18

22.5K 2.9K 101
                                    

•~•

Aku harap bokongmu korengan.

"Hoi bocah pungut! Minggirlah dari hadapanku. Wajahmu itu membuatku muak" Arion yang biasa tenang pun terusik. Bukan apa-apa, Selina malah merasa senang.

Semakin banyak yang membenci Emilly, semakin banyak peluang nya untuk hidup dan tak menjadi perawan tua. Ya..ia benar-benar harus hidup. Mana boleh ia mati!

"Tapi kakak--"

"Kakak..kakak..kau bicara pada siapa heh bocah pungut? Aku adalah Arion de Eliore. Dan adikku hanya satu, tentu saja yang bermarga Eliore." Selina hanya memandang polos mereka berdua. Padahal, ia yang berniat akan membuat Emily diam. Tapi, malah Arion yang melakukannya.

"Aku sudah menjadi bagian keluarga ini, bukankah aku juga pantas untuk mendapatkan hak yang sama dengan Selina?"

Hak yang sama katanya? Denganku? Cih, mimpimu ketinggian.

"Kalian diamlah, makan yang tenang. Emilly, pindahlah, bagaimanapun kau juga harus menghormati kakak mu. Dan tentu saja, harus sadar posisimu disini." Ucap Albert menengahi, lebih tepatnya menghakimi Emily..

"Baiklah..kakak.." Emilly beranjak pergi dari kursinya. Selina menggeleng sambil tersenyum ramah. Ia yang berdiri dan malah berputar ke samping Arion.

"Aku akan duduk di samping kakak. Lagipula adik, sepertinya kau memang menyukai barang bekas ya?"

"Tidak!"

"Ahaha..maaf adik. Aku bercanda saja, jangan terlalu serius. Lagipula aku tak tertarik dengan barang yang sudah dipakai."

•~•

Saat ini, Selina harus bertemu dengan bangsawan lain di Kediaman Marquez Gaursia. Pesta teh. Ya, bagi para wanita kerajaan hal utu memang sudah menjadi kebiasaan.

Tidak untuk Selina.

Ia sangat anti dengan pesta. Bahkan ribuan undangan sudah ia tolak. Tapi kali ini, ia datang. Demi menghindari si mata hijau, ia sedia datang!

"Ah..Lady Eliore ku kira kau tidak datang." Ucap putri kerajaan Gaursia itu. Walaupun terlihat ramah, Ordina Gaursia itu dikenal dengan ucapannya yang sembarangan dan pedangnya yang tajam.

Ia memang Putri Marquez, tapi ia juga seorang ksatria tangguh. Cukup untuk melindungi Emilly. Ya, dia dahulu adalah sahabat Emily. Ntah dikehidupan sekarang akan berjalan sama atau tidak. Selina tidak peduli.

"Ya." Selina menatap sekeliling yang menatapnya antara takut dan benci. Ia tidak sedih. Ia bangga, karena sudah sepantasnya orang yang dibawahnya itu takut.

"Ah singkat sekali tuan putri. Tapi ku harap kau tidak mengacaukan pesta ku atau bahkan Mansion Gaursia. Karena asal kau tau mencari duit itu susah!" Oceh Ordina. Selina hanya diam melangkah melewati perempuan berambut ungu itu.

"HEI AKU SEDANG BERBICARA!"

"aku tidak peduli, miskin."

Tamu yang datang hanya bisa melebarkan mata dan menjatuhkan rahang. Padahal Ordina terkenal dengan mulutnya yang pedas, tapi sepertinya peringkatnya telah menurun sejak Selina datang.

"HEII DASAR GADIS SIHIR! AYO KITA BERADU PEDANG!"

•~•

Apanih?? Ko mainnya pedang si ga asik ah Ordina!

Coba kalo adu sifat jahat, selina pasti menang!

"Maksut lo gue jahat gitu?"

"A-ampun sel, nge joke doang ko, hehee.." ucap author sambil berpose dua jari lalu..

KABURRR

princess doesn't cry!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang