21. Baby Breath

1K 155 17
                                    

Happy Reading,
Jangan lupa Follow, Vote, Komen.

Aku rasa hatiku sebenarnya sudah jatuh padamu dari awal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku rasa hatiku sebenarnya sudah jatuh padamu dari awal.

-Secret

~~~

Gadis itu menoleh ke arah asal suara. Sepersekian detik kemudian matanya membola. Mengapa ia sampai lupa kepada tokoh utama cerita ini?

Sialnya lagi sang gadis baru ingat hari ini adalah hari dimana salah satu kejadian penting akan terjadi. Seharusnya hari ini tokoh utama pria menyatakan cintanya kepada tokoh utama wanita di depan banyak orang.

Gadis itu adalah Capella. Dan rasanya ia ingin sekali menangis sekarang atau menenggelamkan dirinya di tengah laut dalam. Rasanya baru saja ia bisa bernapas lega. Berpikir bahwa kehidupan yang bahagia akan menghampirinya sampai akhir. Tapi ia harus kembali ditampar oleh realita bahwa ia hanya tokoh antagonis cerita yang mati dengan cara mengenaskan.

Harusnya ia lebih memilih untuk tetap berada di rumah. Bergumul pada selimut yang nyaman dan bermalas-malasan seharian dengan otak cantiknya menyusun berbagai hal untuk menghindari kematian yang bisa dibilang tragis.

Orang yang memanggil Rigel itu mendekat ke arah mereka. Senyum manisnya menguar menciptakan ketegangan sendiri untuk Capella.

"Mi-misora" katanya gagap saat melihat Capella di sana. Capella hanya diam tetapi perlahan ia memundurkan langkahnya sampai menabrak badan Aries yang berada di belakangnya. Melihat respon yang tidak mengenakkan dari Capella Aries membuka suaranya.

"Sebaiknya kita makan abis itu pulang" ucap Aries datar. Tangannya menopang badan Capella.

Semua hanya mengangguk setuju tidak ada yang membuka suara. Seperti tidak terlalu bangus jika dua gadis itu bertemu dalam tempat yang sama.

- - -

Mereka akhirnya memilih makan di salah satu cafe yang ada di mall tersebut. Suasana canggung sangat terasa di antara mereka.

"Cobain ini enak" ucap Leon memberi makanannya sedikit ke arah Capella. Leo yang melihat tidak mau kalah juga ia juga memberi makanannya ke Capella. Mereka berdua tanpa sadar mencairkajn suasana yang ada.

"Misora cobain udangnya deh, enak banget" ucap Selena mengikuti sikap Leo dan Leon. Tangannya bergerak lincah ingin menaruh udang ke piring Capella. Namun sayang tangan itu di hentikan oleh Rigel.

"Capella alergi udang" ucap Rigel singkat. Selena mengangkat satu alisnya bingung.

"Capella?" tanya Selena bingung. Setaunya tidak ada orang bernama Capella di antara mereka.

"Iya aku yang minta orang-orang manggil Capella soalnya Aku pingin berubah. Oh... Iya Selena maaf kalo dulu sifatku jahat ke kamu" kata Capella. Mungkin lebih baik berdamai dengan protagonis utama cerita ini, lagipula ia juga tidak berniat jahat kepada dirinya.

ORENDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang