*****
"Ada Ed yang akan menjemput El di sekolah. Ayo pulang Istriku, aku harus menghukummu" Rafael terus menggoda Cia dengan sebutan baru yaitu Istriku.
*****
Dalam perjalanan menuju rumah, Cia sama sekali tidak mengeluarkan suara, ia masih kesal karena kelakuan Rafael yang malah terus menggodanya dengan selalu mengatakan Istriku berulang-ulang dengan cara berlebihan juga sesekali menertawakan Cia yang Rafael tebak sedang terusik hatinya akibat cemburu pada Magdalena.
"RAFAEL AWAS!!" Cia berteriak saat mobil Rafael hampir menyerempet pengendara motor besar yang berusaha mendahului laju mobil Rafael.
"OH SHIT!!" untung saja Rafael bisa dengan cepat menghindar, dan pengendara motor itu pun sudah tidak lagi terlihat, melaju dengan sangat kencang,
"Kau tidak apa-apa?" Rafael menghentikan mobil dan memeriksa keadaan Cia, sungguh sial nasib Cia hari ini, mengalami kecelakaan dan baru saja hampir mengalami lagi untuk yang kedua kalinya."Yah... Aku baik-baik saja"
"Kau yakin? Kita ke rumah sakit dulu ok?"
"Aku tidak apa-apa Raf, kita pulang saja"
"Baiklah kalau begitu. Kita pulang"
ucapnya seraya mengusap puncak kepala Cia lalu sebuah senyum tersungging di wajah penuh kekhawatirannya, hal itu cukup membuat Cia merasa aneh dan canggung.Mobil pun kembali melaju hingga sampailah mereka di kawasan yang cukup sepi, terlihat pengendara motor tadi tergeletak di atas aspal bersama motor yang juga tergeletak dengan roda yang masih berputar, sepertinya pengendara motor itu kena karmanya karena membawa motor dengan sangat ugal-ugalan sehingga mengganggu pengguna jalan lain.
"Sepertinya kita harus hubungi 911 Raf" usul Cia yang terlihat ketakutan.
"Tunggu sebentar biar aku melihatnya dulu" Cia menahan lengan Rafael dan mencegahnya untuk keluar, Cia merasakan perasaan yang tidak enak sedari tadi.
"Kita telfon polisi saja Raf, tetaplah di sini aku takut. Bagaimana jika dia salah satu komplotan begal?"
tuturnya penuh kekhawatiran."Tenanglah, aku hanya memastikan sebentar, kau tunggu di sini ok"
Rafael berjalan perlahan menghampiri pria yang sepertinya telah menjadi korban kecelakaan tunggal itu.
Dalam duduknya Cia merasa gelisah dan was-was melihat Rafael semakin mendekat ke arah pria itu, pada saat bersamaan Cia menerima telepon dari Ed, lalu Cia pun segera menjawab panggilan telepon tersebut.
"Mommy tidak ikut menjemput El?"
tanya El yang terdengar sedikit kecewa."Maafkan Mommy El, Mommy ada urusan bersama Daddy"
"Oohhh jadi begitu yh? Baiklah kalau begitu El akan pulang bersama Ed"
DOR! DOR! DOR! DOR! DOR! DOR!
"Mom? Apa kau sedang bermain game sekarang?"
"Em... I-iyaaa Sayang..." gumam Cia dengan nada suara gemetar saat melihat pemandangan di depan. Cia menatap nanar tubuh Rafael yang menggelepar di atas aspal akibat menerima tembakan bertubi-tubi,
"Sayang, sudah dulu yh" Cia berusaha setenang mungkin berbicara dengan El meskipun rasanya ia sangat ketakutan dan ingin menjerit saat itu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Cia (THE END) ✓
قصص عامةWARNING!! KHUSUS DEWASA 20+ cerita ini hanya fiktif belaka isinya full imaginasi, jadi kalau ada yang kurang masuk di nalar mohon abaikan, Just have fun 😊