part 5

56.5K 1.8K 32
                                    

*****


"AKKHHHHHH!"  Cia merintih keras, kesakitan ketika lagi-lagi pria itu memperlakukannya dengan sangat kasar, tidak sedikitpun perduli dan mau tau tentang orang lain dia hanya ingin keinginannya tercapai dalam hal apapun termasuk menguasai Cia.

Cia di seret kembali dan di lempar ke atas kasur, Rafael langsung menindihnya dengan tubuh raksasanya.

"Ingat! tidak ada yang bisa menolakku! Apa yang kau inginkan? Uang? kekuasaan? derajat? akan ku berikan asal kau bersikap manis dan menurut padaku jangan membuatku murka lalu  melenyapkan mu dari muka bumi ini" Rafael mengancam dengan penuh amarah dan nafsu.
Cia tidak berdaya terbaring di bawah tubuh Rafael yang juga menekan lengannya kuat.

"Tn. Saya mohon lepaskan saya"
Cia mulai putus asa ia harus segera pulang dan mengecek keadaan ibunya di rumah sakit, di tambah lagi Cia tidak ingin melakukannya lagi dengan Rafael, jika itu dilakukan maka kelainan yang di miliki akan ketahuan olehnya, dua kali mungkin Rafael akan mengira itu hanya perasaannya saja, tapi jika sampai tiga kali Rafael pasti akan menyadari kalau Cia memang berbeda. Cia akan mendapatkan kembali keperawanannya setelah ia terbangun dari tidurnya meski hanya beberapa menit saja.

Sekuat tenaga Cia terus memberontak saat ia dapat merasakan gesekan benda tumpul keras milik Rafael sudah menempel di antara celah paha terdalamnya dari arah belakang.

"Hentikan! tolong hentikan!!!"

"DIAM!" Rafael terus berusaha menekan kejantanannya masuk namun begitu sulit, berkali-kali dia berusaha tetap saja susah memasuki area ternikmat bagi kejantanannya yang sudah berdiri sempurna, di rasa posisi mereka yang kurang nyaman sehingga sulit untuk memasukkan miliknya, Rafael menggulingkan tubuh Cia jadi terlentang dengan mudah, membuka kedua pahanya lebar agar dapat dengan mudah memasukkan miliknya kembali lagi dan lagi entah berapa kali dia akan melakukannya. Berkali-kali Rafael menggeram tertahan saat merasakan gesekan kejantanannya di bibir vagina Cia yang mulai basah.

"Tn. Saya mohon jangan, lepaskan saya, saya harus per-HNGKKKKK!!"
tubuh Cia melengkung ke atas menahan rasa perih yang mulai menjalar dari vaginanya hingga terasa sampai ke ubun-ubun,
kedua tangannya mencengkram di kedua sisi pundak Rafael hingga kuku-kukunya menancap di sana.

"ARRRRRGGHHHHH..HH .HH!
Rafael mengerang merasakan kembali sensasi aneh pada kejantanannya, sesaat Rafael tertegun kali ini dia benar-benar merasa terkejut dan penasaran sebenarnya ada apa dengan kondisi Cia,
"Bagaimana mungkin?" Rafael menatap miliknya yang sudah terbenam sempurna lalu kembali menatap Cia penuh tanya.

"Tolong hentikan" pintanya dengan suara lirih, namun Rafael tidak mungkin menghentikan perbuatannya dia sudah di kuasai nafsu di tambah sensasi nikmat di jepit dan di remas vagina Cia yang begitu membuatnya ingin lagi dan lagi.

"Aku tidak bisa berhenti" geramnya, terdengar mengerikan di telinga Cia yang sudah kepayahan. Sakit, Cia benar-benar kesakitan harus kehilangan keperawanan sebanyak dua kali berturut-turut dalam satu malam. Cia tidak mengerti sampai kapan ia harus menderita seperti ini?
namun ia juga tidak bisa berhenti sebab ada nyawa yang harus ia pertahankan dengan jumlah uang yang tidak sedikit yaitu sang Ibu.

Suara erangan, desahan dan bunyi yang di timbulkan oleh dua kelamin yang beradu begitu keras memenuhi ruangan, tubuh Cia semakin terguncang rintihan dan pekikan keluar dari bibirnya yang tentu saja di hiraukan oleh Rafael yang malah semakin bersemangat menghujamkan kejantanannya semakin dalam seolah tidak ada ujung.

Jika Rafael mengerang nikmat lain halnya dengan Cia yang merintih kesakitan bahkan tidak sedikit ia memohon agar Rafael menghentikan aktivitas yang begitu menyiksanya, tidak sekalipun Cia merasakan yang namanya orgasme selama ia berhubungan badan, kebanyakan dari mereka hanya mengejar apa yang mereka butuhkan tidak perduli apa yang Cia rasakan, mungkin karena mereka merasa telah membayar, sama seperti yang di lakukan Rafael.

Dear Cia (THE END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang