Stage 1: Mail Misterius

1.6K 222 531
                                    

Pada tahun 20XX — Puncaknya konspirasi global.

Keadaan dunia kini tanpa disadari semakin memprihatinkan.

Populasi umat manusia hampir memenuhi kriteria maksimal keberlangsungan makhluk hidup yang telah ditetapkan. Ini menyebabkan ekosistem dunia tidak lagi sanggup menahannya.

Ilmu pengetahuan mengalami kemajuan, menawarkan kedamaian dan kemudahan bagi umat manusia. Namun, pada saat yang bersamaan, menjadikan mereka semakin malas.

Mencuri naluri ambisius alami manusia sebagai makhluk yang berkompetisi. Pada akhirnya manusia berhenti berkembang dan berevolusi pada titik terburuknya. Dampak buruknya banyak orang yang berhenti bertumbuh sebagai individu pelopor, dan lebih memilih berjalan di jalur kemudahan.

Senjata dan teknologi manusia yang berlebihan merusak vitalitas planet bumi, membuat ibu bumi makin sekarat. Jika bisa berbicara mungkin planet ini akan mengusir umat manusia dengan amarah.

Ini adalah era akhir dunia. Namun, tidak ada orang yang cukup layak menjadi pelopornya untuk menyadari hal tersebut.

Aku, Refal Alfian. Seorang Mahasiswa baru jurusan Teknik Informatika tahun ini.

Kriteria untuk Universitas pilihanku adalah teknik komputasi dan informasi, bisa disebut golongan ilmiah.

Universitas swasta yang tidak terlalu spesial, fokus utamanya ilmu komputerisasi. Dan juga di tempat ini hanya ada jurusan dengan kategori komputer dan matematika saja. Tempat inilah kerajaannya komputer dan program.

Jika kau tanya aku ingin jadi apa? Aku bisa jawab seorang Developer.

Aku masuk kesini hanya mencocokkan dengan keahlian ilmiah dan kompetensi dasarku.

Satu-satunya alasan aku memilih Universitas ini.

Namun, karena aku juga ingin membantu keuangan orang tua sambil bekerja, maka akhirnya aku memutuskan untuk masuk swasta dan bekerja shift di salah satu perusahaan industri besar di kota Karawang. Hidup hemat dengan berkuliah di kota tempat kelahiranku.

Pendidikan wajib berlangsung sampai tingkat SMA sederajat.

Sebenarnya aku cukup sulit untuk beradaptasi dengan jenjang pendidikan Universitas ini.

Apa alasannya?

Pertama dari semuanya, tidak adanya wajib seragam.

Mungkin ada banyak calon mahasiswa yang gembira akan hal itu, tetapi bagiku, yang buta terhadap fashion dan mode baru, ini neraka.

Ini membuatku merasa cukup sulit berbaur, kasta orang-orang yang tahu bagaimana bersosialisasi mulai terbentuk. Tapi meski begitu bukan berarti aku benar-benar sendiri disini.

Ada mereka para nerd. Sial, sebenarnya aku hanya ingin berhubungan dengan orang-orang gaul biasa. Terutama dengan wanita cantik, tapi itu mustahil untuk diriku saat ini.

Selanjutnya, sistem pembelajaran.

Di Universitas ini kau perlu membuat jadwal sendiri.

Universitas sama sekali tidak menawarkan jadwal kepadamu.

Singkatnya, kau yang menentukan sendiri mata kuliah apa yang ingin kau ambil.

Meskipun program wajib ada, bahkan mungkin di jadwal bisa ada 1 hari libur tambahan, tergantung pada pilihannya.

Mata kuliah pilihan yang ku ambil? Heh, aku menyeringai.

Teori bahasa dan Otomata? Machine Learning? Kriptografi? Apakah benar ada mahasiswa yang ingin menghadiri kelas itu?! Nyatanya banyak, dan mereka golongan sepertiku. Sekarang aku tidak tahu harus senang atau tidak, apa aku tergolong normal atau hanya penyuka tantangan intelektual?

Isekai Cosmos: Battle RoyaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang