View part kmrn hmpir 500 dan yg vote gaada seperapatnya? Padahal target buat next nya 300 vote. Yaudahlah, rara up ini buat readers tercinta yg udah vote n komen><
•~•
"Tuan putri, wajah anda terlihat pucat. Apa tak apa?" Tanya Ken. Selina hanya menggeleng sebagai jawaban."Dimana Arion?"
"Wahh seperti nya nona sedang rindu dengan kakaknya ya? Manisnya..." Ucap Cia mendapat tatapan aneh dari pelayan disana.
"Jangan menggodaku.." Cia terdiam kaku menyadari kesalahannya saat menatap Selina menatap tajam.
"Ee..itu nona..tuan muda menyuruh nona untuk menyambut mereka saja. Sepertinya tuan muda tak berminat untuk memberi salam." Ucap Emma. Cia menatap Emma dengan binar.
KAU PENYELAMATKU, EMMA!
"Apa boleh seperti itu?" Tanya Selina menyerngit tak suka.
"Seperti nya hanya tuan muda Arion yang bisa melakukannya"
•~•
Pintu gerbang utama kediaman Eliore terbuka lebar menyambut kembalinya pemimpin mereka. Suara kaki kuda dan roda berputar menyambut kedatangan Selina yang bersinar layaknya seorang dewi dengan mata biru yang bersinar.
Mereka berangkat dengan teleportasi? Pulang dengan kereta kuda? Buang buang tenaga saja..
"Selamat kembali duke.." Aku tak akan mengucapkan hal memalukan itu, hanya pelayan dan prajurit saja. Lagipula, aku ke sini untuk anak pungut itu.
"Ahh.." yayaya..pencari perhatian yang sempurna. Aku sudah menyiapkan mental ku untuk ini, jadi aku biasa saja tidak seperti tadi.
Emilly Kathrell. Gadis berambut cokelat dan bermata emerald green itu terjatuh saat turun dari kereta. Popularitas Duke akan kalah dengan tatapan bingung pada emilly.
"Ah..maaf." cih, maaf katanya. Ia benar benar sengaja ya?
"Selina..ia adikmu." Aku menutup mata berusaha meredam amarah yang kembali aktif. Kata kata ini adalah deja vu yang sesungguhnya.
Baiklah, aku akan berperan sebagai kakak yang baik.
"Ah..aku senang sekali papa telah kembali." Rasanya ingin tertawa lepas saat memeluk dan memanggilnya 'papa'. Tapi, untuk pencitraan totalitas aku akan melakukannya dengan senang hati.
"S-selina.." telinganya memerah.
Apa albert malu?
"Tapi papa..sayang sekali. Aku kira dia adalah pelayan baru untukku. Ternyata bukan ya.." Oh, aku fikir albert akan marah. Ternyata tidak.
"S-selina aku Emilly."
Author Pov
"S-selina aku Emilly." Selina menatap datar sambil maju ke orang yang berani menyebut namanya langsung.
"Wah wah..berani sekali kamu menyebut nama ku langsung begitu." Ucap selina sambil tersenyum lebar. Tapi justru menakutkan.
"Padahal..ken saja yang pangkatnya besar tak berani memanggilku 'nona'. Pelayan sepertimu ternyata berani juga ya.."
"Selina masuk. Dia adikmu" Albert berteriak berusaha untuk memisahkan Selina. Emilly tampak menatap selina takut setengah mati.
"Hahaa..aku lupa dia adikku. Jadi tak apa ya dia memanggilku Selina saja? Kalau begitu..selamat datang adik.." pungut. Selina menjulurkan tangannya, ia kembali tersenyum manis. Sangat manis.
"K-kakak.." Emilly menerima uluran tangan Selina dan menjabat tangannya. Selina langsung memeluk Emilly.
Jika tak ada orang, mana sudi aku begini. Pakaian kotor, rambut berantakan. Hah! Aku tak percaya dia benar benar seorang rakyat jelata!
"Selamat datang di neraka ini Emilly. Aku harap kau betah ya, anak pungut."
Author Pov end.
•~•
KAMU SEDANG MEMBACA
princess doesn't cry!
FantasyBeberapa part akan diprivat. So..mau baca? Follow tinggal mencet ko❤ Warningg! Karya ini adalah asli dari pemikiran saya sendiri. Bukan manhwa ataupun terjemahan. Wajib liat sebelum baca! 🚫R15+ Genre : Fantasi, Komedi Jadi, mohon untuk tidak berhar...