Happy Reading,
Jangan lupa Follow, Vote, Komen.Terimakasih untuk dia yang mau membantuku disaat yang lain membeciku, walau ku tau hadirku menghilangkan sosok penting di hidupnya.
-Capella Auriga Wiryawan
~~~
"Ada yang perlu kita bicarakan" kata dokter tersebut.
- - -
Seorang gadis sedang duduk di atas brangkar, dengan tatapan mata kosong yang mengarah ke pintu berwarna putih.
Tidak ada yang bisa harapkan dari hidupnya saat ini, toh akhirnya ia akan tetap mati di tangan orang yang ia sayang. Miris bukan?
Misora Capella Nixon. Mengapa harus tubuh ini yang ia tempati? Mengapa bukan tubuh sang protagonis saja? setidaknya ia bisa merasakan cinta dari semua orang bukan malah kebencian.
Detik demi detik terus berjalan, Capella hanya diam ia mulai berpikir, bisakah ia tetap hidup di dunia ini? Capella tidak ingin mati dengan konyol
Seharusnya sedari awal ia bersyukur masih diberi kesempatan untuk hidup walau hanya di dalam dunia novel. Capella bertekad mengubah alur novel ini, ia tidak ingin mati di tangan kedua kakak Misora.Krek...
Pintu terbuka menampilkan dua orang laki-laki dengan wajah yang sama. Capella menatap keduanya, pasti mereka adalah kakak kembar Misora.
Yah alurnya harus Capella ubah mulai dari sekarang. Ia harus menggantikan Misora dan bertahan hidup di dunia novel ini.
Capella mengamati keduanya, untung saja si penulis novel menjelaskan perbedaan dari ke dua kakak kembarnya itu. Si sulung yang berambut hitam itu bernama Leon, sementara yang berambut cokelat itu bernama Leo. Dari sikap mereka jauh berbeda meskipun sama-sama membenci Misora. Leon terkesan dingin tidak ingin berurusan dengan Misora, sementara Leo sedari awal ia akan mencari kesalahan Misora dan menghakimi adiknya sendiri. Itulah yang tertulis di novel.
Miris sekali hidup Misora mempunyai kakak jelmaan iblis. Dan sekarang Capella lah yang harus berurusan dengan kedua jelmaan iblis tersebut, yang menjadi kakak dadakan baginya.
Ekheemm....
Leon berdeham memecahkan kesunyian di ruangan itu. Posisinya sekarang berada di depan ranjang rumah sakit milik Capella dan di sebelah kirinya terdapat Leo dengan wajahnya yang masam.
"Terimakasih" kata Capella tulus.
"Menyusahkan" kata Leo ketus, sambil menatap sinis ke arah Capella. Sementara Capella hanya diam, tatapan itu malah mengingatkannya akan teman-teman di sekolahnya yang tidak menyukai keberadaannnya.
"Maaf Karena sudah menyusahkan Kak Leon dan Kak Leo, sekarang keadaanku sudah lebih baik jadi kalian boleh pergi dari sini" kata Capella, tanpa niat mengusir keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ORENDA
Fantasy(JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA. SETELAH BACA JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN SARAN) Bagaimana jadinya jika seorang gadis cupu masuk ke dalam tubuh si antagonis? Apakah ia akan tetap menjadi si tertindas atau malah berubah menjadi si penindas. Hal in...