10. Bayi

10.9K 1.3K 306
                                    

Warning
-kekerasan fisik
-kekerasan sexual
-kata kata kasar
-darah
-selfharm
-bunuh diri
-MALE PREGNANT

Di chapter ini banyak warningnya jadi mohon dipahami

Kalau ada typo bilang yaa
Happy Reading

****


Jaemin baru saja selesai mandi dan masih memakai jubah mandinya saat ia mendengar suara bel berbunyi pertanda ada seseorang yang datang

“Siapa yang datang malam malam begini? Tidak mungkin Jeno kan?” Dengan terpaksa ia turun ke bawah dan ia membuka pintu. Jaemin sangat terkejut melihat orang yang datang dengan keadaan sangat jauh dari kata baik

“Sungchan”

“Hehe. Hallo nana-ku” Jaemin bisa merasakan bau alcohol dari mulut Sungchan. Ia langsung berjalan mundur dan menutupi hidungnya

“Apa yang kau lakukan? Kau bau alcohol”

“Apa kabarmu? Aku sangat merindukanmu sayang” Tanpa aba-aba Sungchan langsung memeluk Jaemin dan menenggelamkan kepalanya di leher Jaemin.

Jaemin segera mendorong Sungchan karena ia merasa sangat risih, dan juga disini tidak ada siapa siapa, ia tidak ingin di cap aneh aneh oleh tetangga.

“Kau mabuk Sungchan, pulanglah. Aku akan menelepon Shotaro untuk membawamu pulang” Jaemin berjalan menuju telepon namun Sungchan malam mendorongnya hingga ia terbaring ke sofa, lalu Sungchan kembali menenggelamkan kepalanya juga menindih Jaemin

“Kau harum Jaemin, sama seperti biasanya”

“Lepaskan aku Sungchan. Astaga apa yang kau lakukan, jika kau sedang bernafsu panggil saja Shotaro. Untuk apa kau pergi kesini” Jaemin masih berusaha mendorong Sungchan namun Sungchan tidak lepas juga. Ia bahkan bertindak lebih jauh lagi, ia mencium  leher Jaemin dengan nafsunya.

“YAK APA YANG KAU LAKUKAN SIALAN”

Plakk

Sungchan menampar Jaemin tepat setelah Jaemin berteriak kepadanya

“JANGAN BERTERIAK KEPADAKU JALANG. Diam dan nikmati saja sentuhanku ini sayangku” Sungchan mulai membuka tali bathrobe Jaemin dan mengecupi dada Jaemin sedangkan Jaemin sudah meronta-ronta.

Oke, Jaemin sudah mulai takut sekarang. Pria yang sedang bernafsu sekaligus mabuk bukanlah perpaduan yang bagus, ia dalam bahaya.

Dengan sekuat tenaga Jaemin mendorong bahu Sungchan hingga akhirnya Jaemin berhasil terbebas dari Sungchan, ia segera menalikan kembali bathrobe nya dan pergi ke kamarnya lalu mengunci pintunya.

“Ya Tuhan, aku takut sekali”

“Hey jalang, jangan malu malu seperti itu. Buka lah pintunya sebelum aku mendorongnya” 

Bug

Bug

Bug

Sungchan mulai menggedor pintu dan Jaemin mulai gemetaran, ia lalu mencari cara supaya terbebas dari Sungchan. Ia baru teringat bahwa ponselnya ada di nakas.

Gebrach || NOMIN ☑️(Unpublish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang