Klik di atas untuk mendengarkan lagu SIA - Elastic Heart
🌼🌼🌼🌼🌼
Siang itu tidak terlalu terik. Musim semi baru saja dimulai. Hijau dedaunan di taman sebuah universitas negeri di Beijing terlihat basah, kuncup bunga mulai bermunculan.
Seorang pemuda mendudukkan dirinya di kursi taman. Tampak manis dengan mole di bawah bibir, membawa buku tebal yang terbuka dan tengah ia baca. Begitu fokus pemuda manis itu hingga tidak menyadari seorang pria menghampiri, berdiri tepat di belakangnya.
Pemuda itu tak kunjung menyadari kehadiran teman prianya. Merasa gemas, pria itu menutup mata si pemuda manis.
Sedikit terkejut ketika mata indahnya tiba-tiba ditutup, si pemuda manis meraba tangan itu, terdengar kekehan pelan dari pria yang menutup matanya. Pemuda manis itu pun tersenyum. "Yuchen," sapanya.
Si pria yang dipanggil Yuchen itu melepaskan tangannya dari mata indah si pemuda manis. "Serius sekali. Apa yang sedang kau baca?"
Pria itu duduk di samping pemuda manis."Beberapa materi untuk presentasi," jawab si pemuda manis. Dia kembali terfokus pada buku di tangannya.
Yuchen tersenyum lembut, kemudian merangkul bahu pemuda di sampingnya. "Zhan, apa akhir pekan ini kau ada waktu?"
Xiao Zhan namanya, seorang pemuda yang terkenal pandai dan berasal dari keluarga terpandang. Sejauh ini, tidak ada yang mampu menolak pesona pemuda itu. Pria dan wanita berlomba-lomba mendekatinya. Namun sayang, tidak satu pun dari mereka yang berhasil menangkap hati Xiao Zhan. Pria bernama Yuchen itu juga memiliki tujuan yang sama. Dia tertarik pada Xiao Zhan dan tidak menyerah untuk terus mendekat.
"Heum?" Xiao Zhan mengalihkan tatapannya seraya tersenyum manis. "Memangnya kenapa?"
Senyuman itu benar-benar membuat Yuchen terpesona hingga tertegun dengan ekspresi bodoh. "Aaa ... eum ...." Yuchen buru-buru mengendalikan ekspresinya. "Kalau kau ada waktu, aku ingin mengajakmu menonton film. Bagaimana?"
Xiao Zhan sempat berpikir, kemudian pemuda itu mengangguk setuju.
Sungguh hal ini di luar dugaan Yuchen, seorang Xiao Zhan yang menjadi pujaan semua orang mau menerima ajakannya! Pria itu merasa senang bukan main.
Xiao Zhan sendiri berpikir bahwa tidak ada salahnya mencicipi kehidupan sosial, karena selama ini pemuda itu selalu belajar dan belajar. Bukan karena tertarik dengan Yuchen. Xiao Zhan hanya sedang bosan dan ingin melepas penat karena terlalu lelah belajar.
"Baiklah, Sabtu sore aku akan menjemputmu," ucap Yuchen dengan semangat.
Xiao Zhan kembali mengangguk sambil tersenyum. "Baiklah."
Tanpa mereka sadari, seorang pemuda tengah mengawasi. Di sebuah kursi taman tidak jauh dari posisi dua pemuda itu, ada seorang pria yang kini tengah terbakar api cemburu. Tatapannya tajam bagai seekor elang yang sedang mengintai mangsa. Garis bibir datar, duduk seraya menyilangkan kaki, terlihat aura keangkuhan yang sangat jelas.
Wang Yibo, pemuda yang cukup populer, tetapi sama sekali tidak ramah. Sama seperti beberapa pria di kampusnya, Wang Yibo juga tertarik kepada Xiao Zhan. Selama ini, Xiao Zhan selalu menolak ajakan kencan dan penyataan cinta dari siapa pun, termasuk dirinya.
Yibo pernah menyatakan perasaannya kepada Xiao Zhan. Gaya pria itu terlihat angkuh meskipun sedang menyatakan cinta. Tentu saja pernyataan cinta itu ditolak mentah-mentah oleh Xiao Zhan. Xiao Zhan bahkan tidak mengenalnya.
Yibo memang aneh, langsung menyatakan cinta begitu saja tanpa melakukan pendekatan terlebih dahulu. Mungkin jika itu orang lain, mereka akan langsung menerima Yibo, mengingat pria itu sangat tampan dan kaya raya. Namun tidak dengan Xiao Zhan. Ketampanan, harta, Xiao Zhan sudah memiliki segalanya. Dia melihat seseorang dari hati, bukan dari status sosialnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOW TO PLAY? (YIZHAN)
FanfictionDemi menyelamatkan perusahaan sang ayah, Xiao Zhan terpaksa menerima tawaran seorang pengusaha muda kaya raya untuk 'menghiburnya'. Orang itu adalah Wang Yibo, pria yang sangat dia benci dan pernah dia permalukan di depan umum.