6. Rain

5.4K 603 83
                                        

Klik di atas untuk mendengarkan lagu Zedd ft Foxes - Clarity

🌼🌼🌼🌼🌼

"Kau pulang denganku, Zhan."

Xiao Zhan yang saat itu tengah mengemasi beberapa berkas di meja sontak mengalihkan atensinya. Di depan pintu penghubung, Yibo berdiri angkuh seraya melipat kedua tangannya di dada. Pria itu tersenyum lembut dan entah mengapa membuat Xiao Zhan semakin kesal.

"Tidak perlu. Aku membawa mobil sendiri," jawab Xiao Zhan acuh. Sudah seminggu ini Xiao Zhan bekerja di kantor Yibo, dan seminggu ini pula pria itu semakin semena-mena. Kata-kata Yibo seolah mutlak, dan Xiao Zhan selalu diancam dengan video seks itu setiap kali ingin membangkang.

"Rumahmu cukup jauh dari sini. Kenapa kau tidak menginap di tempatku saja? Bukankah besok kita harus berangkat pagi-pagi sekali?" usul Yibo. Sebenarnya ucapan pria itu cukup masuk akal jika saja dia tidak punya maksud lain. Namun, jika orang itu adalah Yibo, rasanya Xiao Zhan sudah bisa menebak apa yang akan dia lakukan.

"Tidak bisa, aku sudah janji kepada ayahku untuk makan malam di rumah." Xiao Zhan menjawab sinis, berharap Yibo akan membiarkannya pergi kali ini.

Tap ...
Tap ...

Suara langkah yang tenang dan perlahan mendekat, seolah menjadi teror tersendiri bagi Xiao Zhan. Dalam hitungan detik, Yibo sudah berdiri di belakangnya.

"Katakan kepada ayahmu bahwa kau sibuk. Mudah, 'kan?"

Xiao Zhan tidak habis pikir, semudah itu Yibo mengatakannya. Yibo bukan hanya melecehkannya, sekarang pria itu mulai berani mengatur hidupnya.

"Aku punya kehidupan. Aku tidak bisa terus menurutimu!" Membawa koper berisi berkas di tangannya, Xiao Zhan berlalu meninggalkan ruangan.

Yibo tidak tinggal diam melihat kelincinya lari. Pria itu mengejar Xiao Zhan ke luar ruangan.

"Tunggu!" seru Yibo. Pergelangan tangan Xiao Zhan dicengkeram kuat.

"Lepaskan, Yibo! Kita sedang berada di kantor!"

Brak!

"Aakh!"

Xiao Zhan merasakan pening di kepala ketika Yibo dengan sengaja membenturkannya ke dinding. Pria itu mengungkung tubuh Xiao Zhan dengan kedua tangan.

Pandangan mata yang tajam dan dingin, mengunci tatapan Xiao Zhan yang penuh kebencian. Yibo tidak suka ditentang, apa pun alasannya.
"Memangnya kenapa, heum? Aku bisa saja menelanjangimu di sini kalau aku mau!" desisnya kemudian menyeringai.

"Wang Yibo, kau sudah gila!" Xiao Zhan panik mendengar ucapan Yibo yang terkesan tidak main-main. Kedua tangan mendorong dada Yibo agar menyingkir darinya. Namun, semakin didorong pria itu malah semakin menempel, bahkan kini Xiao Zhan dapat merasakan embusan napas pria itu di ceruk lehernya.

"Hentikan! Yibo!"

"Ehem, maaf. Direktur?"

Satu suara itu mengalihkan atensi keduanya. Berbeda dengan Xiao Zhan yang langsung panik dan salah tingkah, Yibo justru terlihat sangat tenang seolah mencumbu Xiao Zhan di koridor kantor adalah hal yang wajar.

"Ibu Zhao, kau belum pulang?" sapa Yibo.

Zhao Liying sendiri hanya berdiri mematung dan sedikit gelagapan, kemudian wanita itu berusaha bersikap profesional dengan membungkuk sambil tersenyum.
"Ada beberapa hal yang harus saya periksa, Direktur, tapi sekarang sudah selesai. Saya permisi," pamitnya dengan nada tenang, kemudian berlalu dari tempat itu.

Entah apa saja yang telah dilihat dan didengar oleh wanita itu, yang jelas Xiao Zhan merasa ingin menguliti wajahnya sendiri karena terlampau malu. Dia kesal dan marah, seolah Yibo sedang menginjak-injak harga dirinya di depan umum. Belum cukup pria itu melecehkannya, dan sekarang pria itu mempermalukannya di depan orang lain?!

HOW TO PLAY? (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang