Isekai Cosmos: Battle Royale

Stage 17:「Battle Royale」Dimulai!

Volume 2 has released!!

***

Ini adalah kisah dari perspektif seorang pemuda minoritas dan kehendak semesta yang menatap alunan Kosmos dengan senandung cakrawala.

Era baru di The Cosmos akan segera dimulai, pertarungan yang ditakdirkan sejak teraria ini jatuh oleh Raja iblis. Penghuni bumi adalah bintang dan idola di dalamnya. Bertujuan melahirkan banyak pelopor baru, mengabaikan para pemalas yang tak antusias. Sekali lagi, perputaran「Grandine Realm」akan mencapai klimaksnya!

Rotasi waktu semesta ini mulai bergerak menghitung titik kelip cahayanya.

Saat itulah, bumi mencapai titik maksimal populasi makhluk hidup. Para perusak, makhluk berakal tapi bodoh—Manusia. The Cosmos mengambil setengah dari mereka untuk menyeimbangkan kehidupan semesta, ke dalam tatanan satu planet ini「Grandine Realm」yang mana telah kehilangan hampir setengah populasinya. Sebuah kebetulan? ataukah takdir yang ironis?

Umat manusia terbagi menjadi tiga golongan penting: Hero, Mob dan Boss. Dua sumbu saling beradu, ini sudah ketentuan mereka sebagai Hero dan Boss untuk saling menghancurkan satu sama lain demi keberlangsungan hidup mereka dan hal paling berharga baginya.

Memandu alunan waktu, kita kembali ke titik temu dimana ini semua dimulai—planet Bumi, rumah mereka.

Skenario dimulai, mencari orang-orang perusak dan yang layak untuk memasuki tatanan The Cosmos. Pesan survey telah dikirim, di hari pertama masih belum ada yang mengisi lalu dihari selanjutnya beberapa individu mulai ikut, hingga satu waktu ada seorang pemuda X yang membuat masalah. Dia dikirim terlebih dulu sebelum merusak keharmonisan peraturan sistem.

Pesan berdering racau, memaksa orang-orang ini sadar dengan eksistensinya.

Gadis muda dikelasnya, duduk sambil bercengkrama layaknya burung merpati bersama sobatnya. Karena alasan kelayakan, pesan survey menghampiri gadis ini.

*RING~*

"Hm? Pesan?"

Ayuni Sarasvati adalah seorang gadis yang cantik. Rambut pirang cerah yang mengalir di bawah sinar mentari. Mata keemasan tegas yang menonjol dari bulu mata yang lentik.

Meskipun masih muda, gadis ini mempunyai sedikit sifat dan latar menarik. Seorang dari keluarga yang terhormat, terlahir sebagai anak blasteran dari Indonesia dan Inggris. Cantik dan berbakat sedemikian rupa membuatnya semakin mudah bergaul dengan sekelilingnya. Dicintai dan dikagumi banyak orang itulah Ayuni.

Di tempat ini, sebuah sekolah terfavorit di kotanya. Ayuni bersinar lebih terang dari siapapun, layaknya dunia ini hanya menyorot satu orang—tentu saja dirinya.

"Pesan apa... hm? Relawan survey?" tanya Ayuni memandang layar ponselnya.

Kala itu merupakan jam istirahat, di kelas yang ramai. Suara bisikan lembutnya hampir tak terdengar sama sekali.

Ayuni ialah seorang dengan pikiran cerah dan positif, tak berpikir sedikit pun bahwa pesan ini adalah hal yang mencurigakan. Walaupun begitu dia tetaplah dengan kewaspadaannya.

"Kurasa mengisi ini tidak akan merugikanku... baiklah diisi saja mumpung nganggur."

Beberapa pertanyaan yang membuatnya harus memilih salah satu dari setiap lima kemungkinan pada dirinya, atau yang paling cocok dengannya. Kali ini saja Barnum Effect tidak berlaku disini, karena survey ini diawasi agar setiap jawaban diisi dengan kejujuran dan kesadaran dari relawannya.

"Sip, udah!" serunya menutup layar ponsel.

Ada 300 pertanyaan kepribadian dengan 200 lainnya adalah pertanyaan menyangkut bakat dan keahlian, totalnya menjadi 500 pertanyaan survey. Meski cukup banyak, sama sekali tidak terlukis ekspresi enggan di wajah jelita gadis muda ini. Ketabahan, toleran dan optimismenya patut dicontoh.