22

19.8K 2.8K 108
                                    

•~•

Tap!

Tap!

Tap!

Langkah kaki kuda yang beradu dengan langkah lainnya. Pagi ini, Selina memasuki Akademi Leteshia. Karena Selina menolak untuk menggunakan portal seperti Emily, jadi ia menggunakan kereta kuda dengan penjagaan yang teramat ketat.

Mungkin di akademi sudah ramai dengan kehadiran Emily. Mungkin pandangan mereka sedang berbinar saat ini. Mungkin. Lagi pun, Selina tak peduli.

Ia penjahat. Dan menurut nya begitu, tatapan binar tak akan mempengaruhi kejahatannya. Tak perlu banyak teman, yang terpenting adalah ia menjadi kuat. Ya, itu saja.

Kereta kuda itu berhenti tepat di depan gerbang. Selina keluar dengan hati hati. Disini, adalah gerbang kematian. Selina merasa keluar dari kandang singa, tetapi masuk lagi ke kandang macan.

Huh.. takdir.

"Selamat datang nona, saya Gylen. Kepala sekolah disini" Ucap lelaki berjanggut putihnya. Selina hanya melirik sedikit, lalu berjalan mendahului kepala sekolah yang masih menunduk hormat.

"Cia, bawa seluruh barang barangku."

"A-ah..kepala sekolah, maaf." Cia menunduk 90° hanya untuk mewakili nona nya yang tak tahu sopan santun itu. Kepala sekolah hanya mengangguk sambil tersenyum kecil.

"CIA!"

"I-iya nona!" Sabar cia. Kalau kau membuat nona marah, nanti akan muncul kerutan. DAN CIA TIDAK INGIN NONA NYA YANG CANTIK ITU JADI JELEK DAN MALAH KALAH CANTIK DENGAN ANAK PUNGUT!1!1

"Keturunan Duke memang berbeda. Terkecuali.." gumam Gylen sambil menatap gadis bermata emerald yang sedang melambaikan tangan pada Selina.

"Wahh..bukankah lady Selina bertambah cantik?"

Iya, aku memang cantik.

"Bukankah dia yang menghancurkan pesta teh lady Naomi?"

"Stt, diam nanti dia dengar!"

Aku tidak budek bodoh!

"Sayang sekali gadisi cantik sepertinya jahat."

Aku jahat tetapi cantik, kau? Baik tidak, jelek iya. Hohohoo...

"Bukankah auranya memang berbeda dengan mata hijau tadi?"

Tentu saj-- mata hijau?

Selina berhenti membalas mereka lalu mengedarkan pandangannya ke segala penjuru. Harusnya mata hijau itu sudah duduk santai disini. Selina hanya berharap satu hal. Semoga..ia tak bertemu Emily. Semoga.

"KAKAKK!"

Persetan dengan semoga. Dia memang pembawa sial!

"Nona, jangan hiraukan anjing yang disana"

Hohoo, Cia kau berani sekali. Aku bangga padamu!

Selina mengalihkan pandangannya, pura pura tidak dengar. Dan tatapannya malah bertemu, ARION!

Bukankah dia harusnya tak disini? Kenapa malah disini??

Sedangkan Arion, ia memandang Selina datar. Ia yakin adiknya sedang menyumpah serapahi dirinya. Ah.. Arion jadi ingin membawa Selina ke kamar, eh?

Bukankah aku harus memberi hukuman?

"Hoii Eliore!" Panggil Leo. Leonardo Kathrell Nomeric. Dari namanya saja, sudah terbayangkan bahwa dia adalah anak dari Raja Nomeric.

"Dia sekolah disini?" Tanya Leo pada Arion. Tapi yang namanya Arion, ia adalah tembok berjalan. Percuma, ia tak akan menjawab. Terkecuali, ia adalah Selina. Xixi.

"Ku pikir yang sekolah disini bangsawan semua, ternyata pelayan Duke juga?" Dia Ashley. Masih ingat? Lelaki yang rambutnya kuning sepasang dengan rambut nya.

"Apa maksudmu pelayan?" Kyle menatap Ashley tajam.

Tadinya perhatian menuju pada penjahat. Sekarang, perhatian malah menuju ke 4 pria bangsawan atas. Pengalihan yang bagus. Tapi selina berfikir,

SEJAK KAPAN MEREKA SEMUA SEKOLAH DISINI?!!

•~•

Dari awal aku udah bilang jangan berharap banyak sama cerita ini. Maaf banget kalo emang ga sesuai exp kalian.

Kenapa? Ya karena aku juga pemula kalo soal genre isekai kaya gini😭 tapi aku ga ngetik tanpa arah. Emang dari awal aku udah rencana begini.

Aku ga akan marah kalau kalian mau tinggalin cerita ini. Tapi aku juga mau bilang makasih buat kalian yang mau stay disini ❤

princess doesn't cry!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang