Bab 8 : Riuh

3.6K 314 12
                                    


_G E Z A R A_

Selepas sarapan seluruh anggota keluarga langsung membubarkan diri untuk melakukan kegiatan mereka masing-masing. Kakek, Ayah, dan Papa langsung menuju ruang kerja mereka.

Walaupun sekarang hari weekend tetapi mereka tetap bekerja. Entah berapa dollar lagi yang mereka hasilkan, Geza sendiri pun tak bisa membayangkannya.

Sedangkan, para Kakaknya pun sudah kompak meninggalkan Geza diruang makan sendirian. Tadi, mereka langsung terburu buru sambil menarik paksa Arsen menuju bagian belakang mansion entah untuk apa, Geza tidak diperbolehkan ikut.

Geza yang bingung harus melakukan apa ditempat tinggal barunya memilih memasuki kamarnya. Dia membuka handphone yang sejak bangun tidur belum disentuhnya. Ia mengecek beberapa pesan yang masuk ke kontaknya. Ada beberapa pesan yang masuk dari grup kelasan, teman-temannya dan ada pesan dari bos tempatnya bekerja.

BosQ💸
Gez, kamu bisa ke Cafe? Hari ini banyak pelanggan, karyawan yg lain banyak yg keteteran. Saya minta tolong ya.

Abigael Gezara
Bonus aman kan, bos? Hehe.

BosQ💸
Beres.

Abigael Gezara
Otw.

Geza yang merasa tak punya kerjaan dirumah menyanggupi permintaan dari bos besarnya. Otaknya yang tidak jauh dari uang pun seketika langsung sangat bersemangat.

Setelah membalas pesan kepada bosnya, Geza segera bersiap. Dia membereskan barang-barangnya lalu dimasukkan kedalam tas yang biasa dia pakai. Tak lupa, dia mengganti bajunya yang semula memakai baju rumah menjadi seragam kerja dan celana jeans berwarna hitam serta sepatu Converse kebanggaannya.

Perfect. batin Geza senang.

Setelah merasa semua sudah siap, Geza mengambil tas dimeja lalu segera keluar dari kamar. Ia mengedarkan pandangan ke segala arah sembari menuruni tangga mencari keberadaan salah satu anggota keluarga untuk meminta izin. Tapi, suasana mansion masih sepi hanya ada beberapa maid yang sedang membersihkan mansion.

Geza memberhentikan salah satu maid yang kebetulan melewati dirinya.

"Ada apa, Non?." tanya maid.

"Bi, aku mau ke Cafe. Nanti kalo Ayah atau Bunda nyariin tolong kasih tahu ya, aku buru-buru. Makasih ya, Bi." ucap Geza lalu segera berlalu dari hadapan maid tersebut

"T-tapi, non.." belum sempat maid tersebut menyelesaikan ucapannya, Geza sudah berlari menuju pintu depan.

Setelah menitip pesan kepada maid, Geza berlari cepat menuju gerbang mansion. Ojol yang dipesannya sudah sampai didepan gerbang membuat Geza semakin terburu-buru.

Geza menggerutu kesal karena jarak dari pintu depan menuju pintu gerbang mansion yang jauh. Dia berhenti sebentar guna mengatur nafasnya yang tak beraturan. Maklum, Geza tipe orang yang berolahraga jika sedang mood saja makanya cepat lelah.

Setelah nafasnya teratur, Geza kembali melanjutkan larinya. Dia melirik pos satpam yang juga sepi tak ada yang berjaga. Geza mengedikkan bahunya cuek, lalu segera membuka pintu gerbang yang tidak dikunci. Ia segera menghampiri abang Ojol yang sudah menunggunya.

G E Z A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang