•~•
"Arion gila! Bedebah! Sialan! AGHH!" Umpat Selina berjalan ke kediaman utama sambil menyumpah serapahi kakak tirinya yang sepertinya menyukai Siscon.
Singkat cerita.
"Benarkah? Padahal aku berharap kau menolaknya?" Ucap Arion tersenyum miring sambil mencium sudut bibir Selina.
"Sialan aku adikmu!" Ucap Selina menjauh dari tubuh Arion yang sudah melepas mangsanya.
"Hm, adik tiri tepatnya!" Selina membelalakkan matanya. "Gila" Arion hanya diam sambil memandang Selina yang sedang membersihkan tubuhnya dengan jijik. Padahal jelas mukanya memerah.
"Apa pangeran manja itu menyentuh mu?" Selina memandang Arion aneh, lalu ia menggeleng.
"Kalau ada apa-apa ceritakan padaku." Ucapnya menghentikan kegiatan Selina dan mengelus lembut rambutnya.
"Pfftt..Hahaaahaa" sekarang, Arion yang bingung. "Kenapa?"
"Wajahmu tak pantas mengatakan hal seperti itu."
"Ck, terserah." Ucapnya lalu membuka portal teleportasi. "Aku..baru melihatnya. Sebenarnya sekuat apa dia?"
***
Sekarang, Selina dan seluruh penghuni kediaman sedang berada di gerbang utama untuk mengantarkan Albert yang ingin pergi ke menara utama di kerajaan Nomeric. Butuh 3 hari jika ingin menggunakan kereta kuda. Tapi sekarang, mereka adalah penyihir yang bebas melakukan teleportasi.
"Kau akan membantu Arion menjalankan wilayah ini" Dan juga kehidupan suram Selina. Setelah sebulan, Duke akan membawa anak bermata hijau itu kesini.
"Duke, apa tidak bisa ditunda?" Tanya Selina menggigit bibir bawahnya, Arion menatapnya aneh.
tidak biasanya.
"Selina kenapa?" Gadis itu menggelengkan kepalanya. "Aku hanya bercanda" Albert menganggukan kepalanya.
"Aku hanya akan pergi seminggu, jangan khawatir."
'dia hanya pergi seminggu, setelah itu raja sakit dan Albert menggantikannya selama sebulan. Setelah itu, Emily akan datang kesini. Bagus sekali takdir!'
"Ken akan membantumu disini." Ucap nya diikuti Ken yang menunduk pada Selina.
"Saya Ken Ronald akan melayani anda, Nona." Ucap Ken membungkuk di depan Selina. Gadis itu sedikit mengangkat roknya dan menunduk.
"Mohon kerjasamanya, Ken." Ucap Selina tersenyum tipis.
Benar. Aku akan memanfaatkan Ken sebelum Albert kesini lagi bersama Emily. Memanfaatkan ilmunya tentang kerajaan ini dan kelemahan Albert. Dia sudah bertahun-tahun bekerja, ku pikir ini cukup
"Tidak. Aku merasa perasaan yang mengganjal. Hah! Semoga saja nona Selina tidak segila Albert dan Arion!" Batin Ken berteriak.
Setelah nya, Albert membuka portal besar dengan kekuatan nya dan dimasuki prajurit dan murid yang ia bawa juga. Arion langsung pergi dari sana. Tapi Selina, masih bersama Ken untuk mengurus bisnisnya.
"Oh iya, Ken. Selama Alb-- tidak! Maksudku papa, selama papa tidak disini, kau akan berada dibawah naunganku."
"Baik, Nona."
"Tidak. Jangan panggil nona, panggil saja Tuan putri aku terbiasa dengan itu. Dan ya, statusku lebih jauh darimu." Ucap Selina berjalan meninggalkan Ken yang mulai seperti cacing kepanasan.
"Tidakk! Astaga tuhann apa salahku padamu! Mengapa takdirku dipertemukan dikeluarga gila seperti ini. Tidakkkkk!"
Teriakan itu sampai ke telinga Selina, tetapi gadis itu hanya mengangkat bahu tidak peduli. Sedangkan Arion, lelaki itu sedang memandang Selina yang berjalan ke arah mansion nya.
Tiba-tiba seutas ide terlintas di pikirannya. Lelaki itu tersenyum penuh arti memandang Selina yang semakin tak terlihat. Sekilas, Arion menarik sudut bibirnya dengan mata merah nya yang berkilap.
"Hatchuu!"
"No-nona..anda kenapa?" Tanya Cia khawatir. "Apa saya harus membuat kan sup untuk anda, nona?" Tanya Emma ikut khawatir.
"Sepertinya ada yang sedang memiliki niat jahat padaku."
"H-hah? Benarkah nona??!" Selina menggeleng sambil terkekeh.
"Itu hanya mitos Cia." Ucap Emma menggelengkan kepalanya, sedangkan Cia hanya menampilkan ekspresi bingungnya.
•~•
Next 500 view bisa kann?
Atau mau double up? Spam komen yokks
Muah muah dari rara <3
KAMU SEDANG MEMBACA
princess doesn't cry!
FantasyBeberapa part akan diprivat. So..mau baca? Follow tinggal mencet ko❤ Warningg! Karya ini adalah asli dari pemikiran saya sendiri. Bukan manhwa ataupun terjemahan. Wajib liat sebelum baca! 🚫R15+ Genre : Fantasi, Komedi Jadi, mohon untuk tidak berhar...