Sambil baca sambil vote bisa kali?
Btw, aku baru tau ternyata Indonesia punya girlband hehee. Aw, jadi pengen ngestan skybe💗
Time To Fly || Starbe

Suasana yang tadinya hening, kembali ricuh setelah selina duduk di kursi miliknya disamping kiri duke. Sedangkan disisi kiri diisi oleh Arion. Para tamu yang hadir saling melontarkan ekspekulasinya. Mereka bertatapan dan saling melontarkan rumor yang menyebar.
"Ku kira putri duke tak pernah hadir karena wajahnya yang buruk rupa, ternyata dia sangat cantik"
"Ya benar. Bukankah wajahnya sangat mirip dengan duke, apalagi matanya! Ah..sangat indah bukan?"
"Ku dengar dia putri yang angkuh dan sombong. Dia juga baru saja menghancurkan pesta Lady Naomi putri Marques"
"Benarkah? Bukankah dia jahat?"
"Kudengar rumornya begiu"
Mereka terus saja asik dengan pikirannya. Sedangkan selina tersenyum miris dalam hati. Bahkan setelah semua ini, ia masih di saja dibenci. Tapi, sejatinya Selina yang terus di ejek sejak beberapa tahun sebelum ini merasa biasa saja.
"Kita lanjutkan" ucap Albert, telinganya sudah panas. Ia sedikit melirik ke arah sang putri. Ia tak percaya, kalau gadis di sampingnya sangat mirip dengan dirinya dan mendiang istrinya. Rambut pirangnya dan ukiran wajah nya sangat mirip dengan sang istri. Sayangnya, mata biru layaknya kristal dan ekspresi dingin nan menusuk itu tak mirip dengan sang istri yang memiliki raut halus dan lembut. Ya, perbedaan itu disebabkan karena duke. Ciri ciri itu hanya dimiliki duke.
Selina menatap mata merah menyala Arion. Mata itu akan menebas kepalanya nanti. Miris, ia orang asing di keluarganya sendiri. Sedangkan si peran utama, Emily yang tak memiliki darah duke malah disayang semua orang.
Rapat terus berlanjut ketika si pembicara menghentikan bicaranya. "Beberapa tahun terakhir, setidaknya hampir 3065 kasus penyebaran koin palsu terus meningkat membuat rakyat Kerajaan maupun Kawasan duke mulai merasakan keresahan. Mereka meminta kita menindak lanjuti ini." Ucap si pembicara itu.
Selina terdiam sambil mendengarkan. Ia merasa seperti Dejavu yang sesungguhnya. Dulu, tepat saat dirinya berumur 19 tahun masalah ini muncul dengan Emily sebagai penyelamat nya. Tak disangka ternyata masalah ini sudah muncul sebelum kejadian itu berlangsung. Itu berarti, sebelumnya tak ada yang bisa menangani masalah ini sampai Emily muncul.
"Kenapa tidak kita buru saja yang menyebarkan? Bukannya itu lebih mudah?" Tanya Arion diangguki Albert.
"Itu memang tak semudah yang diucapkan? Sepertinya lebih baik kita coba saja?" Tanya Albert. Selina masih berfikir sambil menatap sang penasehat yang tampak berfikir lalu mengangguk. Namun, baru saja ingin membuka suara, Selina menggagalkannya.
"Akan sulit. Jika penyebarnya saja yang dilenyapkan, bagaimana dengan koin yang sudah disebar? Koin koin itu akan terus menyebar sampai ada yang menyadari jika itu koin palsu." Ucap selina membuat dirinya menjadi pusat perhatian kembali. Begitupun dengan Albert dan Arion yang menatap selina.
"Ekhem..lalu bagaimana cara menyelesaikan masalah ini menurut Lady Selina?" Tanya sang penasehat membuyarkan keadaan.
"Dengan membuat koin baru atau ciri khas baru. Seperti stampel kerajaan, tidak bisa ditiru sama sekali bahkan dengan sihir sekalipun. Kalau bisa membuat stampel, bukankah seharusnya membuat ciri khas di koin akan sangat mudah? Jika penyebaran koin palsu terus berlanjut, tak hanya pihak rakyat bahkan kerajaan pun bisa bangkrut. Sedang kan si oknum yang memproduksi akan terus kaya." Ucap selina tanpa patah patah dan keraguan. Duke melihat itu. Kepercayaan diri dan otak yang bekerja selaras dengan mulut yang berbicara lantang adalah sifat Albert.
Semua tampak termenung memikirkan jawaban Selina. Bahkan Arion, menatap selina dengan tatapan yang tak bisa dijelaskan. Ia menatap selina seakan akan ia akan membunuhnya. Selina hanya memalingkan wajah karena takut. Ya, dia masih mengingat bagaimana mata merah itu akan memenggalnya jika menatapnya.
mu yang hadir.
"Hohoho..tak kusangka putri duke sangat pintar. Apakah ini alasan duke menyembunyikannya?" Ucap Kelsyen yang Selina tahu sedang bercanda.
"Jawaban nona Selina akan segera dikirim ke pihak kerajaan. Lalu dengan ini kita akhiri pertemuannya. Terimakasih atas kerjasamanya." Ucap sang pembicara.
Selina sedikit menarik sudut bibirnya. Sekarang, nama selina mungkin akan tertulis disejarah sebagai orang penuntas penyebaran koin palsu. Sebenarnya ada beberapa kata kata yang diucapkan Emily waktu itu. Tapi selebihnya murni pikiran Selina. Ia berdiri tanpa memberi hormat pada Duke, berusaha untuk kabur, tapi--
"Mengapa kau datang?" Tanya duke menatap selina yang akan melangkahkan kakinya pergi. Selina berbalik lalu menatap sang ayah.
"Sepertinya aku tak berhak disini? Atau malah tidak diharapkan?" Tanya selina tersenyum miring. Duke ikut tersenyum tak kalah sinisnya.
"Sepertinya aku terlalu meragukanmu, putriku." Ucap Albert membuat jantung Selina berdegup kencang. Ini, ini yang ia ikan nya.
"Ku kira anda tidak tahu bahwa saya putri anda, duke" rahang Albert tampak mengeras, Selina tak peduli.
"Ku pikir tak ada lagi yang harus dibicarakan, saya permisi." Lanjutnya, lalu berlalu cepat sebelum hatinya membuncah kesenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
princess doesn't cry!
FantasyBeberapa part akan diprivat. So..mau baca? Follow tinggal mencet ko❤ Warningg! Karya ini adalah asli dari pemikiran saya sendiri. Bukan manhwa ataupun terjemahan. Wajib liat sebelum baca! 🚫R15+ Genre : Fantasi, Komedi Jadi, mohon untuk tidak berhar...