teacher and me | 03

1.7K 314 8
                                    

"Jisoo." Jisoo mengembangkan kedua sudut bibirnya lalu menoleh dan mendekat kearah Jaehyun.

"Kenapa, Pak?" Jaehyun terlihat mengalihkan pandangan dari buku ke Jisoo.

"Kenapa kamu senyum-senyum gitu?" Tanya Jaehyun sembari menyematkan pandangannya kebuku lagi, lagi ngerevisi jawaban mana yang bener mana yang salah.

"Ya terus saya kudu cemberut gitu, Pak?" Balas Jisoo, jengkel banget sumpah. Begini salah begitu salah, maunya apa coba?!

"Dari saya manggil kamu juga kamu selalu cemberut, kenapa? Kamu caper ya? Biar dibilang gemes sama saya?" Anjir, se ngarep-ngarep Jisoo. Jisoo ga pernah ngarep dibilang gemes, justru Jisoo kalo deket sama Jaehyun ngarepnya ni human keluar dari sekolah. Aman dah idup Jisoo.

Jisoo mendengus kasar, tidak menjawab. Gadis itu hanya mengedarkan pandangannya ke sepenjuru kelas, sepi. Iyalah! Orang mah pada ke kantin, jajan! Soalnya udah masuk jam istirahat, lah Jisoo? Bentar lagi pasti ngebabu.

1...

2...

3...

"Bawain buku-buku ini keruangan saya." Ga percaya sih lo, liatkan. Jisoo ngebabu lagi, pindah posisi yuk? Sumpah gapapa, ikhlas banget Jisoo.

Dengan masih membisu Jisoo mulai mengumpukan buku-buku menjadi satu tumpukan kemudian mengangkatnya dan memeluknya, saat Jisoo hendak berjalan keluar tangannya dicekal Jaehyun.

"Kamu marah sama saya?" Gausah nanya Pak! Tiap Jisoo ketemu Bapak darah Jisoo selalu mendidih kaya rebusan aer Bunda Dara, dari darah rendah jadi darah tinggi.

Jisoo tersenyum paksa, menatap Jaehyun dengan kedua alisnya yang terangkat. "Engga Pak, saya ga marah." Ucapnya dengan sedikit ngegas, didalam hati Jisoo berharap drama ini cepat selesai sebelum teman-temannya melihat.

Jaehyun mengangguk singkat, kemudian berjalan terlebih dahulu membiarkan Jisoo berjalan dibelakangnya. Jisoo juga keliatan anteng jalan sambil meluk tumpukan buku didepan.

"Nanti temenin saya makan." Ucap Jaehyun yang sudah sangat sering lewat kuping Jisoo.

"Iya, Pak." Meskipun begitu Jisoo misuh-misuh dalam hati, makan aja kudu ditemenin. Sadar diri bukan orok anjir! Ya meskipun Jisoo juga ikut makan, dibeliin malah. Tapi menurut Jisoo enakan makan sama temen-temennya. Ini juga salah satu penyebab Jisoo jadi jarang makan bareng sama Nayeon pas jam istirahat.

"Jangan bengong terus, Jisoo." Jisoo tersentak kala tangan kekar Jaehyun menariknya, pria itu membawa Jisoo menjauh dari tembok yang satu langkah lagi akan gadis itu tabrak jika saja Jaehyun tidak dengan sigap menariknya.

"Jangan kebanyakan bengong nanti kesambet saya repot." Baru saja Jisoo akan mengucapkan terimakasih, tapi ga jadi. Jisoo memilih diam karena perkataan Jaehyun tadi. Bukannya kesinggung apa gimana, tapi Jisoo kesel!

"Kalo orang ngomong, jawab. Jangan diem aja." Jisoo mendengus, menatap Jaehyun kesal. Bodo amat kalo kesannya Jisoo ga sopan tapi Jisoo beneran emang lagi kesel sama ni human. Ralat, Jisoo selalu kesel kalo ketemu Jaehyun.

"Iya, makasih Pak." Gumam Jisoo lalu berjalan berdampingan dengan Jaehyun, sementara Jaehyun nampak mengangkat salah satu alisnya.

"Kenapa kamu ngucapin makasih kesaya?" Tanyanya yang refleks membuat Jisoo kembali menoleh dan menatapnya lagi.

"Karena Bapak udah nyelamatin saya dari benjol." Jawab Jisoo asal kemudian mengalihkan pandangannya kedepan.

Jaehyun terkekeh singkat, membuat Jisoo kembali menoleh. Orang kaku kaya gini bisa ketawa? Wow! Ajaib banget.

"Saya ga nolongin kamu, itu cuma refleks." Jisoo merubah ekspresi wajahnya dari terkejut menjadi datar, ngomong sama Jaehyun gabakal ada ujungnya.

"Harus ga saya jawab Pak? Nanti kalo saya diem dikata ga sopan, tapi saya kesel sama Bapak." Misuh Jisoo, gapapa mending jujur aja dari pada mendem terus kan ga enak.

Dan tidak seperti ekspetasi Jisoo, Jaehyun bukannya marah malah ketawa. Ketawanya kek ada aura om-omnya gitu. Serius dah.

"Kamu lucu, Jisoo." Katanya sembari tersenyum,

BUSET! KENAPA JISOO BARU TAU KALO SENYUMNYA BAPAK JUNG JAEHYUN MANIS BANGET?! MANA ITU ADA DIMPLENYA, ADUH! ADUH! JISOO PUSING KALO BEGINI CARANYA!

Melihat Jisoo yang terbengong dengan pandangan yang tak lepas darinya membuat Jaehyun tersenyum geli.

Jaehyun kemudian menyeringai, "Kenapa? Saya ganteng ya?" Jisoo langsung tersadar, mendengus kesal Jisoo lantas kembali menatap kearah depan.

"Jelek Pak, kaya om-om pedo yang demennya godain anak tetangga." Ejek Jisoo sembari mencoba menahan diri untuk tidak tersenyum.

"Saya ga setua itu, dan saya ga mesum. Saya juga ga punya tetangga." Balas Jaehyun santai, tidak tersinggung sama sekali dengan ejekan Jisoo.

"Lah serius Bapak ga punya tetangga? Bapak tinggal dimana? Dipadang pasir?" Pertanyaan Jisoo sukses membuat Jaehyun kembali tertawa, padahal Jisoo yakin dia ga ngelawak sekarang.

"Kalau saya tinggal disana gimana saya datang buat ngajar kalian?" Tanya Jaehyun, masih mempertahankan senyumannya. Dan sepertinya ini pertama kalinya Jaehyun tersenyum dihadapan Jisoo.

Gadis cantik itu nampak terdiam, seperti tengah berpikir. "Gausah dateng Pak. Gapapa, ikhlas lahir batin kita mah." Ucap Jisoo sembari tersenyum lebar.

"Jisoo, saya kurangin nilai kamu." Seusai mengatakan itu Jaehyun langsung berjalan lebih cepat dari Jisoo, sementara Jisoo refleks menghentikan langkah dan menatap Jaehyun tak percaya.

"PAK SAYA CUMA BERCANDA JANGAN KURANGIN NILAI SAYA PAKKKKKK!!!!" Suara nyaring Jisoo mengelegar disepanjang lorong, membuat murid maupun Guru yang kebetulan berlalu lalang menatapnya keheranan.

Jaehyun tidak mengidahkan teriakan Jisoo, justru pria itu hanya diam dengan terus berjalan. Namun, sepanjang perjalanannya menuju keruangan Guru kedua sudut bibirnya tak lelah untuk terus mengembang. Menciptakan senyuman yang terlihat sangat manis, Jaehyun terlihat sangat senang mengerjai Jisoo.

***
Gimana sama chapter ini menurut kalian?

𝐓𝐞𝐚𝐜𝐡𝐞𝐫 𝐀𝐧𝐝 𝐌𝐞 | 𝐉𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧 & 𝐉𝐢𝐬𝐨𝐨 [𝟐]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang