Short Stories about Lisa & boys
Seringkali setiap pilihan menuntut alasan.
Meski tidak semua hal multak beralasan.
Seperti Rasa, yang selalu hadir tanpa aturan, tanpa alasan.
Disclaimer: Ide dan inspriasi dari cerita ini tidak berasal dari karya manapun baik karya tertulis, Film, Drama, dan sejenisnya. Karya ini sepenuhnya murni ide dan inspirasi dari author.
.
Please vote and comment if you like it
.
.
Hutan pinus, jalan setapak kecil yang basah semi berlumpur, serta jalur tidak rata yang sangat jelas bekas dilalui berbagai jenis ban. Lokasi itu berada pada dataran yang cukup tinggi berbukit yang biasanya ditempuh sekitar 2 jam dari kota. Sahut-sahutan suara knalpot motor trail terdengar sangat jantan, memekak ditengah suara alam.
Sekelompok manusia pecinta kegiatan pacu adrenalin ini terlihat seperti terbang dengan motor mereka masing-masing saat melewati tantangan di setiap track. Suara teriakan semangat bahkan suara menertawakan satu sama lain terdengar meriah, cukup untuk membangunkan anak burung yang sedang tertidur.
Dengan setelan lengkap, helm tangguh yang berwarna warni dengan boots khas yang sudah dipenuhi lumpur, sekelompok anak muda tangguh itu tampaknya masih belum puas menjajal jalur terjal dan licin itu. Padahal mereka sudah berkendara sejak jam 6 pagi, hingga sekarang waktu menunjukkan pukul 8.50 pagi.
"Lurus...lurus..." teriak satu pemuda memberi komando saat mereka mulai menemukan 2 jalur pilihan.
Sepertinya mereka memilih jalur yang lebih panjang. Mungkin para jantan ini, adrenalinnya masih belum puas dengan asupan yang sudah ada.
Ada 17 motor trial tangguh yang memakan track ini hari ini. Nyaris setiap minggu 17 motor tersebut selalu berpindah lokasi, mencari sensasi yang berbeda dengan kelompok yang sama. Bahkan tidak jarang mereka menjajal track pada malam hari. Mereka menyebut diri mereka, Dark Tracker Community.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sekitar 50 menit terakhir mereka menghadapi jalur menanjak yang menantang, kini mereka sudah mulai menempuh jalur turun dengan kondisi jalan yang cukup banyak akar-akar merambat, licin dan masih berlumpur.
Satu motor yang pada urutan ke enam dari depan, kali ini gagal dalam melewati track turun berbelok ini, awalnya terus memaksakan rodanya, hingga akhirnya motor melambung ke arah depan, sedikit terbang lalu berputar ke atas. Muncul suara teriakan pengendara.
Ini bukan bencana besar bagi mereka, jatuh hingga patah tulang hanya dianggap candaan bagi mereka penggemar kegiatan seperti ini. Tapi satu hal, mereka selalu siap dengan skill dan perlengkapan PPGD nya (*Pertolongan Pertama Gawat Darurat).
