝐡𝐞𝐫 𝐀𝐧𝐝 𝐌𝐞 | 𝐉𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧 & 𝐉𝐢𝐬𝐨𝐨 [𝟐]
Fanfiction°° ꒰ 𝐄𝐍𝐃 ꒱ °° Jisoo akui gurunya itu tampan, tapi dia juga sangat menyebalkan. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ© 𝐉𝐀𝐃𝐀𝐒𝐎𝐗𝐗