12. Learn to Love You

6.1K 494 109
                                    

🌼🌼🌼🌼🌼

Tidak tahu cara untuk menjaga Xiao Zhan tetap di sisinya, selain dengan paksaan. Wang Yibo merenungkan kembali segala sesuatu yang dia lakukan selama ini. Caranya memperlakukan Xiao Zhan memang salah. Namun, jika dia memakai cara halus, apakah Xiao Zhan akan tetap di sisinya?

Kecemburuan menguasai hati Wang Yibo ketika melihat Xiao Zhan bersama orang lain. Tersenyum tulus, tampak menikmati waktunya. Apa pernah Xiao Zhan seperti itu ketika bersama Yibo?

Yibo masih berada di dalam mobilnya yang terparkir di depan ruko. Bayang-bayang wajah Xiao Zhan bersama gadis itu membuat hatinya tidak tenang. Apa hubungan gadis itu dengan Xiao Zhan?

Jemari telunjuk mengetuk kemudi, menatap bahu jalan yang tidak begitu ramai seraya berpikir tentang langkah selanjutnya. Sekitar sepuluh menit kemudian, pria itu mengeluarkan ponsel, memutuskan untuk menghubungi Xiao Zhan.

Xiao Zhan sedang membuat sketsa ketika getar ponsel di dalam saku menginterupsi. Melihat nama yang tertera pada layar membuatnya menatap malas. Namun panggilan itu tetap dijawab. Xiao Zhan tahu pasti bahwa Yibo tidak akan menyerah sebelum teleponnya diangkat.

"Tunggu sebentar. Ada telepon," pamitnya kepada Song Zu Er, kemudian melangkah keluar dari ruangan, menjauh dari posisi Song Zu Er karena tidak ingin gadis itu mendengarkan sesuatu.

"Halo?"

"Kau di mana?" Yibo bertanya dengan nada menyebalkan seperti biasanya.

"Di studio lukis," jawab Xiao Zhan. "Kenapa?"

"Sedang apa kau di sana? Bersama siapa?" Yibo mulai menginterogasi.

"Sedang melukis. Bersama teman," jawab Xiao Zhan seperlunya.

"Temanmu laki-laki atau perempuan?" Yibo kembali bertanya.

"Perempuan." Xiao Zhan mulai jengkel dicerca pertanyaan.

Di sisi lain, Yibo sedikit lega karena Xiao Zhan berkata jujur. Pria itu mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa wanita yang dia lihat bersama Xiao Zhan hanya teman biasa.
"Bagaimana kalau kita makan siang bersama?"

"Tidak bisa. Aku sudah ada janji makan siang dengan temanku," tolak Xiao Zhan dengan nada sedikit kesal. "Apa yang kau inginkan?"

Menggaruk tengkuk leher yang tidak gatal, Yibo tidak tahu apa lagi yang ingin dia katakan. Jika saja Xiao Zhan menikmati waktu bersamanya, tersenyum tulus kepadanya. Bukankah itu sangat menyenangkan?

Namun sayangnya Xiao Zhan tidak pernah sekali pun tersenyum seperti itu. Dia terlihat tertekan sepanjang waktu. Yibo tahu pasti bahwa Xiao Zhan membencinya. Pemuda itu ingin bebas. Namun melepaskan Xiao Zhan juga bukan sesuatu yang bisa dia lakukan.

"Eum ... ada hal penting yang ingin aku bicarakan. Ini mengenai proyek." Yibo tidak bermaksud untuk berbohong. Hanya saja tidak ada alasan lain yang bisa digunakan. Dia tidak pandai dalam menyusun kata-kata.

"Apa? Tidak bisakah kita bicarakan besok saja? Atau mungkin di telepon saja?"

"Tidak bisa! Ini darurat. Pokoknya temui aku di resto Hotel Jen, pukul satu siang. Jangan banyak bertanya! Awas kalau kau sampai tidak datang!"
Setelah itu Yibo langsung menutup teleponnya.

Xiao Zhan menatap layar ponselnya dengan kedua alis yang mengkerut kesal. Aneh sekali sikap Yibo barusan. Tumben pria itu berbasa-basi dan tidak langsung memerintah seperti biasanya.

Tidak mau ambil pusing, Xiao Zhan menyimpan ponselnya di saku. Ada lukisan yang harus dibuat, dan dia merasa tidak enak hati meninggalkan Song Zu Er terlalu lama.

HOW TO PLAY? (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang