Extra Vol 1: Sheryl dan Memasak

313 107 21
                                    

Setelah melaksanakan serangan dadakan kepada para Ogre merah. Kini Sheryl nampak agak terpuruk, bukan karena sebuah kekalahan melainkan perasaan aneh pada dirinya. Dia teringat dengan teh yang dulu pernah dia buat untuk masternya.

'Aku tidak bisa memasak...' pikirnya kecewa.

Sheryl adalah seorang militan perang, dia memiliki kekuatan dan pengalaman tempur paling tinggi dari siapapun. Namun itu tidak cukup baginya, atau sekiranya sampai dia mencapai titik memuaskan sebagai seorang pendamping.

"Aku tidak ingin mengecewakan master dengan masakan mengerikanku."

Terus membawa pikiran itu di kepalanya, akhirnya Sheryl memutuskan.

"Benar! Aku akan belajar memasak kalau begitu!" tegasnya mengepalkan tangan.

Seumur hidupnya, Sheryl adalah wanita yang menjunjung tinggi kegunaan dibandingkan kepuasan. Itu artinya setiap kali dia memasak, dia hanya akan menilai hal tersebut dari nilai gizi dan nutrisinya tanpa mempertimbangkan bagaimana rasanya. Tentu saja sekarang pemikiran itu harus dirombak ulang atau kalau tidak, dia takkan bisa membuat Masternya luluh.

Bagaimana sekarang? Dia mendatangi pakar ahli terpercaya dibidang kuliner(menurutnya).

Freya disana.

"Hey Freya! Ajarkan aku cara memasak makanan enak!" cetusnya menyilangkan tangan.

Bahkan saat meminta tolong pun Sheryl tidak menurunkan harga dirinya. Benar, satu orang yang dia layani dan hanya kepada dirinya lah Sheryl memberikan segalanya.

Freya sontak tercengang dengan permintaan tersebut.

"Eh? Ke-kenapa tiba-tiba...?"

Karena tekanan dari Sheryl, Freya hanya bertanya dengan congkak.

Sheryl menegaskan dengan wajah serius. "Aku ingin bisa memasak!"

". . . ."

Sorot mata penantian dan ekspektasi menusuk ke arah Freya. Ini membuatnya tidak bisa menolak tentunya.

"Ba-baiklah, akan saya ajarkan!" balas Freya gugup.

"Bagus!"

'A-aku tidak bisa menolak setelah dia memintaku dengan gamblang begitu...' pikir Freya tersenyum kikuk.

Secara diam-diam keduanya menggunakan dapur di rumah Freya. Tidak ada yang menyadari tingkah mereka kecuali Ghein.

Ketika mata Ghein dan Sheryl berpapasan, Ghein dengan semangat mengedipkan matanya diikuti jempol percaya.

"Berjuanglah, Nona Bos!"

Dan kemudian dia pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun lagi.

Sheryl menoleh ke arah Freya dengan tatapan terganggu sementara tangannya menunjuk ke arah kepergiaan Ghein.

"Kakak idiotmu kenapa?"

"Uhh... Tolong abaikan dia dan mari kita mulai saja belajar memasaknya..." Freya tidak membantah tentang kelakuan kakak "Idiot"-nya tersebut.

Di meja berbaris beberapa bahan masakan yang lebih condong diisi oleh sayur-mayur.

"Pertama kita akan mengiris dan memotong bahannya" jelas Freya.

"Bagaimana cara menggunakan pisau dapur dengan baik?" tanya Sheryl dengan polos menodongkan pisaunya.

"Hiiih...! Tolong letakan pisaunya!!" jerit Freya panik.

"Apa aku salah?" tanya Sheryl lugu.

"Tentu saja! Jika kamu memegangnya seperti itu orang-orang akan lari dan itu berbahaya juga!" tegur Freya.

Isekai Cosmos: Battle RoyaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang