Kepingan 11

522 66 4
                                    

Sebenarnya apa yang sedang dilakukan Hoshi saat ini. Ia bahkan bingung dengan dirinya sendiri. Setelah melihat balasan pesan dari Wonwoo tadi pagi bahwa Yuju akan menengok Bundanya, dirinya langsung bersiap siap berangkat ke daerah Gyeonggi-do.
Tambahan plus dari Hoshi untuk Jeon Wonwoo, karena telah menepati janjinya untuk selangkah lebih dekat dengan kehidupan Yuju.

Hoshi berfikir mungkin dirinya sedang jatuh cinta, ia bahkan sampai begitu bersemangat untuk mendapatkan perhatian Yuju dan untuk waktu yang sama ia merasa bahagia.
Senyumnya mengembang saat dirinya sampai di sebuah desa yang begitu asri. Mobilnya ia hentikan saat tulisan papan nama yang terlihat di depan mata sama dengan alamat yang sudah diberitahu oleh Wonwoo.

Ada pertanyaan yang masih bersarang di benak Hoshi. Apakah Yuju seorang yatim piatu?. Apakah gadis itu ditinggalkan oleh orang tuanya?.
Tentu saja ia sudah menanyakannya pada Wonwoo saat alamat yang dikirimkan tertuju pada sebuah panti asuhan akan tetapi tidak dijawab oleh Wonwoo.

Ia sedikit kepayahan dengan beberapa kantong plastik berukuran besar berisi mainan yang sengaja ia bawa. Kakinya ia langkahkan menuju halaman luas dengan pepohonan yang rindang. Terlihat anak-anak kecil sedang bermain lari-larian,  beberapa anak perempuan duduk berkerumun di bangku halaman.

" Kakak, siapa?"

Hoshi menoleh ke arah samping dan mendapati anak laki-laki berpipi gembul sedang memperhatikannya.
Hoshi mendekat dan mensejajarkan tingginya dengan anak laki laki itu.

"Apa kak Yuju ada di dalam?" 

Tatapan anak kecil itu menyelidik tajam seolah olah mencari Choi Yuju adalah sebuah tindakan kriminal.

"Temannya?, Pacarnya?," kedua tangan anak kecil itu bersedekap.

Hoshi tertawa kecil melihat tingkah anak laki laki itu yang ia pikir sangat menggemaskan.

"Aku temannya, sekalian tolong panggilkan Bunda Sohye, ya !"

Anak kecil itu merengut, mungkin sebal karena di suruh suruh oleh orang yang tidak ia kenal sebelumnya tapi detik berikutnya anak kecil itu berlari memasuki pintu rumah.

~Tiger My Boyfriend ~

Hal pertama yang Yuju lihat ketika menuju halaman depan rumah yaitu sosok Hoshi yang terlihat akrab dengan anak anak ketika tengah membagikan bingkisan mainan untuk mereka.
Entah sejak kapan Bunda Sohye juga sudah ikut duduk dan bercakap cakap dengan Hoshi.
Ia mendekat ke arah kedua orang itu, pembawaan Hoshi yang terlihat ramah dan sopan membuat Bunda Sohye tidak bisa berhenti menarik sudut bibirnya.

"Nak Hoshi, ikut makan siang di sini saja ya!,"

"Bolehkah,?"

"Tentu saja boleh. Bunda siapkan kalau begitu. Sebentar ya,!"

Yuju sedikit canggung ketika Bunda Sohye pergi meninggalkan mereka berdua. Pandangannya ia alihkan ke segala arah asal tidak menatap netra laki laki itu.

"Apakah kedatanganku membuatmu terkejut? ," suara Hoshi memecah keheningan di antara mereka.

"Sunbae, tau alamat ini dari siapa?,"

Sebenarnya ia sudah bisa menebak siapa orang itu, tapi jika benar Wonwoo yang memberitahu. Bagaiamana caranya mereka bisa kenal?.

"Kalau itu rahasia,"

Yuju melihat raut muka konyol Hoshi saat mengatakan hal tersebut dan itu sangat menyebalkan.

"Kenapa?"

"Soal apa?," Hoshi balik bertanya dengan bingung.

"Kenapa Sunbae sampai bersikeras seperti ini?. Kau mungkin akan menyesal telah mengatakan telah tertarik padaku"

"Oh ya? Kita lihat saja nanti"

Lama keduanya terdiam, menikmati celotehan beberapa anak laki laki yang saat ini tengah asyik bermain sepak bola.
Untung saja halaman depan rumah memiliki pohon pohon yang cukup membuat udara menjadi sejuk, teriknya matahari sedikit terhalang oleh dedahanan pohon.

"Unni, unni. Dipanggil sama Bunda," tangan mungil itu menarik Yuju untuk mengikutinya.

Yuju segera menyamai langkah anak perempuan itu ke arah dapur. Terlihat Bunda Sohye yang tengah sibuk menata lauk pendamping makan siang kali ini.

"Nak Yuju, tolong bantu Bunda taruh makanan ini di meja halaman depan ya !"

Yuju mengangguk, sudah paham dengan kebiasaan Bunda Sohye kalau ada tamu atau relawan yang datang berkunjung selalu mengajaknya makan bersama di halaman depan rumah.

Tangan Yuju dengan cekatan memindahkan mangkuk mangkuk berisi makanan. Anak anak perempuan juga dengan riangnya ikut membantu.

Sejenak pandangannya buram saat dirinya sedang memperhatikan Bunda Sohye  memanggil Hoshi dan anak laki laki yang masih betah bermain sepak bola untuk makan siang.

"Terimakasih untuk makanannya," suara serentak dari anak anak panti menggema.

Yuju mengernyit, perutnya sedikit sakit. Mungkin karena dirinya melewatkan sarapan ketika akan berangkat tadi pagi. Toh, ia juga sering kehilangan nafsu makannya.

"Unni, aku tidak bisa mengupas udangnya, tolong bantu! "

"Baiklah, begini caranya," Yuju menahan sakit di perutnya sambil membantu makan anak perempuan yang duduk di sampingnya.

"Mau mencoba mengupasnya sendiri?"
Anak perempuan itu mengangguk dengan semangat.

Yuju tak bisa menahan lagi sakit di perutnya, ia bangkit dari duduknya, obat magh nya ada di tas yang ia taruh di ruang tamu.
Kakinya terasa berat saat ia melangkah dan kepalanya seperti berputar putar. Mencoba bergegas ke dalam rumah, tapi yang terakhir ia ingat adalah matanya mendadak tertutup. Gelap.

--¤--

Coretan, 17 Juni 2020

Finally, bisa update juga.
Ada yang nungguin cerita ini?
Maaf ya, minggu kemarin gak update.

Terimakasih yang udah vote/comment.

Salam imut dari Hoshi, hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam imut dari Hoshi, hehe





Tiger My Boyfriend || HOSHI x YUJUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang