Kepingan 29

365 44 20
                                    


Rasanya dunia begitu suram saat wajah cantik Yuju berubah menjadi sendu, ada rasa takut yang terpancar dari manik gadisnya.

"Jangan pergi, jangan pergi, kumohon jangan tinggalkan aku, "

Napas gadisnya memburu saat Hoshi mendekap tubuh Yuju, kalimat itu terus berulang seperti kaset yang rusak.

"Tidak akan," bibir laki-laki itu bersuara.

Tidak akan kubiarkan Ayah tirimu hidup tenang, setelah membuat dirimu seperti ini Yuju-ah.

Hoshi mengatakan untuk dirinya. Matanya menggelap, amarah menggumpal bersama rasa sakit yang ia coba tahan agar tidak diketahui oleh gadis yang kini ia peluk.

Ia mendengar, hanya sedikit. Tapi cukup jelas saat ia mengerti arah pembicaraan Yuju dengan laki-laki paruh baya itu.
Gadisnya sangat hebat, menyembunyikan luka dengan begitu rapat.

Secara perlahan, Yuju melepas tautan dari tubuhnya. Hoshi menggenggam kedua tangan Yuju yang masih gemetar. Berharap gadisnya sedikit lebih tenang.
Mereka saling berhadapan dengan wajah Yuju yang sedang menunduk, seakan menghindar dari tatapan Hoshi.

" A-aku minta maaf Oppa, "

"Untuk hal apa? "

" Untuk semuanya. Aku hanya terlalu serakah menginginkan mu, mendapatkan cinta darimu dan tanpa sadar aku begitu tidak tahu diri, "

"Kenapa berbicara seperti itu? "

"Nanti. Suatu saat nanti, aku akan menceritakan padamu, Oppa. "

"Baiklah. Aku akan menunggunya. "

Lama mereka terdiam. Hoshi sangat tahu sifat tertutup yang dimiliki kekasihnya itu.
Tetapi terkadang dirinya juga belum terbiasa ketika menghadapinya.

***

Jam dinding kamar menunjukkan pukul dua dini hari saat Yuju bangun dari tidurnya yang bisa dikatakan sangat singkat. Deru nafasnya begitu kacau, bulir keringat membasahi wajahnya hingga leher. Ia menyibak selimut dan menyalakan lampu tidur di atas nakas.
Mimpinya kali ini seakan terasa nyata, seakan mengingatkan jika ia tak boleh lupa akan hal yang membuat ia begitu membenci dirinya sendiri.

Kakinya menapak lantai kamar mandi yang dingin. Menyalakan kran shower dengan putaran maksimal. Tubuhnya yang masih memakai baju tidur tidak ia hiraukan.
Membiarkannya basah. Berharap bayangan dari tangan jijik Ayah tirinya ikut mengalir bersama air. Yuju menekan suaranya untuk tidak menjerit, mencoba melepaskan, mencoba memaafkan. Tapi sungguh itu hal sulit baginya.

Di waktu yang sama Hoshi telah selesai mengakhiri sambungan telepon yang terhubung dengan Jeon Wonwoo, sahabat terdekat Yuju. Ia sedang menggali informasi terkait Ayah tiri gadisnya.
Dugaannya memang benar, isi percakapan yang ia dengar di basement swalayan tadi adalah penyebab trauma Yuju.
Gejala trauma yang terkadang ia lihat selama ini dalam diri Yuju, membuat Hoshi ingin selalu melindunginya.

Maka setelah meletakkan handphone nya di meja, Hoshi bergegas menuju kamar Yuju. Ingin tahu apakah gadisnya sudah tidur apa belum.
Ia memang sengaja mengajak Yuju tinggal bersamanya. Tidak ada alasan khusus, ia hanya ingin berusaha untuk berada di dekat gadis itu, menjaganya. Mengingat Yuju pernah melakukan percobaan bunuh diri.

"Yuju-ah, apa kau sudah tidur?, "

Hoshi mengetuk pintu kamar tapi tak ada jawaban.

Ia meraih kenop pintu yang tidak terkunci, melongokkan kepalanya mencari siluet Yuju. Nihil. Gadisnya tidak ada di tempat tidur.

Hoshi melangkah masuk dengan cepat.
Manik Hoshi melebar seketika, saat pandangan nya mengarah pada pintu kamar mandi yang terbuka menampilkan keadaan Yuju yang meringkuk di bawah guyuran air.

*

"Apa begini caramu membuatku khawatir Yuju-ah,? "

Yuju mendongak lemah, tubuhnya sudah tidak lagi merasakan sapuan air.
Untuk beberapa saat Yuju membeku, membiarkan tatapan penuh amarah bercampur khawatir itu sedang menghakiminya.

"A-aku kotor, Oppa."

Yuju menyalakan kembali kran shower yang sempat dimatikan oleh Hoshi, tapi tangannya  dicekal erat oleh laki laki itu.

" Hentikan, Yuju-ah."

Nada suara itu begitu tinggi, mampu membuat Yuju tersentak. Laki laki itu tak pernah membentak Yuju sebelumnya.
Mungkinkah dirinya sudah keterlaluan.
Kakinya refleks bergerak mundur saat Hoshi mencoba meraih pundaknya.

"Aku kotor, Oppa. Berapa lagi aku harus mengatakan nya?, " Ia berucap lirih.

" Aku bukan perempuan yang sempurna. Ayah tiriku yang merenggut nya. Lebih tepatnya aku sudah tidak... "

"Jangan katakan apapun, jika itu berakhir membuatmu sedih."

Hoshi menyela, ia sudah mengetahuinya. Tapi ketika melihat Yuju dengan wajah penuh keputus asaan dan berusaha untuk berbicara jujur, entah mengapa hatinya ikut merasakan sakit.

Yuju mengais sisa-sisa tenaga dalam tubuhnya untuk tetap berdiri. Ia mulai gemetar kedinginan. Maniknya menjadi kabur tapi ia masih menangkap siluet Hoshi bergerak ke arah lemari pakaian.

"Ganti bajumu, Yuju-ah. Aku tunggu, "

Hoshi menyerahkan celana panjang dan sweater warna coklat kepada Yuju dan segera menutup pintu kamar mandi.

~Tiger My Boyfriend~

Kini Yuju telah duduk di sisi ranjang, kedua tangannya menggenggam segelas susu hangat yang diberikan oleh Hoshi beberapa menit lalu.
Laki laki itu sedang duduk di belakang tubuhnya, mengeringkan rambutnya yang basah. Suara hair dryer menjadi penengah kebisuan di antara mereka.

"Aku mendengar nya, Yuju-ah. Percakapanmu dengan Ayah tirimu tadi."

Bahu Yuju menegang seketika.
Hoshi sudah mengetahuinya lebih dulu, dan itu bukan darinya. Seperti ada kekosongan dalam benaknya. Apakah setelah ini laki laki itu akan meninggalkannya,?
Ia hanya gadis kotor yang mencoba untuk mencintai dan dicintai.

Matanya mengerjap, menyadari laki laki itu sudah berpindah di sisi kirinya. Meletakkan hair dryer di atas nakas dan setelah itu mengambil gelas berisi susu yang tinggal separuh dari tangan Yuju.

" Terimakasih sudah bertahan, Yuju-ah. Maaf aku tidak ada di waktu sulit mu selama ini.
Sebagai gantinya aku akan tetap disini bersamamu, menggenggam tanganmu ketika kau butuh pegangan. Dan mencintaimu untuk waktu lama, "

Beban yang selama ini ia pendam seorang diri seakan terangkat. Kalimat penuh ketulusan itu keluar dari laki laki dicintai nya.
Air matanya mengalir begitu saja. Ia menangkup wajahnya, mencoba menutupi tangisan yang tak kunjung reda.
Terkejut untuk sesaat, karena lagi dan lagi pelukan yang diberikan oleh Hoshi mampu membuat dirinya merasa nyaman.


~~¤~~

Coretan, 27 Juni '21

Ada yang kangen cerita ini gak sih?
Ngilangnya lama amaat.. hahaha..

Buat yang udah vote dan ninggalin komentar,  terimakasih yaa.. Aku selalu baca.

Sampai jumpa di part berikutnya!!!












Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tiger My Boyfriend || HOSHI x YUJUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang