Malam musim dingin, salju juga sudah mulai turun beberapa kali sejak kemarin. Lisa dengan coat barunya yang cukup hangat, baru saja selesai bertemu klien barunya hingga terlalu sore. Wanita itu kemudian mencari jajanan hangat dan juga burger untuk mengisi perutnya sebelum pulang dengan bus malam nanti.
Di stand makanan dipinggir trotoar, Lisa membeli burger favoritnya dan memakannya disana. Sambil melihat salju yang terus turun, sedangkan ia tak membawa payung tadi. Jadi berdiri dipinggir menatap jalanan, ia menikmati makanannya itu.
"Duduklah dulu Nona" panggil si penjual burger yang menunjuk satu kursi kosong disana.
"Enggak apa-apa, aku disini saja"
Lisa berpikir apa ia lari saja, ia ingin membeli kopi panas sebelum pulang. Tidak terlalu jauh juga tempatnya dari sini. Setelah habis burger-nya itu, ia mulai berlari-lari kecil dengan sedikit menutup kepalanya dari salju yang semakin meriah turunnya.
Wanita dengan satu tas kecil yang dibawanya, sudah melewati beberapa toko dengan langkah lari kecilnya, lalu ia melambat sedikit. Melihat kearah depan sebentar, ingin kembali berlari namun ia lihat sekali lagi kearah depan. Ada lelaki dengan coat panjangnya memegang payung berdiri segaris lurus dengan posisinya, berlawanan arah.
Melihat Lisa, lelaki itu pun ikut berdiam diri sebentar diposisinya. Kemudian ia tersenyum sedikit pada Lisa yang masih memastikan pandangannya. Lelaki itu berjalan mendekat.
Jujur, Lisa bingung lelaki ini adalah lelaki penggombal atau Manager Na. Karena ketika tersenyum tadi, mereka memang mirip sekali.
"Mau kemana, Lisa?"
"Oh"
"Mau beli kopi disana sebentar"
Lelaki itu mendekat, memayungi wanita itu dengan payungnya yang cukup lebar. Lisa tersenyum padanya, tapi ada kerutan samar dikeningnya.
Lalu ia yakin jika ini adalah Manager Na karena tadi menyebut namanya. Baiklah.
"Minum ini saja!"
"Loh, ini punya Manager Na kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Stories - Rasa
FanfictionShort Stories about Lisa & boys Seringkali setiap pilihan menuntut alasan. Meski tidak semua hal multak beralasan. Seperti Rasa, yang selalu hadir tanpa aturan, tanpa alasan.