5. Sakit

10.2K 1.4K 269
                                    

Warning
- kekerasan fisik
- darah
- lil' bit 18+

Kalau ada typo bilang yaa
Happy Reading^^

****

Jaemin tidak tidur semalaman. Ia sibuk mengurus tangan dan kakinya yang melepuh dan terasa sakit. Ia memberikan salep pada lukanya, dan setelah salepnya mengering Jaemin tidur, namun saat tidur lukanya bergesekan dengan selimut dan kasurnya, membuat dirinya harus terjaga karena tidak ingin menambah rasa sakit pada lukanya.

Hal itu juga menyebabkan Jaemin memasak lebih pagi daripada biasanya. Jaemin memasak sambil menahan rasa sakitnya, karena sebenarnya tangannya masih sangat untuk ia gerakan meskipun sudah ia baluti dengan perban, kaki nya pun masih belum bisa berjalan dengan benar. Ia sedikit kesulitan saat memasak.

“Tumben sekali kau sudah memasak? Ini baru pukul 6.30. biasanya kau baru saja keluar dari kamar”

Jaemin menoleh saat suara Taeyong menginterupsi dirinya.

“Papa? Pukul berapa papa pulang?” Tidak menjawab pertanyaan Taeyong, Jaemin justru balik bertanya.

“Bukan urusanmu” Jaemin terdiam. Ia menghela napas lelah, mencoba tidak peduli dengan yang papa mertuanya itu katakan, lalu melanjutkan acara memasaknya. Tidak lama, Jaehyun dan yang lainnya sudah siap dan sudah keluar dari kamar.

“Selamat pagi, Taeyong, selamat pagi sayang” Ujar Jaehyun sambil mencium kening Taeyong dan Jaemin bergantian. Sedangkan Jeno, Sungchan dan Shotaro langsung duduk di meja makan tanpa menyapa.

“Baiklah, apa yang dimasak oleh kesayanganku ini hm?” Ucap Jaehyun, sebenarnya hanya untuk mencairkan suasana karena disana sangat hening

“Tidak ada yang special, hanya menu biasa ayah. Aku akan segera menyajikannya”

Jaemin segera menyajikan makanan yang sudah ia buat kepada semua orang.

“Tunggu, Jaemin. Kenapa kau berjalan pincang?” Tanya Jaehyun

Deg

Sungchan yang sejak tadi diam mendadak memucat. Ia sedikit takut jika Jaemin melaporkan hal yang kemarin ia lakukan padanya kepada Jaehyun.

“I-itu.. A-aku kemarin tidak sengaja menumpahkan air panas ke kakiku saat aku ingin mandi” Jawab Jaemin sambil melirik Sungchan. Yang dilirik hanya membuang muka sambil mengepalkan tangan kanannya pada sendoknya.

Dahi Jaehyun berkerut “Menumpahkan air panas saat mandi? Tapi, bukankah di kamar mandimu ada pemanas otomatis yang bisa kau atur suhunya? Aku rasa kau tidak se ceroboh itu untuk menumpahkan air panas sampai jalanmu terseok” Jaemin terdiam, ia bingung akan menjawab apalagi kepada Jaehyun

“Sudahlah, dia sudah bilang kalau dia tidak sengaja menumpahkan air panas, harus menjelaskan apa lagi? Ini masih pagi. Jangan mengganggu meja makan, Jaehyun. Kau, cepatlah sajikan kepada semua orang” Sahut Taeyong. Ia sejujurnya muak kepada Jaehyun yang selalu melebih-lebihkan semua hal tentang Jaemin.

Jaemin berjalan dan menyajikan makanan pada Shotaro “Ayam? Kau menyajikan ayam padaku? Yang benar saja Jaemin.” Sungchan diam diam sudah meremat tangan Shotaro supaya Shotaro tidak melanjutkan perkataan kasarnya di depan Jaehyun. Namun sepertinya Shotaro tidak menangkap maksud Sungchan

“Tapi aku biasanya memasak ini” Jawab Jaemin

“Harusnya rubahlah kebiasaanmu itu. Menantuku itu seorang idol, tentu saja dia harus menjaga suara dan berat badannya. Ayam akan membuat berat badan menantuku bertambah, iya kan sayang?” Sela Taeyong dengan cepat. Ia merasa ada kesempatan untuk memojokan Jaemin bersama Shotaro.

Gebrach || NOMIN ☑️(Unpublish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang