14

690 84 5
                                    

"Apa yang kau suka?",tanya Naruto mendadak tuli.

"Kau",balas Sasuke dengan gamblangnya.

'Aku?',ucap Naruto membatin.

"Apa yang kau suka dari aku?",tanya Naruto tidak mengerti.

"Saat kau memberikan perhatian penuh padaku",balas Sasuke lagi.

"Perhatian...",gumam Naruto dengan roh yang sudah melayang pergi tertiup angin.

"..."

"Apa aku seharusnya tidak memujimu?",tanya Sasuke gelisah setelah melihat reaksi Naruto yang aneh.

"Tidak, tidak! Orang-orang biasanya senang saat dipuji",bantah Naruto dengan roh yang langsung kembali ke jiwanya.

"Kau senang?"

"Tentu, tentu aku senang!"

'Aku tidak mungkin mengatakan tidak saat dia mengatakannya dengan ekspresi seperti itu',pikir Naruto merasa dirinya sudah berhasil mengalihkan perhatian Sasuke dari hal buruk.

Tak lama kemudian Sasuke tersenyum. Senyuman yang entah mengapa membuat Naruto merasa kasihan. Sasuke seharusnya menjadi pria yang keren jika dia bisa berperilaku seperti biasa tapi tidak, dia malah menghabiskan hampir seluruh hidupnya di suatu tempat dalam kegelapan.

"Kue-"

"Benar, kue! Aku sudah menaruhnya di dalam lemari es, bagaimana jika kita memakannya bersama nanti malam?",ajak Naruto ketika dirinya langsung mengerti maksud perkataan Sasuke.

"Sepertinya bagus",balas Sasuke senang.

"Tapi..",gumam Sasuke memiringkan kepalanya sembari menatap Naruto ragu.

"Apa kau tidak kesepian jika setiap hari menemaniku seperti ini?"

"Tidak",bantah Naruto cepat dengan ekspresi polos.

Naruto. Seorang pria yang tumbuh dalam lingkungan yang baik, diberkahi dengan sikap ceria dan memiliki kepribadian terbuka hingga saat dewasa pun kepribadian baiknya itu semakin hari semakin berkembang dengan sikap yang positif dan tidak terlalu mempedulikan pandangan orang lain.

Sasuke pun membuang nafas lega kemudian menatap Naruto dengan pandangan gusar.

'Naruto. Dia seperti pria yang tumbuh dengan selalu mendapatkan kasih sayang'

Tidak begitu.

'Dia ceria dan nampak seperti seseorang yang dapat diandalkan'

Sepertinya, itu kurang tepat.

'Seperti cahaya yang selalu diberkahi dengan keberuntungan'

Author menganga. TIDAK! BUKAN SEPERTI ITU.

"Aku mungkin tidak mengerti dengan rasa takutmu tapi menurutku mencoba yang terbaik itu belum cukup"

"Aku iri",ucap Sasuke berkomentar tanpa sadar.

"...?",Naruto memandang Sasuke heran.

"Rasanya kau seperti dihadirkan Kami-sama untuk membantuku. Benar-benar bercahaya dan menyilaukan",lanjut Sasuke berkomentar.

"...",Naruto cengo.

"Aku cahaya? Cahaya yang seperti matahari itu?",tanya Naruto menunjuk dirinya sendiri tak percaya tapi Sasuke malah mengangguk setelahnya.

"Itu salah! Tidak bisa dibenarkan!", ucap Naruto kesal.

"...?",kini balik Sasuke yang menatap Naruto heran.

"Aku mungkin hanya tidak terlalu mencemaskannya, tapi orang-orang di sekitarku itu. Sangat takut padaku",bantah Naruto dengan penuh kesungguhan.

"Huh?"

"Kau baru mengenalku beberapa hati dan belum mengetahui apapun"

"Dengar.. keluargamu itu sungguh-sungguh menyayangimu!"

"Dan aku tidak begitu",ucap Naruto sembari memukul dadanya sendiri.

"Awalnya mereka sayang padaku seperti keluarga pada umumnya, tapi itu bukan kenyataannya. Mereka hanya berpura-pura!"

"...?!"

'Apa yang dia bicarakan?',pikir Sasuke tidak mengerti akhir dari penjelasan Naruto dan setiap penekanan pada kalimat penjelasannya.

"Aku akan membantumu sampai kau dapat hidup dengan baik, seperti seorang pria pada umumnya",ucap Naruto tiba-tiba mengubah pembicaraan dan menatap Sasuke penuh perhatian.

'Apa itu tadi? Dia seperti hampir menceritakan sesuatu tapi segera dia tarik kembali, seolah takut membebaniku',pikir Sasuke merasa aneh.

"Bagaimana jika kau menceritakan sesuatu tentangmu?"

"Huh?",gumam Naruto heran.

"Kau membicarakan tentang sesuatu seperti akan membantuku. Bukankah itu berarti kita akan menjadi sangat dekat untuk kedepannya?"

"Ah...",gumam Naruto gelisah tapi setuju.















Rabu, 30 Juni 2021
16:14

To Touch YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang