Warning
- mention of murdered
- mention of blood
- mention of suicideVotement yuu, kalau rame aku update lagi besok.
Happy Reading
“Hufft kacau sekali. Wartawan dimana mana. Aku nyaris saja tidak bisa keluar jika bukan Haechan yang memberikan perlindungan kepadaku” Keluh Jaemin. Memang, sepulangnya dari kantor polisi, banyak sekali yang mengerubungi Jaemin karena mereka ingin kesaksian langsung dari Jaemin selaku suami Jeno terkait kasus yang sedang panas ini.
“Haechan? Kau berselingkuh?” Rajuk Sungchan.
Bug
Belum Jaemin menjawab, terdengar suara pot yang pecah diluar. Jaemin segera mengecek keluar dan ia tidak menemukan siapapun disana. Lalu ia kembali lagi ke dalam, namun saat ia hendak berjalan masuk, matanya menangkap sesuatu dibawah teras rumahnya, ia menelisik barang tersebut, itu adalah sebuah gantungan kunci. Dan Jaemin kenal dengan gantungan ini. Sangat kenal.
“Lee kau mau bermain-main denganku?”
****
Haechan baru saja selesai mandi dan ia masih memakai bathrobe di dalam kamarnya. Tiba-tiba saja ia dikagetkan dengan kedatangan seseorang dari arah jendela dengan topeng yang menutupi wajahnya.
“S-siapa kau? Bagaimana bisa kau masuk?” Haechan takut sekaligus heran, pasalnya kamarnya itu ada di lantai 3 dan bagaimana orang ini bisa memasuki kamarnya?
“Kau seharusnya tidak mengetahui hal yang tidak boleh kau ketahui, Lee Haechan?”
“Apa maksudmu sialan?”
“Aku membencimu Lee Haechan” Bisik pria itu di telinga Haechan dan membuat mata Haechan membelalak.
“K-kau?”
“Ya, aku. Kau terkejut? Setelah ini kau akan lebih terkejut, Lee Haechan”
Jleb
Dapat Haechan rasakan sesuatu menusuk tepat kedalam perutnya. Tangannya meremas bahu sang lawan bicara pertanda ia merasa kesakitan dan sedang melampiaskan rasa sakitnya.
“Sampai jumpa di alam baka, Lee Haechan” Orang itu mencabut pisau yang menancap di dalam perut Haechan dan Haechan seketika tumbang ke lantai. Orang itu membuka topengnya dan tersenyum melihat Haechan yang terkapar dengan bersimbah darah.
“Berani sekali kau bermain api denganku Lee Haechan. Kau tau akibatnya jika bermain-main dengan seorang Na Jaemin”
****
Ruangan pengadilan seketika ricuh dengan rekaman yang diputar disana. Disana, jelas sekali Jaemin memucat saat melihat dirinya terpampang nyata di dalam video itu.
“TIDAK. INI SEMUA BOHONG. AKU TIDAK PERNAH MEMBUNUH HAECHAN” Pengadilan langsung hening saat Jaemin berteriak.
“Setelah satu bukti yang sangat jelas ini kau masih menyangkal semuanya?” Renjun berbicara
“B-bisa saja kau memanipulasi semua ini”
“Untuk apa? Membela Jeno? Tidak. Tidak sama sekali. Aku melakukan ini semua untuk menenangkan jiwa suamiku yang sudah kau renggut. Dan aku ingin tau apa kesalahan suamiku sampai kau dengan tega membunuhnya hah? Apa karena dia mengetahui kau berselingkuh dengan adik dari suamimu sendiri? Atau karena dia mengetahui bahwa kau lah yang menjebak suamimu sendiri dalam kasus penggelapan dana? Atau hal lain?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Gebrach || NOMIN ☑️(Unpublish)
Fanfiction[complete] JANGAN BAWA CERITA INI KE TIKTOK ATAU PLATFORM LAIN TANPA IZIN Haruskah Jaemin jika sang tuan memerintahnya untuk menyerah? Warning !! BxB / BoyxBoy / Gay / Homo Lapak Nomin Kekerasan Fisik Harsh Word Kekerasan sexual 🔞 Depression Star...