Warning
-mpreg
-mention of murderedHappy Reading
****
Jaemin diam di tempat dimana Jeno duduk beberapa hari yang lalu. Wajahnya pucat dan ia hanya menunduk. Matanya terkadang menatap Jeno yang juga sedang menatapnya dengan wajah datar.
"Terdakwa, ada pembelaan?" Hakim bertanya pada Jaemin namun Jaemin hanya diam tanpa kata, tidak menunjukkan tanda bahwa ia akan membela dirinya ataupun menentang hal ini.
Pengadilan berjalan dengan lancar tanpa hambatan apapun dan atas semua bukti dan saksi yang sudah dipersiapkan secara diam-diam oleh Jaehyun, bahkan Jeno dan Taeyong pun tidak tahu menahu mengenai hal ini, Jaemin divonis penjara selama 12 tahun penjara.
Jeno lega, setidaknya Jaemin menebus kesalahannya dengan mendekam di penjara selama 12 tahun. Ia akan menunggu Jaemin, apapun akhirnya, entah akan melanjutkan pernikahannya, ataupun bercerai dengan Jaemin, ia hanya akan menunggu.
****
Jaemin berjalan dengan borgol di depannya, bersama dengan anggota kepolisian lainnya yang ikut mengantar.
"Jaemin" Jaemin menoleh ke belakang. Ia melihat Jeno, dan kedua mertuanya beserta Sungchan.
"Aku ingin berbicara berdua dengan Jaemin, apakah boleh?" Izin Jeno kepada anggota kepolisian dan mereka memperbolehkan.
Jeno membawa Jaemin duduk di ruang tunggu, berdua tanpa ada orang lain yang memperhatikan.
"Sudah cukup lama rasanya kita tidak bertemu. Bagaimana kabarmu?" Tanya Jeno memulai percakapan.
Tidak ada jawaban dari Jaemin. Ia hanya diam, bingung untuk menjawab apa. Menjawab pun rasanya tidak penting karena Jeno sudah melihat bagaimana kabarnya secara langsung.
"Aku sengaja menemuimu berdua hari ini. Hanya ingin bertanya, apa alasanmu membunuh Shotaro dan Haechan? Aku masih tidak mengerti alasannya"
"Aku...... Hanya dibutakan oleh dendamku saja"
Akhirnya setelah berdiam cukup lama, Jaemin mengeluarkan suaranya untuk menjawab pertanyaan Jeno.
"Dendam ya." Jeno diam sebentar sebelum ia melanjutkan kalimatnya
"Jaemin, ada kalanya kita harus mengikhlaskan apa yang sudah hilang dan tidak akan kembali. Itu lebih mudah daripada kita mengorbankan orang lain akan dendam kita yang entah benar atau salah. Kau marah, dan aku mengerti itu. Tapi kau membunuh orang lain itu sama sekali tidak benar dan itu adalah tindakan kriminal yang akhirnya akan merugikanmu sendiri"
"Aku mengerti" jawab Jaemin kecil.
Terdapat keheningan lagi diantara mereka.
Jaemin mengeluarkan sesuatu dari saku bajunya, lalu dengan tangan gemetarnya ia menyerahkan benda kecil itu ke hadapan Jeno.
"Ini anakku?" Tanya Jeno.Tidak salah kan Jeno bertanya seperti itu? Namun entah kenapa Jaemin merasakan hatinya bagaikan dicubit atas pertanyaan yang Jeno lontarkan.
"E-entahlah. Aku tidak yakin"
"Entah siapa ayahnya, aku harap kau menjaganya dengan baik karena dia keturunan Jung. Jaga dirimu baik baik. Aku akan sering mengunjungi kalian disini. Mungkin 12 tahun itu sangat lama, tapi aku harap kau mengambil pelajaran dari apa yang sudah terjadi"
Jaemin terdiam. Jeno benar, dia harusnya mengambil pelajaran dari semua kejadian ini, bukannya menyesal dan mengandai-andai.
"Kau.... Tidak membenciku?" Tanya Jaemin
Jeno senyum, sangat tipis. "Bohong jika aku mengatakan aku tidak membencimu. Aku sangat sangat membencimu. Tapi, hanya dengan mengatakan bahwa aku membencimu tidak akan mengembalikan Haechan dan Shotaro kembali. Itu sangat mustahil. Sedikit demi sedikit aku mencoba memaafkanmu"
Jaemin terhenyak. Benarkah di depannya itu orang yang sudah sangat sering menyiksanya dulu? Yang sering memukul dan melecehkannya?
"Bolehkah aku meminta sesuatu padamu?"
Inikah saatnya Jaemin melakukan "pembalasan" untuk Jeno? Jaemin akan melakukan apapun untuk menebus kesalahannya pada Jeno.
"Tentu saja. Sebutkan apa maumu?" Jawab Jaemin dengan semangat.
"Bisakah kau....... meminta maaf?"
Jaemin seketika terdiam. Jeno hanya meminta hal sekecil itu, tapi kenapa mulutnya sangat kelu untuk mengatakan hal tersebut?
Melihat keterdiaman Jaemin, Jeno tersenyum kecil. "Tidak apa jika sulit, lain kali saja. Aku pamit, jaga dirimu baik-baik, aku akan kembali beberapa hari lagi. Jangan lupa meminta obat dan vitamin untuk kehamilanmu"
Sebelum pergi, Jeno mengecup dalam kening Jaemin membuat Jaemin merasa sangat tidak enak.
Tapi mau bagaimana lagi? Bukan keinginan Jaemin. Jaemin hanya menjalankan tugas dan kini tugasnya sudah selesai dan ia hanya menanggung konsekuensi dari tugasnya.
"Lee Jeno, sampai jumpa 12 tahun lagi"
****
To Be Continue
Haii, aku kembali lagi. Adakah yang kangen/nungguin ff ini update?
Makasih yaa yang udah nungguin, aku udah selesai ujian dan free sekarang jadi insyaallah bisa update rutin.
Btw maaf yaa ini sedikit soalnya chapter depan udah beda alur lagii hehehee.
Votement yukk biar aku semangat buat updatenyaaaa. Love you guys❤️
See u~
KAMU SEDANG MEMBACA
Gebrach || NOMIN ☑️(Unpublish)
Fanfiction[complete] JANGAN BAWA CERITA INI KE TIKTOK ATAU PLATFORM LAIN TANPA IZIN Haruskah Jaemin jika sang tuan memerintahnya untuk menyerah? Warning !! BxB / BoyxBoy / Gay / Homo Lapak Nomin Kekerasan Fisik Harsh Word Kekerasan sexual 🔞 Depression Star...