"Unnie kenapa tidak tidur disini saja?"
"Tidak mau, yang ada kita sibuk bercerita sampai pagi"
"Aaah unnie"
"Besok aku ada pemotretan"
"Yaa yaaa, tapi sini cium dulu"
"Iiiiiihh, pipiku ternodai dari tadi"
"Daaahh"
"Daah"
"Hati-hati unnie"
"Kunci pintumu Lisa ya"
Sejak siang hingga awal malam, Lisa menghabiskan waktu off-nya untuk pergi jalan-jalan bersama Jisoo, Menangkap momen musim semi yang hampir berganti, ditemani salah satu manager mereka. Mereka juga makan bersama diluar lalu kembali ke kediaman Lisa untuk bermain game dan pasti ada sesi curhat diantara kakak adik itu.
Salah satu topik dari sesi curhat keduanya adalah lelaki sosok lama yang dua hari lalu menghantui benaknya setelah perjalanan kecilnya disebuah jalan sempit. Itu terjadi karena Jisoo menemukan kotak lama yang berisi semua tentang sosok itu, masih berada diatas meja rias Lisa. Setelah dua hari lalu Lisa mengeluarkannya, ia belum kembali menyimpannya secara apik ditempat semula.
Banyak cerita yang mereka bahas tentang masa kini, tapi banyak juga kedua wanita itu menyinggung dan mengingat cerita masa lalu bersama sosok yang dikenang tersebut. Tak ada yang Lisa tutupi soal perasaannya tiga hari belakangan ini dari Jisoo. Jisoo tak men-judge apapun, hanya sama-sama bertanya tentang kabar lelaki itu yang sudah lama tak terdengar dari kenalan sekitar mereka.
Tersisa Lisa sendiri dikediamannya, di ruang kamar di hari yang belum lama merubah langit menjadi gelap.
Wanita itu duduk di kursi santainya memutar lagu pada salah satu platform favoritnya. Bermain dengan Love dan Lego sesekali sambil terus meminum jus detoks buatannya tadi.
Wanita itu mulai bosan. Ia duduk didepan layar perangkat digitalnya yang sedang memutar lagu disana, ia pakai headphone-nya, lalu mulai berselancar di beberapa video youtube channel-nya melihat jejak-jejak komentar di bawah sana. Setidaknya di kolom komentar channel miliknya lebih banyak yang menyenangkan dibanding lainnya, setidaknya kata-kata disana bisa menghiburnya dijeda yang tak terisi malam ini.
Setelah beberapa video itu ia ulang, tangan nakalnya tiba-tiba mencari dan mengetik hal lain disana, sungguh semua tak dengan rencana akal sehatnya, hanya alam bawah sadarnya bekerja dengan keegoannya sendiri.
Di mesin pencarian itu ia mencari tentang ia dan lelaki sosok lama itu, Jaewon.
Sebenarnya ia tahu ada rumor yang keluar akhir tahun lalu dari situs tirai bambu tentangnya dan sosok lama itu, hingga berita itu menjadi list pertama yang keluar dari hasil pencarian malam ini. Sempat ia menghela nafas melihat kelancangan tangannya sendiri, mengungkit hal lama. Tapi yang terjadi, tetap ia lanjutkan membuka satu demi satu artikel dan editan fans.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Stories - Rasa
FanficShort Stories about Lisa & boys Seringkali setiap pilihan menuntut alasan. Meski tidak semua hal multak beralasan. Seperti Rasa, yang selalu hadir tanpa aturan, tanpa alasan.