Kepingan 23

426 61 22
                                    


Tadi sore Hoshi datang ke kontrakan Yuju, ia penasaran dengan sesuatu yang akan dikatakan Wonwoo.
Laki laki itulah yang pertama kali mengetahui percobaan bunuh diri Yuju.

"Aku sebenarnya belum bisa mempercayaimu tapi karena Yuju sudah mulai berani membuka hatinya untuk laki laki, kupikir tidak ada salahnya untuk mendukungmu."

Kedua laki laki itu berdiri di depan kamar kontrakan Yuju.

Wonwoo menyerahkan bungkusan paketan yang telah terbuka. Hoshi tekejut saat melihatnya, ada tulisan warna darah di dalamnya. Refleks Hoshi menahan gemertak giginya, ia marah pada siapapun yang mengirim paketan keji itu.

"Bagaimana bisa?, inikah alasan Yuju melakukannya?"

Hoshi bertanya dengan suara tertahan.

"Perlu kau tahu, Yuju mengalami trauma buruk masa lalu dan itu berakibat pada semua hal yang melekat pada dirinya.
Aku sudah pernah menemaninya untuk bertemu  psikiater tapi hanya bertahan di awal saja. Obat penenang adalah pilihan terakhir yang ia buat. Aku bahkan tak becus menjaganya."

"Ini nomor password kamar Yuju, aku sudah mengubahnya tadi." laki laki bermarga Jeon itu menyodorkan sobekan kertas.

Wonwoo juga telah memasukkan handphone dan laptop di tas kuliah Yuju.

"Kuharap kau adalah orang yang tepat untuk Yuju, " setelah itu Wonwoo pamit meninggalkan Hoshi yang masih berdiri kaku memahami situasi.

***

Sorot mata itu bersinar terang. Senyum lebar tak henti hentinya terlukis jelas. Yuju mengeratkan pegangan tangannya erat pada lengan laki laki yang ada di sampingnya.

Dua insan itu berdiri di depan wahana komedi putar. Si wanita menatap takjub, seolah apa yang di lihatnya saat ini adalah sebuah keajaiban. Ini pengalaman pertama baginya, sesuatu seperti ini tidak ada di dalam ingatan masa kecilnya. Wahana bermain merupakan tempat yang hampir semua anak ingin mengunjungi bersama orang tua akan tetapi Yuju tidak mendapatkan kesempatan itu, dan sekarang dirinya datang  ke tempat ini dengan orang yang tak pernah ia duga sebelumnya.

"Ingin naik komidi putar?," Hoshi bertanya.

Yuju menoleh, mengangguk cepat.
Laki laki itu berjalan ke arah loket pembelian, muka nya hampir tertutupi masker kain.
Ini adalah resiko untuk Hoshi, dirinya tak bisa sembarang menampakkan muka di depan umum, mengingat popularitas yang dimiliki laki laki itu dan tak jarang setiap apa yang di lakukan oleh Hoshi selalu menarik perhatian publik.

***

Cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cantik.

Hoshi bergumam yang mungkin hanya bisa ia dengar sendiri. Dirinya tak ingin melewatkan momen manis yang tengah ia nikmati saat ini.
Bertemu dengan Yuju adalah pelajaran berharga baginya.
Ia belajar bahwa mencintai itu tak perlu lagi alasan.
Yuju bagaikan porselin, terlihat kokoh tapi mudah sekali pecah.
Hoshi yakin di balik senyuman gadisnya itu tersembunyi kesedihan yang sengaja ditutupi.

"Oppa.. " suara panggilan itu terdengar samar.

Hoshi mengerjapkan matanya beberapa kali, ia kedapatan melamun.
Komidi putar sudah berhenti sejak tadi.

"Oppa kenapa..?" Yuju bertanya khawatir.

"Bukan apa-apa Yuju-ah. Ayo, kau ingin mencoba apa lagi?" Hoshi mengalihkan pembicaraan.

"Benarkah?, kupikir Oppa pasti lelah, seharian sudah sibuk dengan jadwal pemotretan."

"Aku memang lelah, tapi karena melihatmu banyak tersenyum, rasa lelahku sudah hilang seketika." Hoshi mencubit kedua pipi gadisnya.

"Oppa hentikan, aku malu."

Hoshi tertawa lebar, ini terlihat lucu saat gadisnya mencoba berbicara tapi pipinya ia cubit gemas.

Mereka berjalan menjauh dari wahana. Tangan Hoshi merangkul pundak Yuju, ia tak ingin gadisnya hilang dari pandangan di tengah kerumunan orang orang.

"Aku ingin kembang gula," permintaan Yuju membuat Hoshi terkekeh.

Gadisnya terlihat seperti anak kecil yang merengek minta dibelikan sesuatu.

"Kembang gula?, bukannya sudah ada di sini,"

"Hehh, dimana Oppa? " Yuju bertanya dengan bingung, kepalanya menoleh ke sana kemari, pasalnya ia tak melihat penjual kembang gula.

"Nih..ada disini... " telunjuk Hoshi menekan lembut pipi Yuju.

"Astaga, Oppaaa" suara Yuju terdengar malu, kakinya ia langkahkan menjauh dari laki laki itu. Wajahnya mungkin sekarang seperti tomat.

"Tunggu aku Yuju-ah.." Hoshi berlari kecil menyusul gadisnya.

Sementara itu di sisi lain, seseorang menangkap momen tersebut dengan sebal.

~~¤~~

Coretan, 30 Okt'20

I'm back.
Terimakasih untuk vote dan komentar kalian.

Sampai jumpa di kepingan selanjutnya.. ^^








Tiger My Boyfriend || HOSHI x YUJUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang