Vote and comment if you like it
.
.
.
Lisa, Doyoung, dan Wendy saat ini sedang sibuk dengan berbagai urusan mereka dengan bagian Customer service (CS) dan juga yang berada area lobby kantornya. Lisa baru saja menyelesaikan briefing singkatnya dengan seorang staff CS magang tersebut, namun dilanjutkan dengan pengarahan jobdes secara langsung.
Sesaat seorang wanita anggun, tinggi,dan cantik menarik perhatiannya, karena wanita itu disambut langsung oleh Pak Jinyoung. Tidak biasanya Pak Jinyoung menyambut secara langsung tamunya di area lobby karena pria itu merupakan pimpinan tertinggi kedua setelah Pak Mark di perusahaan ini. Apalagi mereka tampak akrab.
Lisa terus berbicara memberi arahan kepada staff disana, namun obrolan Pak Jinyoung bersama wanita itu mengganggu fokusnya sementara." Dimana Mark? " tanya wanita anggun itu.
" Dia ada diruangannya, yuk kita kesana, dia sudah menunggu dari tadi" jawab pria itu memberikan pelukan hangat pada wanita didepannya.
" Bagaimana kabar tunanganmu, Jin?"
" Seulgi baik, dia sedang sibuk dengan artikel dan model-modelnya itu" senyum Jinyoung mengembang saat menjawabnya.
"Apa Mark masih sendiri? "
"Hahaa.. Kau tau dia dengan baik, Hanni" kekeh Jinyoung.
" Yups, I know him too well" mereka tertawa bersama sambil melangkah menuju pintu lift. Meninggalkan Lisa yang sedang berharap bisa fokus kembali pada urusannya. Sepertinya ia butuh air mineral sekarang ini.
-----
Ketiga staff HRD itu telah menyelesaikan urusan mereka di bagian CS hari ini dan waktunya kembali keruangan mereka.
Saat pintu lift yang mengantar mereka ke lantai 15 terbuka, dapat ditangkap oleh netra ketiganya kalau sang CEO dan Jinyoung sedang keluar dari ruangannya bersama wanita tadi. Doyoung menarik lengan Lisa menyusul Wendy yang sudah berjalan lebih dulu kearah kiri menuju ruangan mereka.Mark sempat melirik sebentar kearah Lisa karena menyadari arah pandang gadis itu kepadanya sebelum akhirnya Doyoung menggandeng tangannya.
Dari ruangan HRD terlihat jika kedua pimpinannya itu mengantarkan wanita tersebut hingga ke pintu lift, yang mana sebelumnya Mark memberikan pelukan hangat kepada wanita itu. Lisa terganggu, perlakuan tersebut belum pernah ia lihat dari Mark kepada siapapun selama ia bekerja disini.
"Cantik banget" kata Wendy tiba-tiba yang duduk tepat disebelah meja Lisa. Lisa menoleh dengan ekspresi bertanya.
"itu yang lagi sama Bapak Big Boss" lanjut Wendy."iya " jawab Lisa singkat namun tetap melihat kearah pintu lift yang terlihat dari ruangan mereka. Lisa menyadari sesuatu dan ia benci kondisi hatinya saat ini.
------
Taeyong terus mendekati Lisa secara pelan namun terus menerus. Semua staff HRD mengerti namun tidak ingin ikut campur. Hanya kadang Minnie sedikit menggodanya. Lisa juga paham apa maksud dari ajakan, pemberian yang Taeyong berikan selama ini kepadanya. Taeyong memang dingin tapi menunjukkan rasanya dengan jelas kepada Lisa, hingga tidak sulit bagi Lisa memahaminya. Hanya saja Taeyong belum secara langsung menyatakan perasaannya, sehingga Lisa bisa bersikap pura-pura tidak peka atau bersikap normal saat berinteraksi dengan manager berparas komik tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Stories - Rasa
أدب الهواةShort Stories about Lisa & boys Seringkali setiap pilihan menuntut alasan. Meski tidak semua hal multak beralasan. Seperti Rasa, yang selalu hadir tanpa aturan, tanpa alasan.