Warning!
-kekerasan fisik
-kata kata kasarBilang kalau ada typo yaa
Jangan lupa votement
Happy Reading^^****
Pagi ini Jaemin sibuk sekali. Memasak untuk sarapan, menyetrika baju Jeno dan Jaehyun, belum lagi ia harus membersihkan seluruh ruangan di rumah. Tidak ada mair di rumah Jaehyun karena kebetulan 3 bulan terakhir ini maid mereka pulang ke kampung karena masalah kesehatan membuat Jaemin harus merelakan pekerjaannya karena sangat sibuk di rumah.
Taeyong? Tidak usah bertanya. Taeyong sangat sibuk dengan butiknya sampai sampai dia tidak mempunyai waktu di rumah.
"JAEMIN CEPATLAH, KAU AKAN MEMBIARKAN KAMI KELAPARAN HAH?" Suara Taeyong sudah menggema, itu berarti dia harus dengan cepat menyelesaikan memasaknya.
"IYA PAPA SEBENTAR LAGI" Dengan cepat Jaemin segera menyajikan makanannya ke piring dan segera membawanya ke ruang makan.
"Makanan sudah siap"
"Lama sekali. Aku sudah terlambat" Ketus Taeyong. Jaemin hanya tersenyum kecil, lalu menyajikan makanannya.
"Seperti biasa, masakan menantuku yang satu ini sangat menggugah selera. Iya kan, Jeno?" Ucap Jaehyun pada Jeno. Sedangkan Jeno seperti biasa, tidak merespon apapun membuat Jaemin menghela napas lelah.
"Entah hanya aku yang merasa seperti ini, atau kau memang sangat melebih-lebihkan Jaemin? Aku rasa kau tidak seperti ini kepada Shotaro. Tidak adil sekali" Ujar Taeyong pada Jaehyun. Dia kesal, Jaehyun bahkan tidak sedekat ini pada menantu bungsunya, kenapa kepada Jaemin sangat berlebihan?
"Jaemin special. Dia mempunyai apa yang tidak Shotaro punya. Kalau kau tidak mempunyai hati yang hitam pada Jaemin, kau akan merasakan perbedaan diantara Shotaro dan Jaemin. Shotaro memang baik, dia juga menggemaskan. Tapi dia tidak menarik perhatian seperti Jaemin. Bahkan pada pandangan pertama pun, aku sudah merasa bahwa Jaemin akan sempurna untuk keluarga kita" Jawab Jaehyun.
Bukan Jaehyun ingin pilih kasih, tetapi memang ada perbedaan besar antara Jaemin dan Shotaro, menantu bungsunya. Shotaro sangat sibuk di agensinya sehingga jarang ada waktu untuk mengabdi kepada mertuanya seperti Jaemin.
"Tentu saja mereka berbeda. Shotaro-ku sangat berbakat. Ia bahkan menjadi idol terkenal di agensinya. Tidak seperti dia" Jaehyun menggelengkan kepalanya melihat kelakuan suami mungilnya itu.
Jeno sedari tadi diam, tapi ia diam diam melihat ekspresi Jaemin. Jaemin hanya menampakan wajah seperti biasa, tidak ada ekspresi berlebihan saat dipuji oleh Jaehyun. Jeno juga bingung, sebenarnya sebaik apa Jaemin sampai-sampai Jaehyun mengorbankan 15 juta USD -yang ditawarkan koleganya demi menikahkan putrinya pada Jeno- hanya untuk memilih Jaemin menjadi menantunya.
"Aku sudah selesai. Aku sedang sedikit tidak enak badan, jadi aku tidak akan ke kantor, ayah. Buatkan aku teh dan jahe" Tanpa bertanya, Jaemin sudah tahu bahwa Jeno itu menyuruhnya. Degan segera Jaemin ke dapur dan membuat teh jahe untuk Jeno, dan langsung mengantarkannya ke kamar Jeno.
"Kau lihat itu? Jeno bahkan tidak mengatakan kalimatnya dengan lengkap, tapi Jaemin sudah mengerti bahwa Jeno sedang menyuruhnya dan dia rela meninggalkan makannya hanya untuk melayani suaminya. Apa Shotaro-mu bisa seperti itu kepada Sungchan? Aku rasa tidak. Ia terlalu sibuk dengan karirnya sampai ia lupa bahwa ia sudah menikah" Ujar Jaehyun kepada Taeyong.
"Biasa saja" Jawab Taeyong
****
Tok tok tok
KAMU SEDANG MEMBACA
Gebrach || NOMIN ☑️(Unpublish)
Fanfiction[complete] JANGAN BAWA CERITA INI KE TIKTOK ATAU PLATFORM LAIN TANPA IZIN Haruskah Jaemin jika sang tuan memerintahnya untuk menyerah? Warning !! BxB / BoyxBoy / Gay / Homo Lapak Nomin Kekerasan Fisik Harsh Word Kekerasan sexual 🔞 Depression Star...