teacher and me | 19

1.4K 214 13
                                    

Jisoo terlihat mengerjap-ngerjapkan matanya sebelum memalingkan wajah dari Jaehyun. Jadi ia salah? Yang tadi bukan wanita yang akan dijodohkan dengan Jaehyun? Itu kakaknya?

Siapapun tolong katakan jika sekarang bahwa ia ada didalam rumah Jaehyun itu hanyalah mimpi, dan tolong bangunkan Jisoo agar segera bangun dari mimpi ini. Ia tidak sanggup menahan malu lagi, Jisoo ingin menenggelamkan diri saja sekarang.

"O-ooh, i-itu kakaknya... Bapak?" Tanya Jisoo memastikan, namun ia masih enggan untuk menatap Jaehyun.

Jaehyun terlihat menganggukkan kepalanya, "Iya, itu kakak saya bukan cewe atau yang ada dipikiran kamu tadi." 

Jisoo memejamkan matanya erat-erat, dimohonkan untuk Bapak Jung Jaehyun. Jangan membuat Jisoo semakin malu, cukup didepan kakaknya saja ia mempermalukan diri, jangan didepan orangnya langsung.

But wait, Jisoo ingat akan suatu hal.

Jaehyun menyuruhnya kesinikan untuk menemani pria itu selagi menunggu kakaknya datang kan? Tapi tadi kakaknya sudah datang, bahkan disaat Jisoo belum sampai. Itu berarti kakaknya Jaehyun ini sudah menemui adiknya dong?

Ide licik seketika muncul dikepala Jisoo, didalam hati ia menyeringai lebar. Itu artinya Jisoo punya kesempatan untuk kabur dari sini.

Jisoo langsung menatap Jaehyun dengan senyum sumringah. "Pak Jaehyun." Panggilnya.

"Hmm?"

"Tadi Bapak bilang itu kakaknya Bapak?" Tanya Jisoo, masih dengan senyumannya.

"Iya." Jawab Jaehyun sembari mengaruk hidungnya, gatal.

"Bapak udah ketemu sama kakaknya Bapak kan?" Tanyanya lagi.

"Iya." Jujur saja, Jaehyun jadi merasa aneh dengan Jisoo.

Karena sendari tadi si murid terus bertanya sembari tersenyum lebar, dan itu membuatnya curiga jika Jisoo sedang merencanakan sesuatu.

Namun apapun itu rencana Jisoo, ia pastikan rencana itu akan gagal, dan jika salah satu rencana Jisoo adalah untuk kabur darinya. Jaehyun bersumpah untuk mengurung dan menahan gadis itu semalaman di apartemen ini.

Hahahaha, kita lihat saja nanti.

"Nah, Bapak bilang sama saya pas di chat itu, saya harus nemenin Bapak selagi kakaknya belum dateng kan?" Jaehyun mengangguk lagi, "Nahkan, tadi yang bukain saya pintu kakaknya Bapak, berarti kakaknya Bapak udah sampe, teruskanㅡ"

"No, Jisoo," Sela Jaehyun sebelum Jisoo melancarkan aksi liarnya. "Saya ga bakal izinin kamu keluar dari sini." Lanjutnya.

Setelah mengatakan itu, Jaehyun melihat Jisoo yang tengah terdiam, wajah gadis itu nampak syok dan pucat pasi.

"Kamu mudah ditebak Jisoo, kamu mau kabur dari saya?" Dan bodohnya Jisoo menganggukkan kepalanya.

Melihat itu Jaehyun jadi terkekeh, geli sendiri dengan sikap polos Jisoo. "Ga bakal saya biarin, saya ubah selagi menunggu jadi sesudah pergi." Kata Jaehyun jeda tiga detik guna melihat raut wajah Jisoo.

"Itu artinya kamu nemenin saya semalaman ini." DUARRRRRRRR.

Semalaman?!

Brak!

"Jisoo?!"

Jaehyun sepertinya tidak tahu kalau Jisoo tidak pernah pingsan sebelumnya, tapi penulis lebih tidak tahu lagi kalau ternyata Jisoo pingsan disaat keadaan seperti ini.

Teacher And Me

"Gausah pura-pura pingsan lagi, atau saya bikin kamu pingsan beneran?" Ucap Jaehyun sembari menatap tajam gadis diseberangnya.

𝐓𝐞𝐚𝐜𝐡𝐞𝐫 𝐀𝐧𝐝 𝐌𝐞 | 𝐉𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧 & 𝐉𝐢𝐬𝐨𝐨 [𝟐]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang