Kilas 3

592 112 14
                                    

.

.

.

Suara bel dari pintu rumahnya membuatnya segera bangun. Ia bahkan berlari menuju pintu itu, namun hatinya mencelos mendapati bukan sosok yang diharapkannya yang muncul.







"Rose?"


















"Maaf aku mengganggu"



"Apa Lisa ada?"

"Tidak" jawab Taeyong lemah.



Rose melihat pria yang selalu berpenampilan rapi itu berubah jauh malam ini.

"Masuklah dulu Rose"

"Tidak perlu, terimakasih"

"Aku hanya minta waktu sebentar saja. Aku tidak tenang sejak tadi sore setelah dapat kabar dari Jisoo dan Jenni jika kau menanyakan keberadaan Lisa pada mereka"



Taeyong masih menunggu apa yang ingin sahabat istrinya ini sampaikan.

" Aku tahu ada yang tidak beres dengan kalian setelah tadi malam"



"Apa Lisa yang menghubungimu, Rose?"

"Tidak. Aku pun tidak bisa menghubunginya sejak hari ini"



Wanita didepannya ini menarik nafas dalam sejenak.




"Begini, sebenarnya tadi malam hingga larut Lisa bersamaku bukan bersama Chanyeol"



"Maksudmu apa? bukannya kau sendiri yang bilang jika Lisa pergi dengan pria itu?"

kening Taeyong mengerut, muncul tatapan tidak suka darinya.











"Makanya ini yang membebaniku seharian hingga akhirnya aku kemari"





"Lisa memang bertemu Chanyeol sore kemarin dan memintaku menemaninya. Semua karena pria itu berulang kali menghubunginya dan Lisa merasa terganggu. Pertemuan itu hanya sebentar, mereka pun tidak berdua, ada aku disana"



"Malam harinya dia diapartemenku hingga larut"






"Terus saat aku menanyakan keberadaannya padamu malam tadi, mengapa kau mengatakan jika Lisa pergi dengan pria itu dan kau tak tahu kemana mereka?"





"Oke, begini..."





"Itu karena Lisa yang memaksaku mengatakannya. Ia kesal padamu karena acuh padanya dengan memilih kerja di Sabtu malam. Ia hanya ingin mencari perhatianmu malam tadi. Tapi aku tidak menyangka jika ini akan menjadi masalah besar hingga ia hilang seharian ini. Maafkan aku"




Taeyong memukul dinding disamping pintu. Fakta ini semakin membuatnya terhempas dalam rasa sesal yang semakin dalam.



"Aku benar-benar minta maaf"

"Bukan salahmu Rose" 

Taeyong mencoba mengendalikan dirinya.



"Aku cuma minta tolong kabari aku jika ia menghubungimu"

"Baiklah, sekali lagi aku minta maaf, dan aku pamit"

Taeyong hanya mengangguk sambil memejamkan pelan matanya.






Short Stories - RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang