Stage 31: Klimaks pertempuran

369 61 23
                                    

"Kita akan mati ...."

"Diamlah, Wu man!"

Wu Ling yang tertunduk di bawahku layaknya tahanan berteriak keras sekali ketika Wu Man mengungkapkan kegelisahannya dalam gumaman. Pada akhirnya, suasana kelam menyelimuti lingkungan sekitar yang sama sekali tanpa harapan. Keseluruhan pasukanku mengepung sisa-sisa pasukan lawan yang telah jatuh ke dalam keputusasaan ekstrem.

Aku tersenyum sarkastik.

"Oy, diamlah. Kau mengganggu yang lain, bukan?"

Para Dragonewt dan Lizardman gemetar hebat, wajah mereka berubah pucat pasi. Keringat dingin terus mengalir dari atas kepala sampai moncong kadal mereka. Kecuali Wu Ling, tidak ada yang berani angkat bicara.

"Brengsek kau ..." gerutu Wu Ling menggertakan taringnya.

Mengabaikan bentuk penolakannya, aku hanya bergumam.

"Total pasukan kadal yang tersisa dalam pertempuran kali ini adalah 43 troops, ditambah yang terjebak di sisi lain ngarai kuasumsikan sekitar 150 sampai 200 ...."

Menghabisi mereka semua bukanlah keputusan yang bijak.

Aku tersenyum gelap, lalu membungkuk dan menatap lurus wajah Wu Ling.

"Kau ingin hidup?"

"Huh? Apa yang kau rencanakan brengsek?!"

Perkataan kasar terlontar dari mulut kadalnya, aku tidak terlalu masalah dengan itu lagipula nyawanya kini berada di genggaman tanganku. Namun beda halnya dengan Sheryl yang terus menodongkan senapan dengan waspada.

Dia kemudian berteriak mengintrupsi.

"Jaga cara bicaramu kadal bajingan! Di hadapanmu itu adalah—"

"Tolong diam dulu Sheryl, aku sedang melakukan percakapan dengannya" Aku mengulurkan tanganku dan memotong teriakannya.

"Ah! Ma-maaf Master ...." Sheryl mengungkapkan penyesalannya.

"Tidak, jangan pikirkan."

Aku mengabaikan itu dan kembali ke dalam percakapan antar pemimpin dari Dungeon.

"Aku akan membiarkanmu hidup dengan satu kondisi, korbankan adikmu," tawarku tersenyum gelap.

Wu Ling terperangah dengan tawaranku, dia membatu disana dan hanya menelan air liurnya karena rasa tegang. Titik keringat keraguan muncul di wajahnya, kemudian dia berbalik ke samping menatap adiknya dengan intens.

"Wu man!"

Wu man tertegun, ekspresinya tegang. Dia mengetahui satu hal, kakak kembarnya benar-benar berniat mengambil tawaran itu. Namun tanpa mengindahkan kekejian tersebut, dia tersenyum tulus terhadap kakaknya tersebut.

"Tolong bunuh aku, dan biarkan yang lainnya hidup" jawabnya yakin.

Aku benar-benar menjadi penjahat tiran disini. Mereka yang tertunduk putus asa, bergumam tanpa harapan. Dan saling mengorbankan satu sama lain, demi seutas nyawa yang berada di ujung tanduk. Mengetahui skenario eksekusi ini akan berakhir seperti apa, aku hanya menyeringai.

Aku sedikit mengangkat tanganku, lalu memberikan perintah singkat kepada Sheryl.

Tembak dia!

*Dor!*

Para Dragonewt dan Lizardman tercengang bukan main. Bukan tanpa sebab, karena yang ditembak ternyata adalah Wu Ling. Darah menyiprat dari pusat kepalanya, lubang akibat tembakan senapan terukir jelas di keningnya. Dia tergeletak tak bernyawa, tubuh panasnya mulai kehilangan suhu dan berubah menjadi seonggok daging dingin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Isekai Cosmos: Battle RoyaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang