Bee ya bee. Bukan tawon! Bukan lebah!
Anw, ini published ke 2. Aku lupa mau umumin ini!!
Kalian tim wa atau tele?
Kalau bee bikin gc khusus buat kita setuju ga?
Komen dong ayoo!•~•
Trangg..
Trangg..
Suara pedang beradu dan saling bertabrakan makin membuat suasana mencekam. Selina dengan kelelahan hanya berusaha menghindar."Lawanlah aku, Selina."
CURANGGGG!!!
Tak ada celah untuk Selina melawan. Kelas A5 sedang berlatih pedang bersama. Tidak, ini adalah kelas pembelajaran. Untuk pertama kalinya, si jenius Kyle mengajar pedang. Dan murid pertama yang disuruh bertarung adalah..
Selina.
Tak tanggung-tanggung, Kyle bahkan tak menahan hasrat membunuhnya padahal hanya latihan. Selina benar benar bersumpah untuk membunuh Kyle nanti. Jangan lupa ingatkan.
"Apa apaan! Kenapa terus menghindar?" Para murid mulai bertanya-tanya kenapa Selina hanya menghindar. Ordina yang mengerti hanya menghela nafas.
Percuma menjelaskan pada orang bodoh.
"Menyerahlah, lalu menjadi muridku." Selina hanya mencibir. Padahal semalam ia bilang 'apapun untukmu sayang'. Memang dasarnya buaya.
Trang..
"Menyerahlah" Selina hanya menatap Kyle penuh dendam. "Ya, aku kalah." Semua langsung bertepuk tangan. Mereka memuji Kyle yang serba bisa saat ini. Terutama, para gadis."Wahh! BERBAKAT SEKALII!!!"
"Ahh keringat nya malah menambah ketampanannya"
"Bukankah dia sangat tampan, iya kan Emilly?" Tanya Naomi. Emilly menoleh lalu menatap polos. "Iya" katanya sambil tersenyum tipis.
"Ah..maaf sekali murid muridku yang berbakat, sepertinya aku kehabisan waktu belajar. Sekarang kalian belajar dengan guru yang biasa saja ya!" Ucap Kyle sambil memberi kedipan andalannya.
"Nona Selina, tepati janjimu. Akan ku dengarkan berita baiknya dikamarku, sampai jumpa."
SIALAN! KYLE SIALAN!
"Kakak, kau tidak apa apa?" Tanya Emilly menjulurkan tangannya membantu Selina. "Aku bisa sendiri." Selina bangkit dan membersihkan gaunnya. IA BERMAIN PERNAH DENGAN GAUNN!!
Bahkan di beberapa bagian ada yang terkena goresan pedang membuatnya robek. "Kakak, tapi gaunmu--"
"Aku tidak butuh. Kau dengar?!" Selina berbicara dengan penuh penekanan. Emilly yang mendengarnya hanya menunduk. "Aku hanya ingin membantu."
"Hei nona! Bukan karena kau kakaknya kau bisa kasar! Dia hanya ingin membantu!" Naomi berniat ingin menampar Selina, tapi ditahan Ordina.
"Jangan menggunakan tangan kotormu, Nona. Jelas jelas lady Selina sudah bilang tidak mau." Ordina menggenggam kasar tangan Naomi. Ia tak peduli dengan perseteruan dan apa yang akan ia terima konsekuensinya. Tapi jelas saja, perundungan yang diterima Selina juga tidak pantas untuk Anak Duke Eliore.
"Naomi..aku tidak apa apa." Kata Emily sambil menggenggam tangan naomi yang satunya dengan lembut. Naomi menghela nafas. "K-kalau begitu kita ke kantin bersam--"
"Kau sengaja ingin mempermalukan kakakmu ya? Kau sendiri lihat tampilan nya seperti apa?" Kata Ordina menunjuk selina tanpa dosa. Padahal jelas jelas tampilan selina seperti Orang yang habis menghadapi dan diterpa badai topan.
"Bukan begitu!"
"Terserah. Meski adiknya, tak dapat dipungkiri kau itu polos, sayang sekali bodoh dan polos tidak ada bedanya." Ordina menggandeng Selina dan berjalan angkuh. Kadang Selina bingung, Ordina tak punya kasta yang tinggi dan tidak juga rendah. Tapi ia sangat berani.
"Emilly..kau tak apa? Maaf kami tak bisa membantu apa apa." Lady lady yang sejak tadi menonton sekarang berjalan mendekati Emilly.
"Kalian..aku tak apa apa." Kata Emilly berbinar. Ia tak menyangka mereka semua mendukungnya. "Emilly, jangan dengarkan lady sombong itu. Kami ada disini."
"Teman teman.. bagaimanapun dia adalah kakakku!" Ucap Emilly menggeleng lemah. "Emilly.." mereka memeluk Emilly seakan menguatkan.
Dan lagi, seorang gadis cantik sedang bergumam sendiri. "Teruslah membenci Selina, teruss! Buat dia menderita, hahahaa!"
•~•
"Dimana Ordina?" Ucap Selina. Gadis itu pamit ingin memanggil Cia, tapi sampai saat ini belum juga kembali. Padahal, niat nya memanggil Cia untuk membantu Selina mandi.
Tapi, sampai Selina selesai pun gadis itu belum juga muncul. "NONAAA!" Teriak Cia sambil membuka pintunya. "Wah.. cepat sekali." Sindir Selina, Putri Marquez itu hanya tersenyum tanpa dosa.
"Hehe..aku tadi buang air besar dulu." Ucap Ordina menatap Selina takut takut. "Terserah." Cia membantu Selina mengering kan rambutnya.
"Sebenarnya kau habis kemana?!" Cia yang ditanya hanya menunduk sambil menggigit bibirnya. "Nona.. aku--"
"Jawab yang benar pelayanku.." Selina memperhatikan Cia dari kaca. Wajahnya seperti memerah, ntah karena marah, sedih, atau malu. Sedangkan Ordina, ekspresi nya seperti kucing bertemu dengan belahan jiwanya.
Mukanya memerah serta cerah berseri menatap selina yang hanya memakai gaun tipis belum dilapisi dengan gaun lainnya.
Tidak tidak. Nonaku memang sangat cantik, bahkan paling cantik.
"Ordina! Hentikan ekspresi menjijikkan itu!"
"Ha? O-oh..em..iya!" Nah, dia jadi gelagapan sendiri. Ia memang gadis, tapi bayangkan saja. Ia yang sesama perempuan saja terpukau dengan kecantikan Selina. APALAGI LAKI LAKI!
"Nona..sebenarnya Cia--"
"Nona Gaursia!" Selina terheran heran dan terkaget kaget. Pelayannya itu selain angkuh, tidak sopan, tidak waras, juga sangat pemberani. Bahkan pada bangsawan seperti Ordina ia berani meneriakinya.
Untung saja hanya Ordina.
Ntahlah, mungkin jika bangsawan lain. Cia akan digantung di alun alun. Jika benar terjadi, Selina akan tertawa paling kencang dengan nasib sialnya Cia. Siapa suruh pelayan nya itu tertular sifatnya dengan Selina!
"Cia.. biarkan aku berbicara! Dia itu tadi sedang digoda oleh para ayam jantan-- tidak! Maksudku pria bangsawan." Ucap Ordina membuat Cia semakin malu.
"Oh?" Selina hanya tersenyum nakal. Apa pelayannya jatuh cinta? Ah..nanti pasti akan terjadi kisah cinta terlarang antara pelayan dan pria kerajaan. Jika terjadi, maka Selina akan senang!!
Ia akan menulis kisahnya nanti dan dijadikan novel! Setelah itu novel nya terkenal, lalu terjual! Setelahnya, Selina akan mendapatkan banyak duit! Oh ya, tidak lupa juga. Ia akan jujur kalau itu kisah nyata.
Lalu Cia dan pria nya akan terkenal juga. Akan banyak penulis koran atau majalah yang datang. Selina akan memberi harga satu koin emas untuk satu pertanyaan!!
Aku benar-benar akan kaya!
"Nona.. tidak."
"Tak apa Cia--"
"AKU SEBENARNYA TERTARIK DENGAN PRAJURIT DEPAN GERBANG ELIORE!" Tarik nafas Selina, lalu buang lah perlahan. Tahan, tahan, dan tahan jangan mengumpat. Kumpulkan khayalanmu ke lubuk hati yang terdalam.
Tidak.. novelku hanya angan-angan ku..
•~•
Selina si terheran-heran dan terkaget-kaget. Kalau bee..
TERION RION!!!😭❤
KAMU SEDANG MEMBACA
princess doesn't cry!
FantasyBeberapa part akan diprivat. So..mau baca? Follow tinggal mencet ko❤ Warningg! Karya ini adalah asli dari pemikiran saya sendiri. Bukan manhwa ataupun terjemahan. Wajib liat sebelum baca! 🚫R15+ Genre : Fantasi, Komedi Jadi, mohon untuk tidak berhar...