Warning
-kata kata kasar
-drama
-mention of divorce
-18+Kalau ada typo bilang yaa
Happy Reading^^****
Jaemin membuka kedua matanya. Dia berada di ranjang besar. Ia tebak bahwa ia berada di dalam salah satu kamar rumahnya
“Shhh” bibirnya mengeluarkan ringisan kecil membuat atensi seseorang teralih kepadanya
“Oh, kau sudah bangun?” Sapa orang itu
“Kau… siapa? Dan kenapa aku berada disini?” Tanya Jaemin. Ia sedikit keheranan
“Kenalkan, aku Haechan. Aku karyawannya Jeno sekaligus sahabatnya, tadinya ingin memberikannya berkas yang tertinggal di kantor. Tapi yang kulihat adalah dirimu yang terbaring di sisi nakas dapur, makanya aku memindahkanmu kesini, errr tidak apa kan? Aku tidak tahu dimana letak kamarmu”
Jaemin tersenyum. Haechan sangat baik, jika itu orang lain mungkin saja mereka hanya melewatinya begitu saja. “Tidak apa-apa, terimakasih banyak. Aku bersyukur kau yang menemukanku” Tulus Jaemin
“Ngomong-ngomong, Jeno pergi ke jeju. Dia ada tugas disana. Kau tidak apa-apa ku tinggal sendirian disini? aku harus kembali ke kantor”
“Ah iya, tenang saja aku bukan anak kecil. Kau bisa melanjutkan pekerjaanmu, terimakasih sudah menolongku”
“Jaemin…”
“Ya?”
“Jika Jeno menyakitimu lagi, jangan ragu untuk melaporkannya ke polisi. Ini kekerasan dalam rumah tangga dan Jeno benar-benar sudah keterlaluan.” Jaemin bisa merasakan nada khawatir dalam perkataan Haechan.
Jaemin hanya tersenyum kecil mendengarnya “Maaf tidak bisa mengantarmu ke depan, Haechan. Terimakasih”
Haechan tau, Jaemin sudah mengusirnya secara halus. Ia hanya khawatir dengan keadaan Jaemin. Saat ia datang, ia melihat bagaimana Jaemin dengan luka di tubuhnya, bibirnya pucat, dan bagian bawahnya mengeluarkan darah. Ia tidak bodoh untuk mengetahui apa yang terjadi pada suami sahabatnya itu. Ia pun sudah mengetahui bagaimana tabiat Jeno sejak lama, sahabatnya itu sedikit tidak waras.
“Jen, apa yang terjadi pada suamimu?” Haechan kaget saat ia datang, ia melihat Jaemin tergeletak di lantai tanpa bawahan dan bagian bawahnya berdarah
“Biarkan saja. Haechan, cepat siapkan berkas berkas yang harus kubawa ke jeju, siapkan juga mobilku” Jawab Jeno tidak peduli
“Berkasmu sudah aku siapkan di meja-mu di kantor. Aku juga sudah menyiapkan supir dan mobilmu disana”
“Baiklah, ayo pergi dan biarkan si jalang itu disana. Jangan pedulikan dia” Ucap Jeno sambil berjalan keluar tanpa mempedulikan Haechan dan Jaemin disana.
Haechan tak menghiraukan Jeno dan ia segera memindahkan Jaemin ke salah satu kamar disana dan segera memanggil dokter.
“Aku sudah mencatat nomorku di ponselmu, jika terjadi sesuatu kau boleh menghubungiku” Ucap Haechan, lalu segera meninggalkan Jaemin di kamar sendirian.
“Kau sebaiknya tidak perlu ikut campur, Lee Haechan”
****
Shotaro baru saja pulang dari tour nya di seoul, ia mempunyai 2 minggu sebelum pergi tour lagi ke jepang dan ia memanfaatkan hal itu untuk pulang ke rumahnya.
“AKU PULANG”
Shotaro berteriak di dalam rumahnya, namun ia tidak mendapat jawaban apapun. Hanya keheningan yang melanda
KAMU SEDANG MEMBACA
Gebrach || NOMIN ☑️(Unpublish)
Fanfiction[complete] JANGAN BAWA CERITA INI KE TIKTOK ATAU PLATFORM LAIN TANPA IZIN Haruskah Jaemin jika sang tuan memerintahnya untuk menyerah? Warning !! BxB / BoyxBoy / Gay / Homo Lapak Nomin Kekerasan Fisik Harsh Word Kekerasan sexual 🔞 Depression Star...