(JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA. SETELAH BACA JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN SARAN)
Bagaimana jadinya jika seorang gadis cupu masuk ke dalam tubuh si antagonis? Apakah ia akan tetap menjadi si tertindas atau malah berubah menjadi si penindas.
Hal in...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~~~
'Karena setiap orang mempunyai ceritanya masing-masing'
~~~
Capella Auriga Wiryawan
Capella Auriga Wiryawan atau biasa dipanggil dengan 'si gadis cupu' oleh teman-teman di sekolahnya. Wajar saja Capella dipanggil dengan julukan 'si gadis cupu' kaca mata bulat yang selalu bertengker di wajahnya, rok panjang sampai di bawah lutut, baju yang kebesaran, dan rambut hitam legam miliknya yang selalu dikepang menjadi satu. Hal ini jauh berbeda dengan penampilan teman-teman perempuannya yang bisa dibilang sangat mengikuti tren zaman, apalagi dengan statusnya sebagai murid di salah satu sekolah swasta bertaraf internasional.
Capella selalu memprioritaskan nilai di atas segalanya. Bukan tanpa sebab, tapi itu semua adalah tuntutan yang diberikan oleh orang tua Capella untuk Capella. Nilainya memang sempurna tapi karena Capella terlalu mengejar kesempurnaan dalam nilai, Capella sampai lupa untuk bergaul dengan teman-teman di sekolah. Hasilnya Capella tidak memiliki satu pun teman. Akan tetapi kehidupan Capella tanpa temanpun berjalan seperti biasa, bahkan ia tidak merasa tertindas padahal bully sering menghampirinya.
Hingga tabrakan itu pun terjadi. Tabrakan bus dengan ia sebagai salah satu penumpang di dalam bus tersebut. Tabrakan yang mengubah hidupnya seratus delapanpuluh derajat. Bagaimana tidak? Ia masuk ke dalam dunia novel yang ia baca. Bukan sampai disitu saja penderitaannya. Capella masuk ke dalam tubuh si antagonis, yang artinya ia akan berakhir tragis dengan meninggal ditangan tunangan dan kedua kakak kembarnya sendiri.
Akankah Capella dapat kembali ke dunia nyata? Bisakah Capella bertahan hidup di dunia novel yang rumit itu? Bisakah Capella merubah alur cerita novel, hingga ia tidak harus mati dengan tragis?
°°°
Hallo semua👋 Jangan lupa follow, vote, dan komen ya.
Ini cerita kedua saya. Saya menerima saran dari kalian demi kebaikan cerita ini, tetapi demi kebaikan bukan berarti kalian berhak mencela atau berkomentar yang tidak-tidak.
Cerita ini murni pemikiran saya. Bila ada persamaan nama tokoh, latar tempat, latar waktu, dan latar suasana itu adalah sebuah kebetulan.
