Stage 30: Dungeon War dimulai!

216 59 11
                                    

Tepat 4 hari berlalu, persiapan kini telah sempurna.

Tirai perang dungeon akan segera digelar. Sesuai dengan prediksi terburukku, para Dragonewt dan Lizardman memperbanyak diri mereka. Dari pengawasan Scouting Drone-ku, total keseluruhan pasukan mereka adalah 500 troops. Persenjataan mereka juga lumayan lengkap, dimana didominasi oleh tombak dan pedang terasah.

Pertempuran frontal tidak bisa dilakukan sembarangan. Setiap langkah harus tereksekusi dengan fokus dan hati-hati.

Aku telah menyebar seluruh pasukanku ke pos mereka masing-masing. Para pasukan musuh juga mulai keluar dari dungeon Dragon Swamp.

Gerombolan pasukan monster mengerikan, memenuhi dataran rawa yang lembab. Barisan mereka yang kokoh tentunya akan dapat menghancurkan pasukanku yang minim jumlah. Sungguh tidak adil, namun aku tidak akan diam dan kalah begitu saja oleh para kadal rawa itu.

Aku telah mengerahkan segala persiapan pertempuran demi momen krusial ini.

Setengah pasukan mereka telah melewati ngarai sempit.

Aku menyeringai lebar memulai hitungan. "5... 4... 3... 2... 1!"

"Matilah."

*Ka-boooommm!!!*

Ledakan hebat menggelegar dari puncak ngarai, tebing batuan terjal runtuh dan menimbun sebagian pasukan mereka. Tidak berhenti disana, ledakan terus meruntuhkan puncak ngarai hingga benar-benar memblokir jalan dari setengah pasukan yang tertinggal di belakang. Teriakan panik dan kacau dapat terdengar dari monitor pengawasku. Formasi utama mereka runtuh, cukup banyak pasukan mereka yang telah tewas.

[Kalkulasi jumlah kematian ... Total musuh yang tereliminasi sekitar 273 Troops ... Mengkonversikan nilai Exp menjadi variabel level]

[Selamat kau telah mencapai level 63, Master bodoh!]

Aku hampir tidak bisa menahan tawaku.

"Kuhahahah! Langkah pertama berhasil!"

Ini adalah salah satu jamuan yang kusiapkan untuk kalian semuanya brengsek, drone ledak sekali pakai. Merakit dan mentransmutasi mereka dengan senyawa peledak sangat menguras Magia dan tenagaku. Namun itu semua terbayarkan dengan hancurnya kalian.

Tercermin di monitor pengawas, Wu Ling berbalik dengan wajah kusut. Dia hanya terperangah dengan apa yang terjadi di belakangnya.

"Ap—!? #$%&#$% ... !!!"

Lucu sekali, bahkan dia tidak sanggup berkata-kata dengan benar.

"Kakak, tenang!" teriak Wu man di sebelah Wu Ling.

"Brengsek! vampir licik itu ... Dia menyiapkan jebakan tepat di atas ngarai kita?!" gerutu Wu Ling marah besar.

Warna kulitnya merah api seolah mengeluarkan hawa panas yang bergejolak, matanya menyala bak predator. Sesuatu hampir meledak dari dalam dirinya, dengan keras dia menghentakkan ujung tombaknya ke tanah hingga membuat retakan besar yang terbakar disana.

"Akan kubunuh dia dan jalang itu!!" teriaknya menggelegar.

"Siapa yang ingin kau bunuh tadi kadal bajingan?" sergah seseorang dari belakangnya.

Wu Ling dan hadirin pasukannya berbalik memandangnya. Wu Ling mengkerutkan wajahnya dengan enggan. Dia melontarkan pertanyaan kasar terhadap diriku.

"Dimana si vampir bangsat itu?"

Sheryl berdiri tegak disana, membawa senapan warfare di pundaknya yang handal. Di sampingnya berdiri dengan gagah Gallahad yang menusukkan ujung pedangnya ke tanah. Kemudian di belakang mereka juga berbaris para Necromata, para Ogre biru dan para penyihir Elf yang siap tempur di barisan terdepan.

Isekai Cosmos: Battle RoyaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang