Stage 6: Rekonstruksi Domain(1)

623 154 281
                                    

Yup! Dan persediaan untuk sebulan penuh ludes begitu saja dalam sekejap mata.

Kuharap mereka tidak cukup bebal untuk dapat mengikuti intruksiku selanjutnya, terutama dalam proses rekonstruksi domain, aku sekarang mulai ragu apakah mereka bisa mengikuti arahanku dengan baik?

Untuk hari ini adalah waktunya istirahat. Benar, seorang bos yang baik harus bisa mengatur waktu yang efektif untuk pekerjanya, khususnya jam istirahat yang cukup vital untuk menjaga produktivitas.

"Semuanya bubar! untuk hari ini kalian istirahat dan pulihkan kesehatan serta stamina kalian!" pintaku tersenyum ringan.

Tanpa tolakan, mereka mengikuti perintahku dan kembali ke tempat mereka masing-masing. Hari sudah siang menjelang sore dan tepat saja, kini memang layak untuk menyuruh mereka meringankan beban sejenak. Bagaimana denganku? Aku cukup lelah disini secara mental, sebaliknya tubuhku masih bugar dan bertenaga.

Terlalu banyak hal yang simpang-siur dalam waktu singkat yang mana membuatku harus terus-menerus menjaga ketenangan dan berpikir. Mungkin ikut mengistirahatkan pikiran ini juga merupakan ide yang bagus.

Seolah mengetahui kondisiku saat ini, Freya menawariku untuk menginap di rumahnya.

"Refal-sama, jika berkenan anda boleh beristirahat di tempat kami untuk sementara..." tawarnya gugup. Bukan tawaran yang buruk, lagipula pergi berkelintaran dari sini merupakan hal yang tak efisien.

"Baiklah, kuterima tawaranmu dengan senang hati. Maaf jika aku nanti merepotkanmu" ujarku mengisyaratkan tawa kikuk. Berbaur adalah prioritas lain.

"Eh?! Tidak apa, maksud saya... anda telah banyak berjasa kepada kami. harusnya saya yang meminta maaf karena tidak bisa memberikan sesuatu yang lebih baik" balasnya gelagapan, wajahnya cukup manis saat berekspresi hidup seperti ini.

'Kalau begitu, hiduplah dengan produktif dan bekerjalah dengan baik dibawah intruksiku!' pikirku terbesit reflek. Hampir saja aku tersenyum jahat tanpa sengaja.

"Refal-sama?" Freya memiringkan kepalanya. "Apa anda baik-baik saja?"

"Ah! Tidak, tidak ada. ayo kita pergi kalau begitu."

Gadis muda yang lugu, aku sekarang mulai merasa tak enak mencoba memanfaatkan kepolosannya. Tapi itu adalah hal yang diperlukan, dunia ini lebih keras daripada di Bumi. Aku akan memanfaatkan sumber daya apapun yang ada dengan baik, meski begitu menjunjung moral humanitas juga tak akan luput dariku.

Kami berjalan beriringan dengan tenang.

"Sebelum tinggal di kuil Ouroboros, anda berasal dari mana Refal-sama?" tanyanya mencoba menghabiskan waktu.

"Aku..." Sempat tertahan, aku mencoba sedikit mereka-reka cerita latar belakangku. "Aku datang dari benua yang jauh, aku merupakan anak bungsu keluarga Vampire lesser yang hidup sederhana disana. Aku hanya ingin hidup mandiri dan melakukan perjalanan, kemudian berakhir tinggal disini. kurasa tempat ini tidak buruk juga untuk membangun wilayah."

Itu semua kilah, kebohongan.

"Anda hebat, kami tidak bisa bertahan hidup lama disini setelah di usir dari suku elf utama... mereka mengusir kami karena kulit gelap kami yang di anggap kutukan dan kotoran rendah," tuturnya mulai kearah kelam.

"Ah... maaf aku malah menyinggung..."

"Tidak, tidak apa kok" Dia menoleh kearahku dengan senyuman nan tulus.

Walau mendapat diskriminasi dan ketidakadilan seperti itu, mereka disini tetap tersenyum layaknya esok hari akan ada sesuatu yang jauh lebih baik. Sayangnya realita tidak semanis itu, kau akan tamat jika tak cukup cerdas dan kuat untuk bertahan. Itu hukum mutlak dimana pun dunia tempatmu tinggal.

Isekai Cosmos: Battle RoyaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang