13

25K 3.2K 46
                                    

Cape bngt kalian segercep ituu udah 3k view. Okee..4k aku up lagi. Bye..
-lope lope dri rara💞

•~•

"Kau ini habis ke toilet atau habis menggali kubur hah?!" Omelan Arion terdengar membuat gadis pirang itu menutup telinganya.

"Berisik!"

"Nonaa.. sebaiknya anda lebih sopan dengan tuan muda." Ucap Cia khawatir. Ia belum siap jika kepala selina terpisah dari lehernya hanya karena Arion.

"Hoi hoi pelayan! Aku tidak seburuk itu untuk melukai adikku yang manis ini?" Ucap Arion.

Selina mulai mengerti sekarang. Arion bukan tipe lelaki dingin nan acuh seperti yang ia baca di novel novel romansa. Malah, Arion itu mendekati tipe cowo berandalan dan bebas. Tidak terikat aturan apapun.

Satu lagi. Selina perlahan paham betul kalau Arion itu sebenarnya bukan tidak peduli. Hanya saja, lelaki itu terlalu sulit untuk memahami perasaannya sendiri.

"Cia--..dimana cia?"

"Kau tidak dengar? Baru saja dia pamit" ucap Arion menyeruput minuman nya.

"Benarkah?" Tanya Selina menyipit menyelidik.

Takk..
"Bodoh" setelah menyentil dahi Selina Arion pergi begitu saja. Ah..terlalu fokus berfikir memang tak baik.

"Tunggu..aku pulang dengan siapa?" Benar benar mimpi buruk.

•~•

Karena ditinggal, terpaksa Selina jalan kaki sendiri untuk pulang. Dan parahnya..IA BUTA ARAH!!

Sungguh, di langit yang mulai gelap. Seorang Putri bangsawan baru saja pulang tanpa pengawalan! Good Selina. Good. Bisa bisa ia diculik om om-

"Wah wah ada nona cantik disini!" Ya..terserah!

"Oh ya dewa! Panjang umur untuk kalian!" Tidak. Selina tidak bergumam. Ia benar benar mengatakannya membuat tiga lelaki hamil itu menyerngit tak suka.

"Nona! Apa kau meremehkan kami?"

"Meremehkan? Hohoo. Tidakk!" Selina masih berfikir bagaimana caranya agar ia bisa terbebas dari preman preman jelata itu.

"Kalau begitu, lebih baik serahkan lah tubuhmu pada kami, akan kami jamin kau akan puas-"

"Oho! Aku belum selesai bicara. Maksudku tidak, tidak salah lagi. Kalian hanyalah preman bodoh yang memanfaatkan wanita! Cih" Teruskan Selina! Teruskanlah bakat terpendam mu sampai kau benar-benar dibunuh mereka!

Gila. Aku gila. Sekarang mereka benar-benar marah..

"Sialan." Mereka mulai maju untuk melawan Selina. Gadis bermata kristal itu melepas high heelsnya. Ia tau ia akan menang karena.

"KYAAA KABURRRR!" Dan terjadilah acara kejar kejaran. Selina tidak berlari menyusuri jalan. Tapi ia berlari memutari gang. Dan para preman itu juga mengikuti nya.

Mereka masih berlarian memutari gang sempit itu sampai sebuah portal terbuka. Tak ada yang menyadari. Selina pun masihh menjulurkan lidahnya sambil mengangkat kedua sepatunya.

"Bodoh, bodoh, bodoh." Tiga umpatan itu berhasil Arion ucapkan. Ya, Arion. Dengan santainya ia duduk di rerumputan sambil melipat tangannya. Selina yang masih berlari melihat sekilas bayangan. Ia tahu siapa orang itu.

Sialan. Dia hanya diam?!

Bukk..
"BANTU AKU OI BEDEBAH!" Ketiga preman itu berhenti menyadari kehadiran orang lain.

"Sudah selesai?" Arion berdiri dan maju ke arah Selina yang masih mendesah kelelahan. Itu juga membuat Arion tersenyum.

"Hei kalian, aku hanya ingin bertanya. Berapa lama kalian menjabat sebagai preman?" Tanya Arion.

"Baru hari ini." Ucap salah satu pria berjenggot. Arion hanya memandang mereka datar.

"Sayang. Aku akan membantu dengan syarat.." Selina yang terkapar di jalan mendongak sambil menstabilkan nafasnya yang tersengal-sengal.

"Pertahankan ekspresi seksimu itu."

Bukk..
Sepatu setinggi 5 centi itu melayang tepat di wajah tampan Arion.

"Agh."

•~•

Anw, makasi yg tadi udh bilang ke aku klo udh smpe 3k view.!!

princess doesn't cry!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang