Klik di atas untuk mendengarkan lagu Linkin Park - Numb
🌼🌼🌼🌼🌼
🔞🔞🔞 Mungkin tanda ini akan selalu ada, sebelum konfliknya muncul.
Wang Yibo telah menandatangani surat kontrak perjanjian dengan perusahaan Tuan Xiao. Tuan Xiao sangat gembira dengan kabar baik itu tanpa mengetahui bahwa kehormatan putranya telah direnggut, dan ditukar demi menyelamatkan perusahaan.
"Senang bekerja sama dengan Anda, Tuan Wang." Tuan Xiao menjabat tangan Yibo seraya tersenyum ramah.
"Aku juga senang bisa bekerja sama dengan perusahaan Anda, Tuan Xiao. Kerjasama ini benar-benar membawa keuntungan bagiku," jawab Yibo seraya tersenyum dan melirik Xiao Zhan.
Hari itu, Yibo dan sekretarisnya pergi ke perusahaan Tuan Xiao untuk membahas masalah pekerjaan. Di sana, dia sempat berkeliling, melihat proses produksi di pabrik dan berbincang-bincang di ruang meeting. Kunjungan Wang Yibo berlangsung seharian penuh. Tuan Xiao bahkan menjamu Yibo di restoran mewah tidak jauh dari perusahaannya di jam makan siang. Pria paruh baya itu sangat berterima kasih. Berkat Yibo, kini perusahaannya terselamatkan.
Xiao Zhan sendiri tampak berekspresi datar. Pemuda itu kerap kali membuang muka ketika Yibo menatapnya. Bahkan ketika Yibo berpamitan untuk mengakhiri kunjungan, Xiao Zhan menjabat tangan pria itu dengan terpaksa.
Jika di depan sang ayah, Xiao Zhan akan berpura-pura tersenyum. Namun ekspresinya akan kembali datar ketika sang ayah tidak melihatnya.
"Aku menunggumu di basement."
Belum ada sepuluh menit Yibo pergi dari ruang meeting, pria itu sudah mengirimkan pesan ke ponsel Xiao Zhan, mengatakan bahwa dirinya menunggu Xiao Zhan di lantai bawah.
Xiao Zhan menatap layar ponselnya dengan wajah pucat, kemudian memasukkan ponsel itu ke saku.
"Zhan? Kau baik-baik saja?"
Suara sang ayah mengalihkan atensinya. Xiao Zhan tersenyum skeptis. "Hanya sedikit lelah, Ayah."
"Pulanglah duluan. Masih ada yang harus Ayah urus," ucap Tuan Xiao. Pria paruh baya itu menyadari bahwa putranya telah bekerja keras membantu perusahaan agar kembali stabil. Melihat wajah Xiao Zhan yang lesu dan pucat tentu saja membuatnya khawatir. Tuan Xiao berharap Xiao Zhan menjaga kesehatan dengan baik.
"Tapi, Ayah---"
"Tidak apa-apa, Zhan. Pekerjaan ini tidak banyak," sela Tuan Xiao.
Dengan berat hati Xiao Zhan mengangguk, kemudian keluar dari ruangan meeting, menuju ruangannya sendiri untuk berkemas.
Tidak seperti yang diharapkan oleh sang ayah, Xiao Zhan tidak langsung pulang untuk beristirahat. Pemuda itu pergi menemui seseorang yang telah menunggunya di dalam sebuah mobil mewah di basement."Masuk," ujarnya dingin. Wang Yibo duduk dengan angkuh di kursi belakang. Xiao Zhan patuh, langsung masuk ke dalam mobil berjenis sedan itu dan duduk di sebelah Wang Yibo.
"Ke rumah."
Sebuah perintah singkat dari bibir Wang Yibo membuat si supir bergerak cepat menjalankan mobilnya.Hanya ada mereka bertiga. Tampaknya sekretaris Yibo pulang dengan kendaraan yang lain, atau mungkin Yibo memang terlalu sombong untuk memberi tumpangan kepada karyawannya, pikir Xiao Zhan. Image sombong, angkuh, dan berengsek sudah melekat kuat pada diri Yibo. Yang Xiao Zhan tahu, Yibo hanya ingin bermain-main dengannya untuk membalas dendam. Sekarang, yang bisa Xiao Zhan lakukan hanyalah menunggu sampai Yibo bosan kemudian membuangnya.
Mereka tiba di sebuah mansion yang cukup besar, itu adalah mansion milik Wang Yibo. Yibo tidak berbasa-basi untuk langsung menyeret Xiao Zhan menuju ke ruangan pribadinya. Pintu ruangan itu tertutup, Xiao Zhan tahu pasti apa yang akan terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOW TO PLAY? (YIZHAN)
FanfictionDemi menyelamatkan perusahaan sang ayah, Xiao Zhan terpaksa menerima tawaran seorang pengusaha muda kaya raya untuk 'menghiburnya'. Orang itu adalah Wang Yibo, pria yang sangat dia benci dan pernah dia permalukan di depan umum.