WARNING!1!
PART INI HANYA BOLEH DIBACA OLEH ORANG ORANG YANG BERFIKIRAN BERSIH!!•~•
Matahari mulai masuk ke celah celah ruangan, tapi gadis berambut pirang masih menutup matanya. "Dia itu tidur atau mati?" Gumam Arion polos.
"Terserahlah, wajahnya masih cantik juga." Arion kembali menatap gadis di depannya. Lelaki itu mulai memainkan tangannya di wajah Selina. Dari mengelus hingga menoel pipi Selina, gadis itu belum juga bangun.
"Astaga..apa kalau aku buka bajunya dia akan tetap tidur?!" Arion bangun lalu berjalan menuju kamar mandi. Selina?! Jangan ditanya..gadis itu masih senantiasa bergulat dengan mimpinya.
Biasanya, jika Selina bangun siang maka Emma akan memarahinya terus menerus. Tapi kali ini, Selina tidur tenang. Setidaknya, ia tidak tahu jika arion telah menjadikannya boneka tadi.
"Enghh.." lenguh Selina. Ia memgerjapkan matanya, tapi ia kantupkan lagi. "Cerah sekali!" Keluhnya.
"Buka matamu, salivamu menempel diwajah"
"AAAAA! DASAR MESUMM PAKAI BAJUMU!" Selina baru saja ingin melihat apa ada saliva yang menempel di pipinya, tapi malah pemandangan Arion yang hanya memakai handuk yang ia lihat.
Gadis itu berteriak sambil melempar bantal pada Arion. "HOII BOCAH HENTIKANN HANDUKKU BISA JATUH!" Lelaki itu tak bisa menghindar, lemparan Selina sangat bagus.
"Tidak mau!! Mesum!"
"HOI HOI! PADAHAL SUDAH SERING MELIHAT! KAU SERIUS INGIN MENANGGALKAN HANDUKKU YA?!!" Selina terdiam, ia mengintip sedikit. Sedikit bernafas lega.
Belum terlepas..
"Kau benar-benar mengaharap ini terlepas?" Arion malah berada di atas Selina sekarang. Gadis itu menutup matanya, pelan pelan Arion--
"Non-- AGHH MAA MAAFF!!!" Emma menutup pintu dengan wajah memerah. Heii! Kaliann mengharap apa?!!
"Kenapa tidak dikunci?" Selina reflek menutup mulutnya. Ia tak tahu apa apa! Mulutnya bergerak sendiri!
"Kau serius? Memangnya setelah mengunci pintu kau ingin apa?" Arion menaikturunkan alisnya, lagi. Kupu kupu berterbangan diperut Selina.
"Itu..em.."
"Bagaimana jika bermain kuda kudaan?" Arion tersenyum polos. Sedangkan dibawah, Selina benar benar tidak bisa berkutik. Sudah malu karena terciduk Emma, Arion malah menambahkan bumbu. Lengkap sudah.
"Arion..anuumu berdiri?"
•~•
"Bagaimana persiapannya?"
"Nona.. semuanya sudah lengkap. Tinggal penyerangannya." Ucap salah satu pria memakai pakaian berwarna putih.
"Bagus. Jangan buat selina-- tidak. Gadis sialan itu hidup, kalau perlu bakar saja mayatnya!" Gadis itu tersenyum manis. Membayangkan halusinasi nya menjadi kenyataan.
"Tapi..bagaimana caranya membuat gadis pengganggu itu menyingkir? Dia akan terus menghalangi jalanku!"
"Nona..bagaimana kalau...."
Di mansion Eliore.
"KYAAA BENARR!" Cia berteriak histeris.
"Bukankah mereka sangat cocok! Huaa.. bagaimana anaknya nanti?" Pelayan lainnya ikut membicarakan tentang Selina-Arion karena Emma.
"Benarr dehh..kak Emma bilang dia melihat tuan..ekhem! Iyaa tuan ekhem di atas nona kita tidak memakai baju!" Mereka membicarakan dengan wajah memerah dan senyuman yang tak bisa ditahan.
"Bukankah tuan ekhem sangat romantiss!"
"Tapi..mereka kan saudara?" Pelayan itu berujar dan mengubah emosi. Yang tadinya ceria, mereka jadi muram.
"Ahh! Jangan dipikirkan! Kita banya perlu mendoakan yang terbaik untuk mereka. Lagipula kalau urusannya dengan Eliore, sedarah pun bisa jadi sehati!" Ucap Cia membuat pelayan tadi kembali ceria.
"Benarr!!"
"Bentar lagi kita akan mendapat ponakan!!!" Seru mereka semua.
Diam diam, ada lelaki berambut pink yang menguping pembicaraan disana. Ia mendengarkan sambil melebarkan kedua matanya. Lelaki itu menggeleng "gila! Benar benar gila!"
Kyle mendesis. Bisa bisanya Arion bertindak sejauh itu! Padahal, Kyle berniat menjadikan Selina sebagai pendamping hidupnya. Apalagi tingkah Selina yang tak munafik itu..
Apa Kyle harus mengalah?
Lelaki itu menggeleng. Tidak menjadi suami, jadi selingkuhan pun ia sudi jika bersama Selina. Sebelum kenyataan lain terjadi, ia harus segera menggagalkan rencana Arion.
Kyle bergegas ke mansion Selina, padahal tujuan awalnya ke mansion utama untuk menemui Albert. Lelaki berjalan cepat, setengah berlari. Ia benar-benar harus memastikannya sendiri.
Kyle bingung, kenapa tidak ada yang berjaga sama sekali di mansion ini. Termasuk di depan kamar Selina yang saat ini ia datangi. Tapi ia mengerti setelah suara--
"MMHH ARIONN!"
"Rasakan ini!!" Pria cantik itu tambah memerah. Ini pertama kalinya ia mendengar suara kotor itu! Kasihan telinga sucinya!
"Mereka..benar benar melakukannya?" Kyle masih membeku disana sambil mendengarkan teriakan Selina.
"AHHH ARIONHH"
"ARIONNN! MAU KELUARR!" Kyle semakin merinding sambil menutup wajahnya.
"AAAA ARIONN KEPALA TIKUSNYA BENERAN KELUAR DARII MULUT ULAR ITUU!!" Kyle terdiam.
JADI SEJAK TADI SELINA KETAKUTAN KARENA ULARR?!
•~•
Rip kepolosan Kyle.
Itu pelayan kenapa sih? Makin melenceng dari cerita aslinya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
princess doesn't cry!
FantasyBeberapa part akan diprivat. So..mau baca? Follow tinggal mencet ko❤ Warningg! Karya ini adalah asli dari pemikiran saya sendiri. Bukan manhwa ataupun terjemahan. Wajib liat sebelum baca! 🚫R15+ Genre : Fantasi, Komedi Jadi, mohon untuk tidak berhar...