13. Baik

9.2K 1.2K 571
                                    

Warning!
-uwu

Kalau ada typo bilang yaa.
Happy Reading^^

****

Jaemin langsung kembali terdiam saat Jeno menanyakan hal yang bahkan menjadi pertanyaan juga untuknya. Anak siapa itu? Apa yang akan Jeno lakukan jika itu memang anaknya? Apa yang akan ia lakukan jika itu anak Sungchan? Apa Jeno akan membunuh anaknya?

“Bagaimana jika aku mengatakan bahwa ini adalah anakmu?”

Jeno mengangkat sebelah alisnya “Kau yakin? Itu adalah anakku?”

Jaemin tersenyum tipis “Ya, ini anakmu. Insiden Sungchan saat itu, ia tidak mengeluarkannya di ‘dalamku’, ini adalah anakmu Lee Jeno”

“Apa kau benar benar yakin?”

“Ya.. setidaknya aku ingat bahwa Sungchan tidak mengeluarkan cairannya di dalam”

Jeno menelisik ke dalam mata Jaemin. Hanya terdapat ketulusan disana dan Jeno tidak sama sekali sebuah kebohongan di dalamnya.

Jeno seketika langsung membuka tangan dan kaki dari ikatan yang ia buat, membuat Jaemin bernapas lega. “Kau benar benar mengandung anakku?” Tanya Jeno sambil menunduk mengsejajarkan dirinya dengan Jaemin yang terduduk di ranjang.

Jaemin hanya berdehem pelan sambil menatap wajah Jeno. Jeno mengangguk pertanda ia mengerti dengan Jaemin

“Aku akan memastikannya” Jeno lalu pergi dari kamarnya dengan wajah yang biasa ia tampilkan.

Namun, Jaemin bersumpah ia melihat sebuah senyuman tipis di bibir Jeno. Sangat tipis bahkan hingga orang lain tidak bisa bisa melihatnya.

“Apakah ini menjadi awal yang baik?”

****

Jaemin baru saja selesai mandi saat ia mendengar  suara berisik yang berasal dari lantai bawah. Ia segera memakai bajunya, lalu langsung turun ke bawah.

“Papa? Ayah? Kalian disini?” Oh, ternyata itu adalah Jaehyun dan Taeyong. Ada Jeno juga disana.

“Hmm, Jeno menyuruh kami untuk datang kemari” Jawab Jaehyun

“JANGAN LUPAKAN KAMI JUGAA” Dari arah pintu, terdengar teriakan suara yang sangat Jaemin kenal. “PAMAN DOYOUNG” Jaemin langsung berlari dan memeluk Doyoung dan Taeil yang masih berada depan pintu

“Nana sayangku. Apa kabarmu hm?” Tanya Doyoung sambil mengelus kepala Jaemin

“Aku baik. Sangat baik bahkan. Bagaimana kabarmu? Bagaimana kabarmu juga, paman Taeil? Anak anak disana baik baik saja kan? Ahhh aku merindukan kalian. Sangat sangat rindu huhuu. Sayang sekali aku tidak bisa mengunjungi kalian disana”

“Baiklah baiklah, kami semua baik baik saja oke? Simpan rasa rindumu itu untuk beberapa menit kedepan karena kami lelah berdiri terus disini. Setidaknya biarkan dulu kami duduk” Sela Taeil sebelum Doyoung menjawab pertanyaan Jaemin karena ia yakin jika ia tidak terlebih dahulu menginterupsi mereka, mereka akan berdiri selama berjam-jam tanpa duduk dan itu sangat melelahkan.

“Baiklah baiklah maafkan aku hehe. Silahkan duduk paman paman kesayangan”

“Jadi? Ada apa kau menyuruh kami kesini, Jaemin?” Tanya Taeyong untuk memulai percakapan. Jaemin bingung kenapa Taeyong bertanya kepadanya? Ia bahkan tidak tahu kenapa semua orang datang kesini.

“Aku bahkan tidak tahu kalau kalian akan datang kesini” Jawaban Jaemin membuat semua orang bingung. Jeno mengatakan bahwa Jaemin mengundang mereka ke rumahnya.

Gebrach || NOMIN ☑️(Unpublish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang