Stage 6: Rekonstruksi Domain(2)

526 142 194
                                    

Malam menjelang.

Desa suku Dark Elf yang terletak di pinggiran hutan jati fantasi kini berselimutkan sunyi. Rembulan malam tak menampakkan batang hidungnya. Namun, langit cerah tak berawan benderang oleh kilapan bintang. Sesekali terdengar dari kejauhan pekikkan hewan nokturnal juga menyela nyanyian serangga malam.

Aku merenung di luar rumah, kian larut memandang langit sunyi nan kelam.

Menghembus uap samar dari mulutku menandakan seberapa dingin suhu malam ini.

Tak nampak tanda kehidupan di pemukiman, semua terlelap dalam semayam. Hanya kabut tipis berembun, perlahan mengalir dari daerah hutan gelap. Menyemai hawa dingin yang perlahan menusuk dasar tulang-tulangku. Meski begitu, ada sesuatu yang mengganjal sehingga membuatku lupa akan sekitar.

'Aku penasaran!!'

Aku sekarang menjadi tak sabaran, dibandingkan melakukan pekerjaan fisik berlebihan ataupun dikejutkan hal-hal menakutkan. Saat ini yang membuat jantungku lebih berdetak kencang adalah rasa keingintahuan, rasa ingin ngulik dan mempelajari keilmuwan baru.

Setelah membaca keseluruh buku sebelumnya; Buku Alkemia Kuno I, buku Alkemia Kuno II, buku Alkemia Kuno Rujukan, buku Referensi Material dan Magia, buku Witchcraft Dasar, buku Witchcraft Lanjutan. Dan keenam buku menakjubkan itu ditulis oleh orang yang sama, "Mirpa".

Mungkin dibandingkan menyebutnya buku materi, ini semua lebih cocok kusebut sebagai buku jurnal hidup: yang isinya penelitian dan ekspedisi dari seorang wanita yang menakjubkan kukira. Aku cukup bingung karena keterbatasan bahan dan material disini. Oleh karena itulah, aku mengutus Midori untuk menelisik daerah sekitar, mencari bahan-bahan yang sekiranya tercatat di buku.

Diluar rumah, lebih tepatnya dipojokan yang sepi kini aku sedang berbisik-bisik dengan Midori sambil menunjukkan perkamen kusam berisi daftar bahan-bahan material.

"Hey Midori, kau bisa carikan aku benda-benda ini? tidak usah dibawa. cukup kau telusuri saja tempat-tempatnya jika sudah ketemu aku akan kesana mengambilnya sendiri" bisikku menyuruhnya dengan lembut.

Bagaimana sekarang? Apa Slime hijau ini mengerti maksud yang kusampaikan kepadanya?

Pyon!

Midori menyahut sambil melenturkan bagian tubuhnya membentuk sebuah jempol 'Oke!' pasti itu maksudnya sekarang. Slime mungil ini sangat bisa diandalkan!

Dia dengan cekatan meluncur diantara semak-semak lalu keluar dari desa menuju hutan yang lebih dalam. Kupikir Midori sudah sangat akrab dengan medan wilayah ini, dukungan yang sangat bagus untukku. Aku akan menunggunya kembali sampai besok. Mari kembali lagi ke rumah sebelum mereka mencariku.

Saat aku datang di langkah pertama pintu, Freya dan Ghein sudah menyambutku disana.

"Refal-sama? anda sehabis darimana?" tanya Freya sopan. Sedangkan untuk Ghein... dia duduk serampangan disana lalu menyapaku seolah kami sudah lama kenal.

Aku segera menutup pintunya sebelum udara malam merasuk ke dalam.

"Hey Bos, terima kasih atas dagingnya. ini yang terbaik!" serunya sambil mengunyah makanan penuh dimulut.

"Hey Kak! itu tidak sopan!" tegur Freya hidungnya kembang-kempis.

"Kau terlalu kaku, benar bukan Bos?" tanya Ghein menoleh kearahku mencari dukungan.

"Pffftt...!!" Aku hanya tersenyum geli melihat kelakuan akrab keduanya. Bercengkrama hangat setelah melewati krisis diambang kematian.

Aku ingin mereka menikmati kehidupan indah seperti ini, kuharap begitu... waktunya semakin mendekat. Penghuni bumi yang kelak akan menjadi sainganku akan segera sampai beberapa minggu lagi. Memikirkannya membuat ekspresiku kembali serius.

Isekai Cosmos: Battle RoyaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang