Warning !!
-kekerasan fisik
-kata kata kasar
-menyebutkan pembunuhanKalau ada typo bilang yaa
Happy Reading^^Jaemin dan Jeno sudah kembali ke rumah mereka sejak 3 hari yang lalu. Itu permintaan Jaemin. Ia hanya tidak ingin membuat Taeyong dan Sungchan terus terusan bersedih karena melihat dirinya karena bisa dibilang dirinya lah penyebab dari kematian Shotaro.
Jaehyun sudah berkali-kali mengatakan bahwa insiden kematian Shotaro bukanlah salah Jaemin, namun Jaemin sama sekali tidak mendengarkan. Ia benar-benar bersedih dengan insiden ini. Ditambah lagi dengan desas desus bahwa Shotaro bunuh diri karena keluarga dari pihak suaminya (Sungchan) tidak memperlakukannya dengan baik yang tentu saja membuat Jaemin dan Taeyong semakin bersedih.
Apakah ada perlakuan mereka yang membuat Shotaro harus membunuh dirinya sendiri? Bahkan Taeyong sendiri lebih menyayangi Shotaro daripada Jaemin, lalu kenapa Taeyong harus membuat Shotaro menghabisi nyawanya sendiri?
Disisi lain, sejak kejadian Jaemin masuk ke rumah sakit, Jeno sama sekali tidak pernah bicara dengan Jaemin. Bahkan untuk menanyakan kabar pun tidak sama sekali dan juga ia bahkan tidak pernah memarahi Jaemin meskipun Jaemin melakukan kesalahan.
Tidak, Jaemin bukan berharap untuk dimarahi, tapi rasanya sangat aneh jika Jeno terus terusan mendiamkannya tanpa kejelasan. Katakanlah Jaemin masokis, tapi ia rindu Jeno memarahinya bahkan sampai memukulnya daripada harus mendiamkannya seperti ini
“Jeno, aku ingin bicara” Jeno dan Jaemin baru saja selesai makan malam dalam keheningan. Jaemin tidak suka ini, ia tidak suka dengan keterdiaman Jeno dengan entah apa yang salah dengan dirinya
“Apa?” Tanya Jeno datar.
“Kau itu kenapa? Kenapa kau mendiamkanku? Apa salahku? Maksudku, kau tidak bersikap seperti ini sebelumnya” Jawab Jaemin to the point
“Bukankah ini bagus? Kau terbebas dari siksaanku dan amukanku. Kau ingin aku memukulku seperti dahulu?” Ujar Jeno, tentu saja masih dengan nada yang datar
“Bukan itu poinnya. Harusnya kau mengatakan apa kesalahanku sehingga kau bisa mendiamkanku seperti ini. Mungkin aku bisa sadar dengan diriku sendiri”
Jeno menghampiri Jaemin dan wajahnya didekatkan ke wajah Jaemin. “Kau ingin tahu apa masalahmu?” Dengan kaku Jaemin mengangguk
“Kau tidak ada masalah denganku. Tapi, aku sangat benci dengan barang yang kotor” Ucap Jeno sembari mencengkeram bahu Jaemin keras
“M-maksudmu?”
“Kau tau, aku benci dengan barang bekas dan kotor, terlebih jika barang itu adalah bekas adikku. Meskipun dia adikku, aku tidak sudi untuk memandang, menyentuh, apalagi memakai bekas adikku. Itu sangat menjijikan. Itu juga sangat murahan”
Jaemin tau, ia sangat tau dengan maksud tersirat Jeno.
“A-aku tidak mengerti maksudmu” Namun Jaemin hanya berpura-pura tidak mengerti. Ia tidak ingin mengingat kejadian buruk itu lagi
“Kau mengerti maksudku. Kau tidak sebodoh itu”
Jeno hendak pergi meninggalkan Jaemin, namun sebelum itu ia berbalik dan bicara lagi kepada Jaemin “Ah, selain aku membenci barang bekas adikku, aku juga membenci yang menghancurkan dan membunuh cintaku. Aku tidak akan membuatnya tenang”
Setelah itu Jeno benar-benar pergi dari sana meninggalkan Jaemin
“Aku tahu, Jeno. Maafkan aku”
KAMU SEDANG MEMBACA
Gebrach || NOMIN ☑️(Unpublish)
Fanfiction[complete] JANGAN BAWA CERITA INI KE TIKTOK ATAU PLATFORM LAIN TANPA IZIN Haruskah Jaemin jika sang tuan memerintahnya untuk menyerah? Warning !! BxB / BoyxBoy / Gay / Homo Lapak Nomin Kekerasan Fisik Harsh Word Kekerasan sexual 🔞 Depression Star...