Aretha VS Varendra

69 7 0
                                    

HARI mulai siang tetapi Aretha dan Varendra belum terbangun dari tidurnya mungkin karena terlalu lelah, Sampai-sampai mereka lupa menutup gorden kamarnya sehingga sinar Matahari menerobos lewat jendela kamar.

Mereka mengambil cuti satu hari dengan alasan masalah keluarga, tidak sulit bagi Varendra untuk mengambil cuti karena sekolah itu milik adik dari Ardi—papanya.

Mata Aretha mulai terbuka karena sinar matahari itu berhasil membuat matanya silau, namun ada yang aneh dengan tubuhnya seakan berat dibagian perut.

Deg!

"VARENDRA!"
"LU NGAPAIN DISINI!" Teriak Aretha kaget sambil mendorong kepala Varendra dari atas perutnya dan melepas pelukan Varendra.

Varendra yang merasa kepalanya terdorong pun terbangun dari tidurnya. Lalu menatap Aretha dengan mata yang sedikit terpejam.

"Tidur lah, ngapain lagi?" jawabnya sambil berusaha mengumpulkan nyawa sambil duduk.

"Kan masih ada kamar lain Rendra, ngapain sekamar sama gue?" tanya Aretha.

Dia gelagapan, bukan apa-apa ini adalah pertama kalinya dia tidur dengan seorang laki-laki asing selain Ayah nya sendiri. Aretha menatap Varendra takut-takut sambil menutupi badannya dengan selimut dan terduduk dengan menatap sinis sosok Varendra. Dia lupa kalau dirinya sedang berada dikamar Varendra dan sudah sah menjadi istrinya.

"Terus ngapain lu peluk-peluk gue segala?" sambungnya lagi.

"Retha lu lupa ya?" tanya Rendra sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Aretha, dia berniat untuk menggoda gadis di depannya itu.

Aretha bisa merasakan hembusan nafas milik Varendra. Dia sedikit takut dengan keadaannya sekarang yang sudah terpojok.

"Gue kan suami lu," sambungnya lagi sambil mendekatkan lagi wajahnya dengan wajah Aretha.

Mendengar hal itu pipi Aretha pun bersemu merah, 'Gue jadi pelupa sih!.' batin Aretha kesal.

"Ihhh!" teriak retha sambil mendorong kepala Varendra agar jauh dari wajahnya.

Perlakuan Varendra tadi berhasil membuat Aretha salah tingkah sehingga kini pipinya memerah. Mau taruh di mana mukanya? Bisa-bisa derajatnya yang kini adalah menjabat sebagai ketua geng harus turun gara-gara kejadian ini. Dia pasti akan sangat malu sekali.

'jantung jangan senam dong'. batin Aretha yang mulai merasakan detak jantungnya semakin capat.

Dia menarik nafasnya lalu berkata, "Yaudah gue mau mandi dulu," Pamit Aretha sambil turun dari ranjangnya, namun saat Aretha ingin berjalan menuju kamar mandi tangannya dipegang oleh Varendra.

"Tunggu!" seru Varendra sambil memegang tangan Aretha dan berjalan mendekati Aretha.

Varendra berjalan maju mendekatkan tubuhnya ke tubuh Aretha, sedangkan Aretha dia berjalan mundur sampai tubuhnya menyentuh dinding dan tak bisa lagi untuk kemana mana. Varendra mengunci tubuh Aretha dengan tangannya. Dia memiringkan kepalanya memejamkan matanya lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Aretha, sedangkan Aretha dia hanya bisa memejamkan mata nya pasrah. Saat Varendra ingin melakukan aksinya tiba-tiba hanphone milik Aretha berbunyi.

Aretha langsung mendorong tubuh Varendra dan mengambil handphone yang ada di meja sebelah ranjang. Varendra sedikit kaget saat Aretha mendorong tubuhnya, dia mengacak rambutnya kesal.

'Argh..! siapa sih yang telfon ganggu aja,' batin Varendra kesal.

ternyata yang menelpon Nesha,  Aretha mengangkat telfon itu lalu meletakkan handponnya ditelingga. Dalam hatinya dia berterimakasih sekali dengan Gadis itu. Kalau bukan karena Nesha mungkin Varendra akan membuat nya jadi salah tingkah dan malu apabila bertemu dengan nya.

VARENDRA || PERJODOHAN (Collaboration)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang